Jakarta - Pemerintah telah mengeluarkan paket kebijakan September 1 beberapa waktu lalu. Namun paket stimulus ini belum mampu memberikan setimen positif kepada investor dan penguatan rupiah.

Berdasarkan data perdagangan Reuters, dolar Amerika Serikat (AS) masih sangat perkasa. Mata uang Paman Sam sempat menembus level tertinggi di Rp 14.405.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan paket kebijakan yang kemarin sifatnya deregulasi., sehingga efeknya tidak terasa dalam waktu dekat. Butuh proses yang cukup lama bagi paket tersebut supaya akhirnya memberikan pengaruh terhadap rupiah.

"Ya memang itu tidak serta merta. Oleh karena itu paket itu juga adalah upaya yang membutuhkan waktu. Nah, kita lagi membahas apa yang bisa segera kita lakukan," jelasnya di kantor Wapres, Jakarta, Selasa (15/9/2015).

Di samping itu juga telah disiapkan berbagai kebijakan lainnya. Seperti mengurangi impor baja untuk pembangunan jembatan dan mendorong Pertamina untuk segera membangun kilang.

"Baja lokal efek dari paket kebijakan tersebut harus dipakai, contohnya seperti itu. Itu berarti akan memicu produksi dalam negeri dan menghemat impor. Seperti pada keputusan kabinet bahwa Pertamina harus membuka kesempatan untuk suplai dalam negeri dari luar sehingga tidak perlu memakai dolar yang banyak. Langkah-langkah seperti itu bisa cepat," paparnya.


Jurus Ngeles part I