KOMPAS.com - Denmark untuk sementara menghentikan operasi seluruh kereta rel dengan Jerman setelah polisi mencegat ratusan pengungsi di perbatasan.

Polisi Denmark juga menutup jalan bebas hambatan antara dua negara ketika sejumlah pencari suaka mulai bergerak ke arah utara dengan berjalan kaki setelah dipaksa turun dari kereta.

Mereka mengatakan, tujuan akhir mereka adalah Swedia.

Dalam kesulitan menghadapi krisis pengungsi begitu besar, Komisi Eropa mengusulkan agar 120.000 pencari suaka disebar di negara-negara anggota, dengan kuota yang mengikat.

Operator kereta Denmark, DSB mengatakan kereta ke dan dari Jerman dihentikan hingga waktu yang tak ditentukan terkait dengan prosedur pengecekan paspor secara khusus.

Dua kereta yang mengangkut lebih dari 200 pengungsi ditahan di Rodby, sebuah kota pelabuhan yang juga pangkalan ferry menuju Jerman. Polisi mengatakan, para pengungsi menolak turun dari kereta karena mereka tak bersedia didaftarkan di Denmark.

Polisi juga menutup sebagian dari jalan bebas hambatan E45 -jalur darat utama antara Denmark dan Jerman, sesudah sekitar 300 pencari suaka itu meninggalkan kereta lain di dekat Padborg, kota perbatasan dengan Swedia dan berangkat dengan jalan kaki menuju Swedia.

Swedia merupakan tujuan utama kaum pengungsi setelah negeri itu menyatakan akan menerbitkan izin tinggal bagi semua pencari suaka Suriah.

Sebaliknya pemerintah Denmark berhaluan kanan tengah sudah menjanjikan kebijakan ketat terkait imigrasi. Sejak terpilih Juni lalu, pemerintah sudah memangkas berbagai fasilitas bagi pendatang dan memperketat persyaratan untuk hak tinggal di negeri itu.

Perdana Menteri Lars Lokke-Rasmussen mengatakan, Denmark berada di bawah tekanan seiring tibanya para pencari suaka yang bermaksud menuju Swedia.

"Ini menunjukkan bahwa yang kita hadapi sekarang ini bukan sekadar masalah pengungsi, melainkan juga masalah migrasi," katanya.

Sekitar 3.000 pencari suaka sudah memasuki Denmark sejak akhir pekan lalu.

sumber

jerman sudah masuk timur tengah