- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sejarah Kucing: Kucing sangat Disayangi di Mesir Kuno?


TS
catteryid
Sejarah Kucing: Kucing sangat Disayangi di Mesir Kuno?
Quote:
Bukti No Repost

Quote:

Mesir Kuno terkenal sebagai bangsa yang menghormati hewan-hewan yang hidup bersama dengan mereka di bumi, dan mengaitkannya dengan dewa-dewa atau karakterisitik manusia yang positif lainnya. Namun tidak ada hewan yang sangat dihormat seperti kucing. Kucing berhubungan erat dengan sejumlah dewa dan dewi, dan bahkan ada bukti bahwa mereka dianggap sebagai hewan setengah dewa yang memiliki hak prerogatif sendiri. Seperti yang tertulis di Valley of the King (Lembah Para Dewa) yang menyatakan:
“You are the Great Cat, the avenger of the gods, and the judge of words, and the president of the sovereign chiefs and the governor of the holy Circle; you are indeed the Great Cat.”
“You are the Great Cat, the avenger of the gods, and the judge of words, and the president of the sovereign chiefs and the governor of the holy Circle; you are indeed the Great Cat.”
Quote:

pahatan gambar kucing di makam raja Mesir Kuno
Sebagai masyarakat agraris, orang Mesir Kuno memiliki masalah dengan tikus, tikus dan ular adalah hewan yang mengancam gudang gandum. Diperkirakan orang Mesir Kuno sudah mengetahui bahwa kucing liar memangsa hewan-hewan ini dan mulai menggunakan makanan (seperti kepala ikan) untuk membuat kucing mengunjungi orang-orang mesir secara teratur. Hubungan dekat antara kucing dan orang-orang Mesir Kuno ini menjadi sebuah hubugan simbiosis mutualisme, orang-orang Mesir Kuno tertolong oleh kucing karena gudang gandum mereka terhindar dari serangan hama tikus, sedangkan kucing diuntungkan karena mendapatkan makanan dan terhindar dari predator yang lebih besar. Hubungan mereka semakin dekat sehingga kucing-kucing ini disambut dan dipelihara di dalam rumah oleh para penduduk Mesir Kuno.
Makanan kucing mulai agak berubah karena mereka diberi makanan oleh manusia, dan dilakukan program breeding yang membuat karakteristik kucing menjadi lebih jinak dibandingkan leluhurnya yang liar. Bahkan orang-orang Mesir Kuno berburu bersama dengan kucing mereka, ini merupakan suatu prestasi yang luar biasa, karena kucing yang terkenal individualis dan keras kepala pun bisa bekerja sama dengan manusia. Dan yang paling penting adalah kucing dicintai dan dihormati oleh manusia untuk menjadi sahabat yang lucu dan penuh dengan kasih sayang, tetapi juga sebagai predator terampil yang sangat cerdas.
Kucing juga penting dalam tafsir mimpi. Jika kita melihat kucing dalam mimpi kita, itu artinya bahwa kita akan memiliki hasil panen yang baik.
Makanan kucing mulai agak berubah karena mereka diberi makanan oleh manusia, dan dilakukan program breeding yang membuat karakteristik kucing menjadi lebih jinak dibandingkan leluhurnya yang liar. Bahkan orang-orang Mesir Kuno berburu bersama dengan kucing mereka, ini merupakan suatu prestasi yang luar biasa, karena kucing yang terkenal individualis dan keras kepala pun bisa bekerja sama dengan manusia. Dan yang paling penting adalah kucing dicintai dan dihormati oleh manusia untuk menjadi sahabat yang lucu dan penuh dengan kasih sayang, tetapi juga sebagai predator terampil yang sangat cerdas.
Kucing juga penting dalam tafsir mimpi. Jika kita melihat kucing dalam mimpi kita, itu artinya bahwa kita akan memiliki hasil panen yang baik.
Quote:

salah satu lukisan yang menunjukkan bahwa kucing sangat dihormati di Mesir Kuno
Orang-orang Mesir tidak membedakan antara kucing liar dan kucing peliharaan, semua kucing dikenal sebagai “miu” (atau “miut”) sering diterjemahkan sebagai “dia yang mengeong”. Asal usul nama ini tidak jelas, tetapi kemungkinan nampaknya itu mengacu pada onomatopoetic dari suara kucing yang mengeong. Namun beberapa menafsirkan bahwa hal itu terkait dengan kata miw (melihat). Namun sangat jarang orang-orang mesir memanggil nama kucing dengan sebutan “miu” atau “miut”. Biasanya orang-orang Mesir memanggil kucing dengan nama seperti “Nedjem” (“sayang”) dan nama lainnya seperti “Tai Miuwette” (“kucing kecil”). Selain itu gadis kecil di Mesir Kuno sering dipanggil “Miut” (secara harfiah berarti “kucing betina”), ini menampilkan bahwa orang Mesir Kuno sangat menyukai kucing dan anak-anak.
Quote:
Dewa yang Berhubungan dengan Kucing
Dewa kucing yang paling terkenal adalah Bast (yaitu Dewi yang melindungi Mesir dari Setan), tetapi ada juga sejumlah dewa Mesir kuno lainnya yang terkait dengan kucing. Neith sesekali mengambil bentuk kucing dan kucing adalah salah satu simbol suci Mut. Dalam kisah kisah menceritakan bahwa dewa Ra pernah mengambil bentuk kucing yang bernama “Mau” untuk membunuh si ular bernama Apep.
Dewa kucing yang paling terkenal adalah Bast (yaitu Dewi yang melindungi Mesir dari Setan), tetapi ada juga sejumlah dewa Mesir kuno lainnya yang terkait dengan kucing. Neith sesekali mengambil bentuk kucing dan kucing adalah salah satu simbol suci Mut. Dalam kisah kisah menceritakan bahwa dewa Ra pernah mengambil bentuk kucing yang bernama “Mau” untuk membunuh si ular bernama Apep.

Dewi Bast yang berbentuk kucing
Quote:
Status Kucing di Mesir Kuno
Dalam kepercayaan Mesir Kuno, banyak hewan yang dianggap sebagai wakil dari dewa (seperti buaya, elang dan sapi) walau hewan itu sendiri tidak dianggap sebagai dewa. Namun , ada beberapa bukti yang menyatakan bahwa setiap kucing diangap sebagai setengah dewa (meskipun beberapa ahli Mesir Kuno tidak setuju). Menurut salah satu teori, kucing dianggap sebagai makhluk setengah Tuhan yang tidak dapat dimiliki oleh manusia biasa. Hanya Firaun yang memiliki status cukup tinggi saja yang bisa memiliki kucing. Jadi semua kucing berada dalam perlindungan firaun dan setiap orang yang merugikan kucing dianggap sebagai pengkhianatan.
Akibatnya, terdapat hukuman yang sangat berat bagi siapapun yang merugikan kucing sepanjang sejarah Mesir. Bahkan ada beberapa orang yang dihukum mati akibat membunuh kucing, walaupun tidak sengaja. Jadi bagi siapapun yang dengan sengaja melakukan perbuatan yang merugikan kucing pasti berada dalam kesulitan besar.
Bahkan merupakan tindakan ilegal untuk mengekspor kucing ke negara tetangga. Akibatnya adalah berkembangnya perdagangan kucing ilegal dan penyelundupan kucing ke negara tetangga. Catatan pengadilan mengkonfirmasi bahwa tentara terkadang dikirim untuk menyelamatkan kucing yang diculik dan membawa mereka pulang ke Mesir.
Dalam kepercayaan Mesir Kuno, banyak hewan yang dianggap sebagai wakil dari dewa (seperti buaya, elang dan sapi) walau hewan itu sendiri tidak dianggap sebagai dewa. Namun , ada beberapa bukti yang menyatakan bahwa setiap kucing diangap sebagai setengah dewa (meskipun beberapa ahli Mesir Kuno tidak setuju). Menurut salah satu teori, kucing dianggap sebagai makhluk setengah Tuhan yang tidak dapat dimiliki oleh manusia biasa. Hanya Firaun yang memiliki status cukup tinggi saja yang bisa memiliki kucing. Jadi semua kucing berada dalam perlindungan firaun dan setiap orang yang merugikan kucing dianggap sebagai pengkhianatan.
Akibatnya, terdapat hukuman yang sangat berat bagi siapapun yang merugikan kucing sepanjang sejarah Mesir. Bahkan ada beberapa orang yang dihukum mati akibat membunuh kucing, walaupun tidak sengaja. Jadi bagi siapapun yang dengan sengaja melakukan perbuatan yang merugikan kucing pasti berada dalam kesulitan besar.
Bahkan merupakan tindakan ilegal untuk mengekspor kucing ke negara tetangga. Akibatnya adalah berkembangnya perdagangan kucing ilegal dan penyelundupan kucing ke negara tetangga. Catatan pengadilan mengkonfirmasi bahwa tentara terkadang dikirim untuk menyelamatkan kucing yang diculik dan membawa mereka pulang ke Mesir.
Quote:

salah satu patung Mesir Kuno berbentuk kucing
Herodotus, sejarawan yang lahir sekitar tahun 49o SM, juga mencatat bahwa Kerajaan Persia menggunakan kecintaan orang Mesir terhadap kucing untuk melawan mereka. Rupanya, orang Persia menangkap sejumlah besar kucing dan membiarkan kucing-kucing ini lepas di medan perang. Ketika orang Mesir melihat kucing yang ketakutan berlarian di medan perang, mereka memilih untuk menyerah dibandingkan berisiko membahayakan teman tercinta mereka.
Kecintaan orang Mesir terhadap kucing tidak berubah selama ribuan tahun. Dengan datangnya Islam dan mayoritas Mesir modern yang beragama Islam, membuat kedudukan kucing makin disayangi karena Nabi Muhammad sangat menyayangi kucing. Menarik bukan kisah kucing di Mesir? Bagaimana dengan kucing di daerah tempat tinggal catlovers?
Kecintaan orang Mesir terhadap kucing tidak berubah selama ribuan tahun. Dengan datangnya Islam dan mayoritas Mesir modern yang beragama Islam, membuat kedudukan kucing makin disayangi karena Nabi Muhammad sangat menyayangi kucing. Menarik bukan kisah kucing di Mesir? Bagaimana dengan kucing di daerah tempat tinggal catlovers?
Presented You by


Kasih rate 5 ya gan



Jangan Kasih Ane



Mengharapkan yang Dingin2



Quote:
Diubah oleh catteryid 30-10-2015 12:22
0
5.5K
Kutip
26
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan