DR. Luhut Marihot Parulian Pangaribuan, S.H, L.L.M. Pria kelahiran Balige, Sumatera Utara pada 24 Mei 1956. Selain sebagai advokat, Luhut juga adalah seorang dosen.

Kemampuan Luhut di bidang advokat, bermula saat bergabung di Posbakum PERADIN dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta. Sebagai advokat, Luhut memiliki daftar pengalaman yang panjang dan berwarna. Mulai membela kaum papa dan lawless (buta hukum), hingga membela orang nomor satu di Indonesia seperti Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur).

Serangkaian jabatan strategis baik dalam organisasi advokat hingga jabatan aktivis serta profesional telah diemban Luhut. Mulai dari Sekretaris Dewan Pengurus Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) pada 1992-1997 dan Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta pada 1993-1997. Di organisasi advokat, Luhut pernah menjadi Ketua DPP Ikatan Advokat Indonesia (IKADIN) Bidang Informasi dan Komunikasi pada 1997-2002 hingga Ketua Dewan Kehormatan DPP IKADIN.

Lalu, Ketua Dewan Kehormatan Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (BAPMI) dan Anggota Dewan Kehormatan DPN PERADI. Sekarang, Pendiri Kantor Advokat LMPP yang berasal dari nama dirinya ini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPN PERADI.

Luhut juga sering mengisi beberapa posisi yang dipilih karena kemampuan akademisnya yang baik. Seperti, Anggota Tim Pakar Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) 1997-2000, Penasihat Hukum Presiden Abdurahman Wahid pada tahun 2002, Pansel Komisi Yudisial tahun 2005, Anggota Satuan Tugas Penguatan Bidang Hukum Kementerian BUMN tahun 2013, dan Tim Pemeriksa Makalah Calon Pimpinan KPK tahun 2014,

Dari sisi akademis, pengalaman Luhut juga dikenal masyarakat kampus. Mulai dari pengajar pada pendidikan HAM yang diselenggarakan beberapa LSM dan organisasi profesi advokat, dosen pendidikan lanjutan ilmu hukum bidang konsultan hukum dan kepengacaraan serta dosen praktik hukum pidana FH Universitas Indonesia, dosen FH Universitas Ibnu Chaldun, Bogor hingga menjabat sebagai dekan FH Universitas Wiraswasta Indonesia tahun 1988-1990 dan dosen Sespati Lembang, tahun 2001.

Meski memiliki pengalaman sebagai advokat, aktivis maupun akademisi yang panjang, sikap rendah hati dan menjadi pendengar yang cermat tetap melekat pada diri peraih Doktor Ilmu Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini.

Lebih lanjut tentang Luhut Pangaribuan, dapat dibaca dalam artikel Luhut MP Pangaribuan, Advokat Aktivis dan Akademis

Tentunya nama pengacara kondang satu ini udah ngga asing lagi kan di telinga agan-agan? Apalagi sebulan terakhir ayah dari artis Velove Vexia ini disorot media terus karena tersandung kasus suap dan sekarang statusnya jadi tahanan KPK. Tapi bukan itu yang mau diomongin di sini, Gan.

Selain kiprahnya sebagai advokat yang sudah memasuki angka emas yaitu 50 tahun, OC Kaligis ternyata juga tak luput berbagi ilmunya di beberapa kesempatan. Tercatat bahwa OC Kaligis pernah menjadi dosen tamu di Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, SESPIM Polri & SESPATI Polri serta Lemhannas.

Tak main-main, OC Kaligis pun memilik gelar Profesor. Guru besar tersebut diberikan oleh Universitas Negeri Manado. OC Kaligis juga dikenal sebagai guru oleh banyak junior-juniornya yang bekerja sebagai advokat di kantor hukum miliknya. Mantan Ketua MK Hamdan Zoelva adalah salah satunya loh, Gan!

Nah beberapa nama tenar lain yang merupakan alumni kantor hukum OC Kaligis bisa agan-agan baca di Nama-Nama Tenar di Bidang Hukum Ini Pernah Bekerja di Kantor OCK.

Buat agan yang tertarik baca riwayatnya, cek it out, gan: Lika-Liku Karier OC Kaligis di Dunia Hukum

Advokat satu ini bisa dibilang merupakan salah satu advokat yang kasus-kasusnya juga tak pernah luput dari sorotan media. Terakhir mungkin agan sering lihat pria yang akrab disapa Bang Todung ini mendampingi duo Bali Nine yang dieksekusi mati beberapa waktu lalu.

Nah Bang Todung ini selain sibuk jadi pengacara sejak lulus dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia, juga masih aktif mengajar junior-juniornya di kampus almamaternya tersebut. Nah di tahun 2014, Todung mendapat gelar Profesor dan Honoris Causa dari dua universitas di Australia, yaitu University of Melbourne dan Murdoch University.

Menerima dua gelar bergengsi itu, Todung mengaku bahagia dan tentunya bersyukur. Katanya sih dapet gelar Profesor dan Honoris Causa ini lebih berarti Gan dibanding punya mobil Ferrari atau Bentley dan mobil-mobil mewah lainnya.

Sumber: Todung: Gelar Profesor Lebih Berharga dari Ferrari

Agan yang pernah lewat kantor KPK di daerah Kuningan Jaksel hampir pasti pernah lihat juga Menara Imperium yang ada di sebelahnya. Di gedung itu terpampang tulisan “Lubis, Ganie, Surowidjojo”. Ini adalah nama kantor hukum gan. Buat praktisi maupun mahasiswa hukum, nama kantor hukum pasti sudah nggak asing lagi.

Arief T Surowidjojo –atau yang biasa disapa ATS- adalah salah satu pendiri kantor hukum besar itu gan. Lulusan terbaik Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 1977 itu punya segudang pengalaman. Baik sebagai lawyer maupun sebagai pendiri LSM dan menjadi komisaris di sejumlah perusahaan. Beliau juga salah satu pendiri portal berita dan informasi hukum terbesar di negeri ini gan, [url=http://www.hukumonline.com.]www.hukumonline.com.[/url] Seabreg penghargaan juga pernah beliau sabet, cekidot gan http://www.lgsonline.com/pages/g/lgs...s4a4dc4e9a29c6

Tapi di tengah padatnya aktivitas, beliau ternyata masih menyempatkan waktu membagi ilmu dan pengalamannya ke para mahasiswa FH UI. Yup, ATS juga tercatat jadi dosen di kampus ‘Jaket Kuning’ gan.

Perhatian ATS kepada para mahasiswanya juga nggak setengah-setengah gan. Dia bahkan sampai membuatkan fitur khusus di blognya (www.surowidjojo.com) bagi para mahasiswa utk berkomunikasi dan berbagi pengalaman.

Kalau agan/aganwati ingin menekuti suatu spesialisasi hukum tertentu, agan bisa melihat sosok Kemalsyah Siregar. Lawyer ini sangat fokus dan ‘istiqomah’ dalam isu Hukum Perburuhan yang menjadi ‘passion’-nya selama ini. Meski dia adalah putra dari mantan Hakim Agung Alm Bismar Siregar, Kemalsjah terkenal bukan karena sosok ayahnya, melainkan karena bidang yang digelutinya. Kemalsjah mengungkapkan meski dirinya berkecimpung di dunia hukum seperti ayahnya, tetapi ia menegaskan itu memang pilihannya sendiri.

Kemalsjah meraih gelar akademiknya sebagai Sarjana Hukum pada 21 Agustus 1986 dari Universitas Indonesia. Kini ia aktif mengajar sebagai dosen di Universitas Al Azhar Indonesia. Selengkapnya tentang Kemalsjah bisa Agan lihat di artikel ini:
Mengikuti Jejak Amang
9 Tips untuk Lawyer yang Ingin Terjun ke Jasa Industrial