danypwAvatar border
TS
danypw
Sengkalan : Kalimat dan Gambar Penuh Makna dalam Budaya Jawa


Pernahkah Anda melihat gambar dua naga yang ekornya melilit jadi satu pada atap pintu kraton Yogyakarta ?

Ternyata gambar itu bukan sekedar dekorasi lho, tapi ada artinya !

Gambar tersebut adalah “dwi naga rasa tunggal”, yang menunjukkan tahun 1682 Jawa atau 1756 Masehi. Tahun 1682 merupakan tanda digunakannya Keraton Yogyakarta. Kok bisa suatu kalimat diartikan menjadi barisan angka tahun ?

Ya, dalam budaya Jawa, hal tersebut dinamakan sengkalan. Sengkalan adalah kalimat atau susunan kata yang mempunyai watak bilangan untuk menyatakan suatu angka tahun. Sengkalan menurut jenisnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu sengkalan memet dan sengkalan lamba.

Sengkalan memet berbentuk gambar, ukiran, relief, patung dan bentuk – bentuk semacamnya. Salah satu contohnya ialah gambar dua naga pada atap pintu kraton Yogyakarta. Sedangkan sengkalan lamba berbentuk kalimat yang bermakna angka tahun.

Masyarakat Jawa menggunakan sengkalan dalam berbagai aspek kehidupan, contohnya pada bangunan rumah, kuburan, gapura, tugu dan bangunan – bangunan lainnya. Bahkan juga dapat ditemukan pada karya sastra, benda bersejarah, karya seni, lambang kota, lembaga dan juga surat – surat. Hal tersebut digunakan sebagai pertanda waktu tahun penulisan atau penggunaannya.

Seperti telah dijelaskan diawal, dalam sengkalan, suatu kata mempunyai watak bilangan, yakni dari 0 sampai 9. Ini rinciannya :

Spoiler for :


Nah, jika melihat kalimat “dwi naga rasa tunggal”, Anda bisa mengartikan 2-8-6-1. Sengkalan dibaca dari belakang, sehingga menjadi 1682. Setelah ini mungkin Anda sudah bisa menulis sengkalan dari tahun kelahiran Anda sendiri.

Sumber artikel
0
3.5K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan