Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

1per4Avatar border
TS
1per4
PBB Kabupaten Bandung dan Bank BJB yang Frustrasi
PBB Kabupaten Bandung dan Bank BJB yang Frustrasi akibat (selalu) offline-nya koneksi ke Dispenda
12 Agustus 2015 Dadang Wibawa Dibaca 4255 kali 2 Komentar Bank BJB, Bayar tagihan PBB, Pemkab Bandung

Dialihkannya pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah membawa dampak turunnya standar pelayanan kepada masyarakat oleh beberapa pemda. Hal ini diakibatkan belum siapnya pemda dalam mengelola pembayaran secara online. Dulu saat masih dikelola oleh pemerintah pusat, pembayaran bisa dilakukan dengan mudah secara online baik melalui internet banking, mbanking, atau ATM dari hampir semua bank terkemuka di Indonesia. Pengalaman saya bayar via ibanking butuh waktu tak sampai 5 menit pembayaran PBB sudah diterima dan tanda bukti bayar bisa langsung dicetak. Semua pihak senang, pemerintah menerima PBB tepat waktu, masyarakat tidak repot dan senang bisa bayar tepat waktu terhindar dari denda.

Pemerintah Kabupaten Bandung Jawa Barat adalah salah satu contoh pemda yang belum siap mengelola pembayaran PBB secara swa-online. Resminya di lembar tagihan PBB ditulis lokasi pembayaran bisa dilakukan melalui teller di kantor Bank BJB / BRI (tidak lagi bisa dilakukan swa-online) namun apa daya sejak tahun 2014, setiap kali datang ke bank yg resmi ditunjuk pun pihak bank selalu mengatakan sistem sedang tidak terhubung ke database Dispenda Kab Bandung (offline). Bolak-balik lebih dari 10 kali ke bank yg ditunjuk statusnya selalu offline dan pembayaran tidak bisa dilakukan. Sungguh menghabiskan waktu, biaya dan tenaga, padahal saya hendak menjadi warga negara yg baik. Thn 2014 saya menyerah dan sampai batas waktu yg ditentukan (30 September) sy tidak sempat lagi bolak-balik ke bank hanya untuk menerima berita “sedang off-line Pak”. Saya pikir mudah-mudahan thn 2015 ada peningkatan pelayanan dan biarlah saya menanggung denda untuk kesalahan yg tidak sy lakukan dengan sengaja, tetapi semata akibat turunnya standar pelayanan.

Awal Agustus 2015 saya menerima tagihan PBB 2015, sy datang ke cabang Bank BJB terdekat bermaksud membayar tagihan th 2014 (+denda) dan 2015 sekaligus, dan… dan bisa Anda duga, hanya DEJA-VU yang saya dapatkan, teller mengatakan hal yg saya dengar 1 thn yg lalu “sedang off-line Pak.” Saya tanya kapan online, teller tidak bisa memastikan. Lalu sy tanya nomor telepon Bank BJB tsb dengan maksud untuk menelepon dulu memastikan sedang online supaya saya bisa langsung bayar. Meskipun teller memberikan nomor telepon dia mengatakan tapi gak ada jaminan Pak. Maksudnya? Mungkin saat bapak telepon kami sedang online, tapi beberapa menit bapak datang bisa saja koneksinya offline lagi. Lalu bagaimana solusinya? Ya bapak sering-sering saja datang ke bank untuk memeriksa status. Bagaimana kalau saya titip saja uangnya disini, saya minta tanda terima sementara saja, kapan sedang online langsung bayarkan nanti tanda terima aslinya sy ambil. Teller jawab, maaf tidak bisa Pak.

Saya tidak tahu apakah Pemkab Bandung berpikir warganya tidak memiliki pekerjaan dan bisa disuruh buang-buang waktu untuk sekedar mengecek status online ke Bank BJB.

Oh ada alternatif lain Pak, datang saja ke Dispenda Kab Bandung, langsung bayar disana pasti bisa. Memang bisa, tapi selain jaraknya jauh dan macet, di sana pun antrian cukup panjang dan yang PALING POKOK adalah MENGAPA DITULIS BANK BJB DI LEMBAR TAGIHAN PBB SEBAGAI PAYMENT POINT kalau nyatanya tidak bisa?

Beberapa hari kemudian tgl 6 Aug 2015 pk.12.15 saya kebetulan lewat Bank BJB Jl. Kopo 54, Astana Anyar, Jawa Barat 40241, saya mampir untuk mencoba siapa tahu sedang ONLINE. Namun hebatnya kali ini, sebelum sampai di meja teller saya dicegat satpam dan ditanya keperluannya. Begitu saya bilang mau bayar PBB Kab Bandung, dengan gagah berani SAtPAM MENOLAK saya dan mengatakan Bank BJB cabang tsb tidak menerima pembayaran PBB Kab Bandung kecuali utk PBB Kodya Bandung. Saya tanya apakah ini kebijakan resmi Bank BJB, Satpam dgn tegas menyatakan YA dan menyuruh saya utk membayar langsung ke Dispenda Kab Bandung.

Padahal di lembar PBB yg diterima ditulis lokasi pembayaran PBB adalah Bank BJB, dan tidak dituliskan cabangnya. Logikanya berarti berlaku di semua cabang Bank BJB. Jika memang Bank BJB sdh tidak mau menerima pembayaran PBB Kab Bandung atau stafnya sudah malas mencoba online seharusnya BJB menghubungi Pemkab Bandung dan meminta untuk menghapus nama Bank BJB sbg payment point dari lembar tagihan PBB Kab Bandung. Itu lebih baik ketimbang membiarkan SATPAM MENCEGAH WARGA YANG BERNIAT MEMBAYAR PAJAK.

Sebelum saya menuliskan keluhan di media ini, saya sudah menghubungi baik Pemkab Bandung melalui http://www.bandungkab.go.id/page/con...ype/guestbook/ (sampai surat ini ditulis tidak mendapat jawaban meski di form diminta alamat email untuk pengiriman tanggapan dari Pemkab Bandung). Saya juga menghubungi Bank BJB melalui akun twitternya @infobankbjb, Berikut interaksi twitternya:
=====
Saya: Satpam @infobankbjb Jl.kopo 54 menolak pembayaran PBB kab Bdg dgn alasan kcp ini khusus utk PBB kodya Bdg. Pdhl di PBB lokasi byr di BJB

Jawab Bank BJB ‏@infobankbjb: @dsswibawa mohon maaf untuk ketidaknyamannya, kalau boleh tau untuk bayar pbb kota apa?

Saya jawab: @infobankbjb kab bdg = kabupaten bandung

— selesai tidak ada lagi ada jawaban dari twitter ‏@infobankbjb
=====
Saya juga menuliskan keluhan ini melalui facebook Bank BJB (https://www.facebook.com/BankBJBOfficial), dan sampai hari ini tidak mendapat jawaban.

Beginilah realita di negeri ini, terkadang niat untuk jadi warga masyarakat yang baik terhalang oleh lemahnya sumber daya manusia untuk membangun sistem yang memudahkan warganya. Bayangkan di era sekarang, saya bisa memesan hotel di manapun di seluruh dunia, memesan tiket pesawat apapun diseluruh dunia dan membayarnya dengan mudah, HANYA DENGAN KONEKSI INTERNET DIMANAPUN SAYA BERADA. Tetapi saya yang tinggal di Bandung, berniat membayar ke pemerintah Kabupaten Bandung, melalui Bank yang berlokasi di Bandung, statusnya selalu OFFLINE,

Ironis memang, tapi apakah sesulit itukah Pemkab Bandung mencari tenaga ahli yang bisa membangun sistem pembayaran yang mempermudah warganya?

← Pertalite RON 90 diluncurkan Pertamina
Yellow Box Junction Solusi Kemacetan di Jakarta dan Kota-kota Besar di Indonesia →

Dadang Wibawa

Penulis adalah seorang konsumen dan peminat masalah konsumen. Memiliki harapan pemberdayaan konsumen khususnya dan warga negara Indonesia pada umumnya untuk memperoleh hak-haknya sebagaimana mestinya. Sempat menjadi Calon Anggota DPR RI namun tak berdaya menghadapi banalnya politik uang di Pileg 2014. Semua artikel dari akun ini adalah pengalaman, opini dan pandangan pribadi.
Sebarkan Artikel Ini:
2
16
1
0
2 komentar pada “PBB Kabupaten Bandung dan Bank BJB yang Frustrasi akibat (selalu) offline-nya koneksi ke Dispenda”

Sumirat Engkos Hermana
20 Agustus 2015 - 11:05
Permalink

Pada hari ini, 20 Agustus 2015 saya coba membayar PBB untuk Kabupaten Bandung (Cibiru Hilir) Tahun 2015 melalui Kantor Pos terdekat (Unpad – Dipatiukur) karena di lembar SPPT PBB tercantum “Kantor Pos” dan ternyata lancar tidak ada masalah yang berarti hanya saja akses ke server PBB Kabupaten-nya saja lambat.
Petugas di kantor pos bilang “hanya melayani Kabupaten Bandung saja untuk Kota Bandung belum bisa” naaaahhh kebetulan hehehe…..
Setelah dilihat di print-out bukti pembayarannya ada tambahan biaya admin sebesar Rp 5.000
Oke lah tak mengapa walaupun merasa itu terlalu besar, sekira wajarnya sih seperti bayar listrik via bank, kan hanya Rp 2.000 saja.
Pada dua hari sebelumnya dan hari kemarin saya sempat mengalami hal yang kurang lebih sama dengan penulis, bolak-balik ke Bank BJB tapi petugas bilangnya “OFFLINE untuk Kabupaten Bandung, biasanya sih bisa kecuali untuk Kota Bandung bisa”.
Sekarang sudah tunai kewajiban.
Balas
Dadang WibawaPenulis artikel
20 Agustus 2015 - 14:42
Permalink

Terima kasih Pak Sumirat utk informasinya emoticon-Smilie

Benar bahwa di lembar tagihan PBB Kabupaten Bandung 2015 Kantor Pos telah dimasukkan sbg salah satu “payment point” tetapi di tagihan 2014 blm dimasukkan.

Solusi dari surat saya sebelumnya, sy akhirnya minta tolong seseorang pergi ke Dispenda di Soreang utk bantu membayarkannya di sana. Alhamdulillah bisa juga tunai kewajiban disana, tentunya selain denda sy juga harus membayar ongkos dan sedikit tips bagi orang tsb yg jumlahnya lebih dari 5rb rupiah hehehe…

Ternyata bukti bayar yg sy dapatkan kemudian adalah cap dari “Bank BJB” cab dispenda Kab Bandung, mungkin karena pakai kabel koneksi ke server Dispendanya jadi “always on” hehehe

Terima kasih sdh berbagi pengalamannya Pak Sumirat emoticon-Smilie
Balas

Apa Komentar Anda?


emoticon-Ngakak (S) emoticon-Ngakak (S)
cape euy revolusi mental


http://mediakonsumen.com/2015/08/12/...si-ke-dispenda
Polling
62333 hari lagi - 0 suara
KEMBALIKAN PBB ke pusat biar rakyat mudah membayar tepat waktu
0
2.1K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan