Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dj.mpolAvatar border
TS
dj.mpol
Siapa Ya Yang Sebenarnya Pembohong?


Hingga saat ini, kader-kader PKS belum berhenti menyebut Presiden Jokowi sebagai pembohong. Dengan alasan itu, mereka masih sering menuntut Presiden Jokowi untuk turun dari jabatannya.

Rupanya, para kader PKS itu perlu mendapatkan penyegaran ingatan. Juga cermin untuk berinstropeksi diri.

Siapa sebetulnya yang pembohong? Presiden Jokowi? Atau justru para dedengkot PKS sendiri? Kenyataannya.....Presiden Jokowi yang mereka tuduh sebagai pembohong itu, tetap konsisten bekerja melayani rakyat. Sang Presiden secara bertahap memberantas mafia di segala sektor, mulai dari mafia ikan hingga mafia sepakbola. Kasus-kasus yang lama terkatung-katung bisa diselesaikan, termasuk kasus Lapindo. Infrastruktur strategis nyata-nyata telah dibangun seperti jaringan kereta api di berbagai pulau yang belum punya moda transportasi itu.

Sementara itu, jumlah kader dan petinggi PKS yang terbukti korupsi justru semakin bertambah. Yang terbaru, Gatot Pujo Nugroho ditangkap KPK dan diinvestigasi Kejaksaan Agung karena diduga kuat menyalahgunakan jabatannya sebagai Gubernur Sumatera Utara.

Sebelumnya, sejumlah nama kader PKS yang pernah disebut terlibat kasus korupsi, antara lain:

1. Ahmad Ru'yat
Ahmad Ru'yat adalah kader PKS yang pernah menjabat sebagai Wakil Walikota Bogor. Dia diduga terlibat kasus korupsi APBD Kota Bogor tahun 2002 saat ia masih menjabat sebagai anggota DPRD Kota Bogor. Bersama 45 anggota DPRD periode 1999-2004 lainnya, Ru'yat ditahan atas skandal korupsi yang populer disebut APBD Gate. Setelah melakukan pemeriksaan, pihak kejaksaan akhirnya menahan Ru'yat pada 8 Maret 2011.
Setelah mendekam sekitar sebulan di LP Paledang, Bogor, dengan jaminan Walikota Bogor yang juga kader PKS, Diani Budhiarto, pada 11 April 2011 Ru'yat menjadi tahan kota. Ru'yat diputus bebas pada 8 September 2011 oleh Pengadilan Tipikor Jawa Barat. Namun, putusan kontroversial Pengadilan Tipikor membuat KY membentuk tim khusus yang menyelidiki profesionalitas hakim Tipikor Jawa Barat. Pengadilan Tipikor Jawa Barat merupakan pengadilan yang paling disorot lantaran kerap membebaskan banyak terdakwa kasus korupsi.

2. Beni Bambang Erawan
Beni Bambang Erawan adalah anggota DPRD Jawa Barat periode 2004-2009 yang tersangkut kasus korupsi dana Bantuan Sosial (Bansos) senilai Rp 87 miliar pada tahun 2008. Beni juga mengaku menerima suap sebesar Rp 125 juta dari salah seorang rekanan dalam pengadaan alat kesehatan senilai 800 juta rupiah. Beni ditetapkan sebagai tersangka oleh kejaksaan pada tahun 2010.

3. M. Misbakhun Misbakhun adalah anggota DPR RI Fraksi PKS periode 2009-2014. Dia terkenal cukup vokal saat mencuatnya kasus pemberian bailout Bank Century. Misbakhun merupakan salah seorang penggagas dibentuknya Pansus Century bersama sejumlah anggota DPR lainnya.
Misbakhun kemudian tersandung kasus dugaan pencairan LC fiktif Bank Century senilai sekitar Rp 200 miliar. Misbakhun sempat ditahan dan divonis bersalah mulai dari PN (Pengadilan Negeri), PT (Pengadilan Tinggi), hingga MA (Mahkamah Agung). Namun, pada upaya PK (Peninjauan Kembali) MA membebaskan Misbakhun. Pembebasan Misbakhun menimbulkan kontroversi dan sejumlah hakim yang membebaskannya diadukan ke Komisi Yudisial (KY).

4. Tamsil Linrung
Tamsil Linrung adalah anggota Banggar DPR dari fraksi PKS yang paling sering disebut terlibat sejumlah kasus korupsi. Terdakwa kasus korupsi di Kemenakertrans atau yang populer 'Durian Gate', Dharnawati, menyebut adanya setoran dana yang ia berikan kepada Tamsil Linrung. Wa Ode Nurhayati juga menyebut Tamsil menerima uang suap terkait dana PPID. Tamsil pun kerap dipanggil oleh untuk diperiksa oleh KPK. Namun, hingga saat ini Tamsil belum sekalipun ditetapkan jadi tersangka atau diproses lebih lanjut.

5. Rama Pratama
Rama Pratama adalah anggota DPR RI fraksi PKS periode 2004-2009. Ketika terungkapnya kasus penggelapan pajak oleh Dhana Widyatmika pada 2012 lalu, nama Rama disebut oleh Kejaksaan Agung sebagai salah seorang yang kerap mendapat transfer uang dari Dhana Widyatmika. Selain kepada Rama, dari hasil penelusuran PPATK kejaksaan menyebut adanya transfer yang dilakukan Dhana kepada salah seorang petinggi Komisi di DPR RI dari fraksi PKS. Hingga kini, kasus ini tidak jelas kelanjutannya.

6. Anis Matta Anis Matta adalah Sekjen di 4 Presiden PKS (Nurmahmudi Ismail, Hidayat Nur Wahid, Tifatul Sembiring, dan Luthfi Hasan Ishaaq). Sejak Luthfi mundur dari jabatan Presiden PKS akibat tersandung kasus suap, Anis Matta resmi ditunjuk sebagai Presiden PKS. Nama Anis pernah santer disebut terlibat dalam perubahan alokasi dana PPID oleh DPR RI. Menurut pengakuan Wa Ode Nurhayati, bersama anggota Banggar lainnya Anis menandatangani perubahan alokasi dana yang ditujukan ke Kemenkeu. Kasus ini baru mengantarkan Wa Ode seorang menjadi narapidana, sementara kelanjutan nama-nama lainnya belum ada kabar berikutnya.

7. Luthfi Hasan Ishaaq Luthfi saat terjerat kasus suap masih menjabat sebagai Presiden PKS. Sehari setalah penahanan dirinya, Luthfi menyatakan mengundurkan diri. Luthfi terjerat kasus dugaan suap terkait pembukaan keran impor daging sapi. Kita sama-sama tahu selanjutnya Luthfi divonis bersalah

*****

Ayo kader2 dan simpatisan Partai Barokah rapatkan barisan.. yang tertib ya..emoticon-Kiss (S):
Diubah oleh dj.mpol 29-08-2015 08:39
0
2.7K
37
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan