Bagi masyarakat kita umumnya keluar saat maghrib tiba adalah pantangan, apalagi bagi anak kecil, hingga banyak sekali film horor yang menampilkan adegan saat maghrib adalah waktu yang mengerikan, seperti film Hantu Kolong Wewe atau lainnya, dan memang kepercayaan itu hingga kini masih melekat secara turun-temurun.

Setelah dikaji lagi, pantangan keluar waktu maghrib ini bukanlah mitos semata, karena mengenai hal ini sudah ada penjelasannya dalam Islam, seperti dijelaskan dalam hadist :
Diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah radhiallahu anhu, sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
ﺇِﺫَﺍ ﻛَﺎﻥَ ﺟُﻨْﺢُ ﺍﻟﻠﻴْﻞِ ﺃَﻭْ ﺃَﻣْﺴَﻴْﺘُﻢْ ﻓَﻜُﻔﻮﺍ ﺻِﺒْﻴَﺎﻧَﻜُﻢْ ، ﻓَﺈِﻥ ﺍﻟﺸﻴْﻄَﺎﻥَ ﻳَﻨْﺘَﺸِﺮُ ﺣِﻴﻨَﺌِﺬٍ ، ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺫَﻫَﺐَ ﺳَﺎﻋَﺔٌ ﻣِﻦْ ﺍﻟﻠﻴْﻞِ ﻓَﺨَﻠﻮﻫُﻢْ ، ﻭَﺃَﻏْﻠِﻘُﻮﺍ ﺍﻟْﺄَﺑْﻮَﺍﺏَ ﻭَﺍﺫْﻛُﺮُﻭﺍ ﺍﺳْﻢَ ﺍﻟﻠﻪِ ﻓَﺈِﻥ ﺍﻟﺸﻴْﻄَﺎﻥَ ﻟَﺎ ﻳَﻔْﺘَﺢُ ﺑَﺎﺑًﺎ ﻣُﻐْﻠَﻘًﺎ ، ﻭَﺃَﻭْﻛُﻮﺍ ﻗِﺮَﺑَﻜُﻢْ ﻭَﺍﺫْﻛُﺮُﻭﺍ ﺍﺳْﻢَ ﺍﻟﻠﻪِ ، ﻭَﺧَﻤﺮُﻭﺍ ﺁﻧِﻴَﺘَﻜُﻢْ ﻭَﺍﺫْﻛُﺮُﻭﺍ ﺍﺳْﻢَ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﻟَﻮْ ﺃَﻥْ ﺗَﻌْﺮُﺿُﻮﺍ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﺷَﻴْﺌًﺎ ، ﻭَﺃَﻃْﻔِﺌُﻮﺍ ﻣَﺼَﺎﺑِﻴﺤَﻜُﻢْ
"Jika malam datang menjelang, atau kalian berada di sore hari, maka tahanlah anak-anak kalian, karena sesungguhnya ketika itu setan sedang bertebaran. Jika telah berlalu sesaat dari waktu malam, maka lepaskan mereka. Tutuplah pintu dan berzikirlah kepada Allah, karena sesungguhnya setan tidak dapat membuka pintu yang tertutup. Tutup pula wadah minuman dan makanan kalian dan berzikirlah kepada Allah, walaupun dengan sekedar meletakkan sesuatu di atasnya, matikanlah lampu-lampu kalian." (HR. Bukhari, no. 3280, Muslim, no. 2012)
Dalam Islam, kita wajib mengikuti Al-qur'an dan Hadist (Perintah dan Larangan) , oleh karena itu pantangan keluar waktu maghrib ini memang menjadi paten hingga saat ini, oleh karenanya sebuah buku keagamaan karya Prof. DR. Ir. H. Osly Rachman, MS berjudul The Science Of Shalat yang diterbitkan Qultummedia menjelaskan bahwa menjelang Maghrib, alam akan berubah menjadi spektrum cahaya berwarna merah. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetis (EM) yang memiliki spectrum warna yang berbeda satu sama lain. Setiap warna dalam spectrum mempunyai energi, frekuensi dan panjang gelombang yang berbeda.
Dalam buku tersebut diterangkan bahwa ketika waktu Maghrib tiba, terjadi perubahan spectrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis, yakni spektrum warna merah. Pada waktu ini, jin dan iblis amat bertenaga karena memiliki resonansi bersamaan dengan warna alam. Pada waktu Maghrib, banyak interfernsi atau tumpang tindihnya dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama sehingga penglihatan terkadang kurang tajam oleh adanya fatamorgana.
Dalam Islam dijelaskan bahwa pas waktu maghrib bersamaan setan dengan datanganya kegelapan, mereka mulai menyebar untuk mencari tempat tingal, jumlah setan yang bertebaran (hanya Alloh SWT yang Maha Mengetahuinya) berlarian karena takut kejahatan setan lain, berbagai tempat pun dihuni untuk bersembunyi dengan aman.
Mereka bergerak sangat cepat melebihi kecepatan manusia, menempati kolong tempat tidur, wadah kosong, tempat remang-remang, ikutan nimbrung sama manusia , meskipun manusia tidak merasakannya, dengan demikian mereka akan aman dari gangguan setan yang lebih kuat .
Tidak jarang mereka bersembunyi di tempat atau barang manusia, popok kotor dan najis, kamar berantakan yang tak pernah dijadikan tempat ngaji atau sholat, atau rumah yang didalamnya ada foto makhluk hidup , ada patung dan gambar-gambar yang mengerikan, sehingga tidak jarang kita lihat ada anak yang tiba-tiba menjerit ketakutan, karena iblis merasukinnya untuk tempat berlindungnya.
Di waktu maghrib juga kita dihimbau menjauh dari hewan, kucing, burung anjing, atau bahkan kita juga harus berhati-hati kala mengendarai mobil / motor saat tiba terbenamnya matahari, hal ini dikhawatirkan menabrak hewan yang telah dirasuki setan, kita juga tidak boleh melempar sesuatu baik itu ke tempat sunyi, kamar mandi , laut dan lain-lain.
Secara kesehatanpun waktu maghrib adalah saat yang tidak baik untuk keluar rumah, hawanya sudah berubah, untuk mandi juga sangat berpotensi rematik atau penyakit lainnya, jadi waktu maghrib gunakan untuk beribadah, mengaji, berzikir , kemudian berkumpul bersama keluarga tercinta
Wallaahu A'lam