Nama Ferruccio Valcareggi ibarat angin penyejuk bagi Italia. Berkat tangan dinginnya, berakhirlah puasa gelar Italia selama 30 tahun. Italia sukses merebut piala Eropa 1968. sayang, kejayaannya ditutup oleh kritik pedas akibat penampilan buruk Italia di piala dunia 1974. Valcareggi mengambil alih kursi pelatih Italia dari Edmondo Kabbri yang mundur akibat kekalahan memalukan dari Korea Utara di piala dunia 1966. Valcareggi ditemani Helenio Herrera, duet pelatih itu tidak bertahan lama. Herrera memilih mundur, itu membuat Valcareggi leluasa mengemas taktik.
Berkat kecerdasan Valcareggi Italia menjadi kampiun Eropa pada tahun 1968. dua tahun berselang, nama Valcareggi kembali mengemuka di dunia, namun kali ini karena kegagalan, Italia kalah dari Brazil 1-4 di final piala dunia 1970. kegagalan itu diakibatkan oleh taktik defensive yang terkenal dengan sebutan “relay race”. Akhirnya Valcareggi mundur dari kursi kepelatihan.
Gelar juara Eropa 1968 adalah satu-satunya trofi Eropa Italia hingga saat ini.Gelar itu didapat dengan penuh liku. Banyak orang menilai bahwa gelar itu hanya faktor keberuntungan. Benarkah demikian ? Tak bisa disalahkan, keberuntungan memang berperan besar dalam kejayaan Italia pada saat itu. Peristiwanya terjadi di partai semifinal Italia melawan Uni Soviet. Partai yang akhirnya dimenagkan Italia dengan cara yang tidak biasa, lemparan koin.
Koin, rasanya terlalu hina jika kesuksesan Italia menjuarai Piala Eropa semata-mata hanya karena koin. Perjuangan dan semangat pastilah memegang peranan yang tak kalah penting. Hal itu tergambar bagaimana Dino Zoff cs bermain dengan semangat dan determinasi yang tinggi selama 120 menit(90 menit waktu normal dan 30 tambahan). Jika akhirnya Italia harus lolos lewat undian, itu karena mereka terlebih dulu telah dengan gagah mengatasi gencarnya serangan Uni Soviet.
Semangat tim Italia juga dibuktikan di final melawan Yugoslavia. Semangat pantang menyerah membuat Giacinto Faccheti dkk tetap bermain optimal walaupun kelelahan menyerang karena harus melakoni 2 partai final dalam kurun waktu yang berdekatan.
Di partai final pertama, kedua tim bermain imbang. Namun, karena saat itu belum mengenal system adu penalty dan pengundian koin diharapkan untuk partai final, maka kedua tim mesti melakukan partai ulangan. Di partai kedua yang diadakan dua hari berselang inilah pemain-pemain Italia menunjukkan semangatnya. Di saat pemain Yugoslavia terseok karena capek, pemain-pemain Italia dengan motivasi berlipat tampil luar biasa dan akhirnya Yugoslavia digulung 2 gol tanpa balas. Italia pun menjadi juara Eropa.
Skuad Juara Eropa 1968
Pelatih = Ferrucio Val Careggi
Formasi = 5-4-4-1 atau 1-3-3-3
Tim inti = Dino Zoff, Salvadore, Burgnich, Guarneri, Rosato, Farcheti,
Domenghini, De Sisti, Mazzola, Anasti, dan Riva.
faccheti memegang trophy euro championship 1968