Indikator Email Marketing Yang Perlu Agan Telusuri
TS
docoblast
Indikator Email Marketing Yang Perlu Agan Telusuri
Indikator Email Marketing Yang Perlu Agan Telusuri (Dan Yang Tidak Perlu Ditelusuri)
Sangat penting bagi semua pelaku email marketing untuk memahami beberapa indikator dasar yang perlu ditelusuri. Memahami indikator dasar dapat mengoptimalkan keseluruhan program email marketing yang sedang dijalankan.
Tetapi, setelah memahami indikator dasar, apa yang harus dilakukan, gan? Berhentilah sesaat lalu tanyakan kepada diri Agan: Apa tujuan dari email marketing Agan? Apakah untuk menumbuhkan database subscriber? Menghasilkan lebih banyak leads? Mengkonversi leads yang ada menjadi customer?
Tujuan email marketing Agan bisa saja berbeda dengan tujuan perusahaan lain yang sejenis. Tetapi, penting agar Agan menentukan secara pasti apa yang ingin Agan capai dengan email marketing sebelum Agan memulai (atau melanjutkan) mengirim dan menganalisa email-email marketing Agan.
Sebelum memulai, Agan perlu memahami dulu bahwa ada 6 indikator dasar yang harus ditelusuri oleh semua pelaku email marketing. Setelah memahami 6 indikator tersebut, baru Agan bisa menyesuaikan tujuan spesifik Agan dengan indikator-indikator kunci. Baca dengan saksama, gan!
Quote:
1. Tingkat Pertumbuhan Subscriber
Jika fokus Agan adalah untuk menambah sebanyak mungkin leads – dengan menarik lebih banyak pengunjung ke website Agan, mendaftarkan lebih banyak subscriber, membuat orang-orang menggunakan fitur-fitur gratis Agan, dan sejenisnya – maka tujuan Agan kemungkinan adalah menumbuhkan list subscriber.
Email-email Agan akan mengandung call-to-action seperti “Subscribe ke Blog Kami” atau “Gabung dengan Contact List Mingguan Kami”. Sehingga tentunya, indikator paling penting yang harus Agan telusuri untuk tujuan ini adalah tingkat pertumbuhan list subscriber Agan.
2. Jumlah Leads Baru yang Dihasilkan
Daripada berfokus pada subscriber, Agan mungkin ingin bekerja untuk menumbuhkan leads. Jika demikian, Agan harus menelusuri berapa banyak leads yang didapatkan setiap hari, dan setiap bulan. Agan bisa memutuskan untuk berfokus pada semua leads yang dihasilkan, atau hanya yang baru dimasukkan dalam database Agan, tergantung pada prioritas Agan.
3. Tingkat Konversi Leads-menjadi-Customer
Terakhir, anggap Agan ingin berfokus lebih pada bagian pertengahan/dasar corong marketing Agan, dan mengkonversi lebih banyak leads yang ada menjadi customers. Jika ini tujuan Agan, maka email yang Agan kirim kemungkinan akan menyediakan konten yang lebih terkait dengan bisnis dan layanan produk.
Call-to-action Agan bisa dibuat seperti “Dapatkan demo”, “Tonton Video Produk Kami”, atau “Mulai Trial Gratis”. Jika ini tujuan Agan, Agan harus menelusuri seluruh tingkat konversi lead menjadi customer.
Perlu Agan ketahui bahwa ada banyak pelaku email marketing yang sudah menentukan tujuan-tujuan mereka tapi kemudian tidak berusaha untuk menelusuri progres mereka. Pastikan bahwa Agan mampu menelusuri seberapa dekat Agan bergerak menuju ke tujuan Agan pada titik manapun sepanjang bulan, dan bahwa Agan mencermati setiap perubahan pada indikator-indikator ini dari bulan ke bulan.
2 Indikator yang Tidak Perlu Agan Terlusuri Secara Ketat
Perlu disebutkan juga bahwa ada beberapa indikator email marketing yang sebetulnya tidak benar-benar harus ditelusuri secara ketat.
Quote:
1. Open Rate
Kebanyakan pelaku email marketing masih berupaya keras untuk mengoptimalkan subject email mereka demi mendapatkan open rate yang tinggi. Meskipun ini memang memiliki imbas positif – dan lebih banyak jumlah buka adalah hal yang baik – namun jika mau berbicara jujur, seharusnya mereka benar-benar berfokus untuk mengoptimalkan click-through rate.
Satu yang paling penting, sebuah email hanya dihitung “dibuka” jika penerima juga menerima gambar-gambar yang disertakan dalam pesan tersebut. Dan banyak pengguna email Agan yang bisa saja menggunakan fitur pemblokir gambar. Ini berarti, walaupun mereka membuka email, mereka seharusnya tidak dimasukkan dalam open rate Agan, sehingga membuat indikator ini tidak akurat dan tidak terpercaya bagi pelaku marketing, karena laporan yang diberikan lebih rendah dari angka sebenarnya.
(Catatan: Kabar baik tentang open rate adalah Agan bisa mendapatkan manfaatnya jika menggunakan indikator komparatif. Misalnya, jika Agan membandingkan open rate kiriman email minggu ini dengan kiriman email minggu lalu – keduanya pada list yang sama – maka itu bisa memberikan pengetahuan karena variabel-variabel tersebut bisa dikontrol).
2. Tingkat Unsubscribe
Seperti halnya open rate, tingkat unsubscribe bukan gambaran yang terpercaya dari contact list Agan. Seandainya subscriber lelah menerima email dari brand Agan, sebetulnya sebagian dari mereka tidak akan bersusah-susah untuk melalui proses unsubscribe. Mereka hanya akan berhenti membuka, membaca, dan mengklik email Agan.
Itulah sebabnya mengapa jauh lebih efektif mengukur tingkat engagement subscriber melalui persentase click-through rate dan tingkat konversi. Memeriksa tingkat unsubscribe bulanan hanya akan membantu untuk menghitung tingkat pertumbuhan list secara keseluruhan.
Kesimpulannya:
Agan harus pandai-pandai memilih indikator mana yang mau Agan telusuri, dan pastikan Agan bisa secara efektif mengukur kinerja masing-masing email, kesehatan contact list Agan, dan progres Agan menuju pencapaian tujuan. Selama Agan bisa menentukan hal ini, maka Agan sudah ada di jalur yang tepat untuk email marketing yang lebih efektif.