Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

antikirikAvatar border
TS
antikirik
Rizal Ramli Minta Target Realistis, Jokowi Sebut Tugas Menteri Cari Solusi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan dirinya tidak akan merevisi target pemerintah untuk membangun pembangkit listrik sampai 35.000 megawatt meski Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli mengkritik kebijakan itu.

Jokowi mengungkapkan, menteri-menteri seharusnya bekerja mencari solusi agar pemerintah bisa mencapai target tersebut.

Jokowi menuturkan banyak pihak yang menilai proyek pembangkit listrik 35.000 MW sebagai proyek ambisius. Karena itu, Jokowi menginstruksikan agar tidak ada hambatan apa pun yang bisa menggagalkan proyek itu termasuk masalah pembebasan lahan yang kerap muncul. (baca: Rizal Ramli Diminta Tak Adu Pintar dan Masih Berlagak seperti Pengamat)

"Maka dari itu, angka 35.000 (megawatt) itu kalau ada masalah di lapangan, itu yang dicarikan solusi. Mencarikan solusi, sehingga investor bisa melaksanakan investasinya. Itu tugasnya menteri-menteri, tugasnya menko untuk cari solusi, jalan keluar setiap masalah yang dihadapi investor," kata Jokowi di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (19/8/2015).

Jokowi mencontohkan pekerjaan menteri yang harus dilakukan agar proyek itu berjalan adalah mengikuti terus perkembangan pembangunan fisik pembangkit listrik, mengecek perizinan lahan, hingga membuat check list agar pembangunan bisa terlaksana sesuai waktu yang ditentukan.

"Itu tugasnya menteri. Oleh sebab itu, kalau mau target gampang, ya 5.000 (megawatt) sajalah, ya pasti kecapai. Tapi saya nggak mau," tukas dia.

Jokowi menolak berkomentar soal pernyataan Rizal Ramli yang justru menantang Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk diskusi terbuka soal pembangkit listrik. Dia mengungkapkan dirinya hanya mau fokus bekerja. (baca: Anggota Wantimpres: Rizal Ramli Tidak Pantas Jadi Menteri)
Dia juga kembali mengulang pernyataannya bahwa menteri harus mencari solusi agar para investor tak menjadi ragu menanamkan modalnya.

Rizal sebelumnya sempat mengkritik program pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt. Menurut Rizal, program itu tidak realistis dan hanya meneruskan program pada pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu I yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla. (baca: Menteri Rizal Ramli Kritik Program 35.000 Megawatt Jokowi)

"Saya akan minta Menteri ESDM dan DEN (Dewan Energi Nasional) untuk lakukan evaluasi ulang mana yang betul-betul masuk akal. Jangan kasih target terlalu tinggi tapi capainya susah, supaya kita realistis." ujar Rizal Ramli di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Kamis (13/8/2015). (baca: Rizal Ramli Tantang Wapres JK Diskusi Terbuka Bahas Kritikan Dirinya)

Wapres Jusuf Kalla meminta Rizal sedianya memahami terlebih dahulu persoalan yang ada sebelum ia menyampaikan kritik. Menurut JK, pengadaan pembangkit listrik 35.000 megawatt merupakan suatu kebutuhan. Infrastruktur kelistrikan harus dibangun sebelum membangun industri. (baca: Proyek Listrik Dikritik, JK Minta Rizal Ramli Pelajari Dulu Sebelum Komentar)

"Tentu sebagai menteri, harus pelajari dulu sebelum berkomentar. Memang tidak masuk akal, tetapi menteri harus banyak akalnya. Kalau kurang akal pasti tidak paham itu memang. Itu kalau mau 50.000 megawatt pun bisa dibuat," kata Kalla.

Rizal juga pernah meminta agar PT Garuda Indonesia Tbk membatalkan penambahan pesawat. Dia mengaku telah membicarakan hal ini kepada Presiden Jokowi. Rizal mengaku tidak ingin Garuda bangkrut dengan membeli 30 unit Airbus A350 tersebut. (baca: "Gebrakan" Rizal Ramli, Garuda Didesak Batalkan Pembelian Airbus A350)

Pernyataan Rizal ini kemudian direspons Menteri BUMN Rini Soemarno. Rini mengisyaratkan tidak boleh ada pihak yang mencampuri urusan bisnis PT Garuda Indonesia Tbk, selain Menko Perekonomian, dengan posisi bahwa Kementerian Keuangan bertindak selaku pemegang saham perusahaan milik negara, dan Kementerian BUMN sebagai kuasa pemegang saham. (baca: Menteri Rini Larang Pihak Lain Intervensi Garuda, Termasuk Menko Kemaritiman.)

Pihak Istana menyebut bahwa Presiden Jokowi sudah menegur Rizal melalui sambungan telepon dan meminta tidak mengubar kritik di hadapan publik. (baca: Istana: Koreksi Menteri soal Kebijakan Bukan untuk Diumbar ke Publik)

kompas

D: target 35000 megawatt pokoknya harus tercapai emoticon-Mad
Kitak2 : caranya gimana pak?emoticon-Bingung (S)
Dewa : ya itu nanti mentri yang harus cari solusi.. emoticon-Big Grin

D: Pertumbuhan harus 7 % emoticon-Mad
K: gimana pak caranya ?emoticon-Bingung (S)
D:ya itu nanti menti yang cari solusinya..emoticon-Big Grin

D:September pokoknya harus meroket emoticon-Mad
K: Trus bagaimana lagi caranya pak? emoticon-fuck2
D : Ya itu nanti mentrinya yang harus cari solusi.emoticon-Big Grin
emoticon-Busa emoticon-Busa emoticon-Ngakak (S) emoticon-Ngakak (S)
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
6.7K
98
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan