- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
MENIKAHLAH DENGAN KU
TS
vidrock
MENIKAHLAH DENGAN KU
Haiii agan dan aganwati kali ini gw mau posting cerpen mengenai pernikahan
hampir semua mahluk didunia ini pernah menginginkan pernikahan yang sempurna bersama pasangan yang sangat dicintai. terutama para wanita, wanita selalu mengharapkan sebuah pernikahan yang indah, pernikhan yang di penuhi cinta, kesetian dan kejujuran. namun apa jadinya jika sebuah pernikahan yang di mimpi-mimpikan ternyata harus hancur seketika oleh suatu kenyataan
buat agan dan aganwati silahkan baca kisah yang menurut gwe sangat menyedihkan ini semoga kita bisa mengambil hikmahnya
Quote:
Kebahagian yang memuncak bagi seorang wanita yaitu ketika dia akan melangkah menuju gerbang sebuah pernikahan. Mimpi-mimpinya yang ia tumpuk saat kecil, ia lukis indah dalam kehidupan nyata, kebahagian dan ketegangan memenuhi perasaannya, berpikir sebentar lagi dia akan melepas masa bebas dan mengabdi pada pasangannya, berpikir jika dia akan mempunyai patner dalam menjalani hidupnya dan berpikir cinta akan datang dan membawanya dalam kebahagiaan, pkiran seperti itulah yang saat ini memenuhi otak yuna, dalam kesibukan kerjanya sebagai dokter, persiapan penikahan masih saja menyita sebagian pikirannya...
“dokter yuna malika, ada apa dengan kamu ?” goda zahra
“emang kenapa dengan aku ? “
“ pasien yang melihat mu saat ini bakal enggan untuk kau periksa becerminlah, dirimu sendiri seperti orang sakit, pucat, lemas tak bergairah sama sekali,...ada apa ini, gugup kah karena seminggu lagi kau akan menikah?”
Yuna tersenyum kecil dan melepas kacamata minestnya
“ bukan gugup mungkin aku hanya kelelahan dan terlalu memporsir pikiranku ke persiapan pernikahan nanti, baju pernikahan, cincin pernikahan, undangan, makanan dan minuman, tepat resepsi, aku ingin semuanya sempurna...namun ada saja hal yang menghambat,..kemarin cincin pernikahan yang hampir gagal di pesan, setelah beres sekarang baju pernikahan ku yang belum rampung...aku takut semuanya tak sesuai dengan yang aku harapkan”
“ hah..lihat lah kau terlihat tersiksa sekali, kemana zian, seharusnya kamu membicarakan dan mempersiapkan semuanya bersama dia, dia itu kan calon suami kamu yuna”
Yuna terlihat berpikir sejenak
“ entah lah mungkin dia mengalami kegugupan sama dengan ku, dari kemarin aku sulit menghubunginya, setiap aku tanya setuju tidak dengan cincin, undangan dan baju pernikahan yang aku pilih, dia selalu bilang setuju dan menyerahkan semuanya padaku”
“ yuna semua nya tidak bisa seperti ini lagi, seminggu lagi kalian akan menikah, coba komunikasi kan lah dengan zian, jangan menghadapi semuanya sendiri, seharusnya kamu bahagia karena akan menikah bukan terlihat murung seperti ini, jujur padaku , ibumu bilang seminggu ini kw kurang tidur karena setiap malam menyulam bunga woll untuk di jadikan suvenir nanti? Ya tuhan yuna hal sekecil ini pun kw melakukannya sendiri”
“ zahra, pernikahan adalah sebuah mimpi besarku saat kecil aku ingin mempersiapkannya sndiri, hal sekecil apapun aku ingin semuanya terlihat sempurna”
“ sudah lah, lebih baik kamu pulang dan istirahat, biar aku yang menggantikanmu bertugas hari ini”
Yuna tersenyum dan memeluk zahra
“ terimakasih dokter zahra, kau memang sahabat ku”
“dokter yuna malika, ada apa dengan kamu ?” goda zahra
“emang kenapa dengan aku ? “
“ pasien yang melihat mu saat ini bakal enggan untuk kau periksa becerminlah, dirimu sendiri seperti orang sakit, pucat, lemas tak bergairah sama sekali,...ada apa ini, gugup kah karena seminggu lagi kau akan menikah?”
Yuna tersenyum kecil dan melepas kacamata minestnya
“ bukan gugup mungkin aku hanya kelelahan dan terlalu memporsir pikiranku ke persiapan pernikahan nanti, baju pernikahan, cincin pernikahan, undangan, makanan dan minuman, tepat resepsi, aku ingin semuanya sempurna...namun ada saja hal yang menghambat,..kemarin cincin pernikahan yang hampir gagal di pesan, setelah beres sekarang baju pernikahan ku yang belum rampung...aku takut semuanya tak sesuai dengan yang aku harapkan”
“ hah..lihat lah kau terlihat tersiksa sekali, kemana zian, seharusnya kamu membicarakan dan mempersiapkan semuanya bersama dia, dia itu kan calon suami kamu yuna”
Yuna terlihat berpikir sejenak
“ entah lah mungkin dia mengalami kegugupan sama dengan ku, dari kemarin aku sulit menghubunginya, setiap aku tanya setuju tidak dengan cincin, undangan dan baju pernikahan yang aku pilih, dia selalu bilang setuju dan menyerahkan semuanya padaku”
“ yuna semua nya tidak bisa seperti ini lagi, seminggu lagi kalian akan menikah, coba komunikasi kan lah dengan zian, jangan menghadapi semuanya sendiri, seharusnya kamu bahagia karena akan menikah bukan terlihat murung seperti ini, jujur padaku , ibumu bilang seminggu ini kw kurang tidur karena setiap malam menyulam bunga woll untuk di jadikan suvenir nanti? Ya tuhan yuna hal sekecil ini pun kw melakukannya sendiri”
“ zahra, pernikahan adalah sebuah mimpi besarku saat kecil aku ingin mempersiapkannya sndiri, hal sekecil apapun aku ingin semuanya terlihat sempurna”
“ sudah lah, lebih baik kamu pulang dan istirahat, biar aku yang menggantikanmu bertugas hari ini”
Yuna tersenyum dan memeluk zahra
“ terimakasih dokter zahra, kau memang sahabat ku”
Quote:
Pernikahan adalah sebuah mimpi besar yuna, 5 tahun ia menjalin hubungan dengan zian, laki-laki sederhana yang mampu membuat ia jatuh cinta, dan laki-laki yang mampu membuat ia yakin menggembok hatinya untuk laki-laki manapun. Zian adalah pribadi pekerja keras dan bertanggung jawab, dari awal mengenal yuna sudah mengagumi sikap kerja kerasnya, zian terlahir dari keluarga petani sederhana di daerah karawang, namun sikap kerja keraslah yang mampu membuat dia menyandang gelar sarjana teknik di sebuah perguruan tinggi negeri di kota bandung, cara bicara, cara menatap dan diamnya zian pun mampu membuat yuna semakin terpesona, dan alangkah bahagianya ketika penantian nya selama ini tak sia-sia karena hari itu hari dimana zian datang untuk melamar bersama keluarganya.
Rasanya dunia benar-benar indah saat itu malaikat seperti datang kekamar yuna dan mengucapkan selamat, senyum tak urung reda di bibir indahnya,sebentar lagi ia akan menjadi istri dari laki-laki yang selama ini ia cintai dan kagumi, sebentar lagi ia akan melahirkan anak-anak yang lucu dari buah cintanya dengan laki-laki yang setiap detik mampu membuat gairah hidupnya menyala. Yuna ingin semuanya berjalan sempurna, seperti apa yang ia tata dan harapkan selama ini.
Sore itu sebelum pulang ke rumah, yuna memberhentikan mobilnya dipelataran parkir di sebuah cafe, tempat dimana ia akan bertemu zian hari itu.
Tak lama menunggu zian datang, dan yuna menyambutnya dengan senyuman meskipun gurat kelelahan masih tergores di wajahnya
Zian duduk di hadapan yuna dan menatap wajah yuna lekat
“ kamu sakit yuna...?” tanya zian dengan nada khawatir
“ sudah jangan di pedulikan, zian undangan pernikahan kita, sudah di sebar ke keluarga dan teman-temanku, sebagian aku bawa untuk teman-teman mu” ucap yuna sambil meyodorkan se tumpuk undangan ke hadapan zian.” “ oh ya..catering sudah di pesan, menunya sama dengan persetujuan kita, gedung pun sudah siap untuk di dekorasi oh ya gaun pengantin pernikahan pun aku sudah usahakan untuk selesai malam nanti, dan ini cincin pernikahan kita lihatlah bagus kan?? “ ucap yuna bersemangat sambil memperlihatkan sepasang cincin di kotak merah
Zian hanya terdiam, memandang nanar ke arah yuna, matanya redup seperti menyimpan beban berat, namun yuna tak peduli kebahagian seperti menutup matanya akan kenyataan di depan matanya.
“ zian coba pakai cincin ini”
“ yuna cukup..!! kamu sadar kamu menyiksa dirimu dengan semua ini, dengan keinginan dan mimpi-mimpimu. Sudah lah lebih baik pulang dan istirahat saja nanti malam aku datang ke rumah mu.
Mendenga perkataan ini, yuna terdiam membisu dan tertunduk lemas
Rasanya dunia benar-benar indah saat itu malaikat seperti datang kekamar yuna dan mengucapkan selamat, senyum tak urung reda di bibir indahnya,sebentar lagi ia akan menjadi istri dari laki-laki yang selama ini ia cintai dan kagumi, sebentar lagi ia akan melahirkan anak-anak yang lucu dari buah cintanya dengan laki-laki yang setiap detik mampu membuat gairah hidupnya menyala. Yuna ingin semuanya berjalan sempurna, seperti apa yang ia tata dan harapkan selama ini.
Sore itu sebelum pulang ke rumah, yuna memberhentikan mobilnya dipelataran parkir di sebuah cafe, tempat dimana ia akan bertemu zian hari itu.
Tak lama menunggu zian datang, dan yuna menyambutnya dengan senyuman meskipun gurat kelelahan masih tergores di wajahnya
Zian duduk di hadapan yuna dan menatap wajah yuna lekat
“ kamu sakit yuna...?” tanya zian dengan nada khawatir
“ sudah jangan di pedulikan, zian undangan pernikahan kita, sudah di sebar ke keluarga dan teman-temanku, sebagian aku bawa untuk teman-teman mu” ucap yuna sambil meyodorkan se tumpuk undangan ke hadapan zian.” “ oh ya..catering sudah di pesan, menunya sama dengan persetujuan kita, gedung pun sudah siap untuk di dekorasi oh ya gaun pengantin pernikahan pun aku sudah usahakan untuk selesai malam nanti, dan ini cincin pernikahan kita lihatlah bagus kan?? “ ucap yuna bersemangat sambil memperlihatkan sepasang cincin di kotak merah
Zian hanya terdiam, memandang nanar ke arah yuna, matanya redup seperti menyimpan beban berat, namun yuna tak peduli kebahagian seperti menutup matanya akan kenyataan di depan matanya.
“ zian coba pakai cincin ini”
“ yuna cukup..!! kamu sadar kamu menyiksa dirimu dengan semua ini, dengan keinginan dan mimpi-mimpimu. Sudah lah lebih baik pulang dan istirahat saja nanti malam aku datang ke rumah mu.
Mendenga perkataan ini, yuna terdiam membisu dan tertunduk lemas
Quote:
Malam itu malamah 5 hari menuju pernikahannya, yuna sedang terseyum bahagia menatap tubuhnya yang di balut gaun pernikahan, tak henti-henti dia berputar-putar memamerkan keindahan dan kemewahan gaun berawana gold, di hadapan ibu dan zahra..., tak lama wisnu kakak yuna memasuki kamar”
“ heh zian sudah menunggu, temui dulu sana... oh ya dia juga ingin bicara dengan ibu dan saya”
“ bica apa...?” tanya ibu
“ entahlah, mungkin mengenai pernikahan anak ibu tercinta ini,...” ucap wisnu sambil mencubit tangan adik kesayangannya..
Tanpa menunggu, yuna langsung berlari keluar sambil masih memakai gaun pernikahannya..
Perlahan zian menatap yuna yang duduk di hadapannya, ia mengamati baju pernikahan yang yuna pakai, kediaman zian membuat suasana ruangan menjadi tegang begitupun ibu yuna, wisnu dan zahra yang dari tadi menunggu zian membuka mulut.
“Sebelumnya saya ingin meminta maaf kepada yuna, ibu dan mas wisnu dan juga seluruh keluarga besar, ( suasana kembali sunyi, ketika zian menatap kearah yuna) saya tak bisa melanjutkan pernikahan ini dengan yuna”
Keterkejutan memenuhi seisi ruangan itu, sang ibu tersentak dan seketika melemas , begitu pula dengan yuna, mendengar perkataan zian hatinya seperti di rajam beribu belati, tangispun membuncah di kedua matanya
“ kamu jangan bercanda” bentak wisnu keras
“ saya tak bercanda mas, saya benar-benar tak bisa melanjutkan pernikahan ini mas”
“ kenapa....kenapa????? apa kau telah memiliki wanita lain, memiliki istri atau anak di luar sana apa ayo katakan apa??”
“ tidak mas bukan itu, aku hanya tak bisa melanjutkan pernikahan ini”
“ kurang ajar kamu pikir adik aku apa hahhhh” teriak wisnu sambil menerkam ke arah zian dan melepaskan pukulan kewajah serta badannya, semua orang yang berada di ruangan itu berteriak meminta tolong,yuna hanya menangis histeris sambil membenamkan wajahnya kepelukan zahra”
Supir dan satpam di rumah mencoba melerai wisnu, namun wisnu tetap saja dengan bringasnya memukuli zian yang sama sekali pasrah dan tak melawan,...akhirnya zian di bantu keluar dari ruangan oleh seorang satpam.
“ dengan brengsek pergi jauh-jauh dari hadapanku sebelum tanganku ini membunuhmu” teriak wisnu penuh emosi
Perlahan zian bangkit, dan berjalan gontah menjauuh dari rumah itu...
“ heh zian sudah menunggu, temui dulu sana... oh ya dia juga ingin bicara dengan ibu dan saya”
“ bica apa...?” tanya ibu
“ entahlah, mungkin mengenai pernikahan anak ibu tercinta ini,...” ucap wisnu sambil mencubit tangan adik kesayangannya..
Tanpa menunggu, yuna langsung berlari keluar sambil masih memakai gaun pernikahannya..
Perlahan zian menatap yuna yang duduk di hadapannya, ia mengamati baju pernikahan yang yuna pakai, kediaman zian membuat suasana ruangan menjadi tegang begitupun ibu yuna, wisnu dan zahra yang dari tadi menunggu zian membuka mulut.
“Sebelumnya saya ingin meminta maaf kepada yuna, ibu dan mas wisnu dan juga seluruh keluarga besar, ( suasana kembali sunyi, ketika zian menatap kearah yuna) saya tak bisa melanjutkan pernikahan ini dengan yuna”
Keterkejutan memenuhi seisi ruangan itu, sang ibu tersentak dan seketika melemas , begitu pula dengan yuna, mendengar perkataan zian hatinya seperti di rajam beribu belati, tangispun membuncah di kedua matanya
“ kamu jangan bercanda” bentak wisnu keras
“ saya tak bercanda mas, saya benar-benar tak bisa melanjutkan pernikahan ini mas”
“ kenapa....kenapa????? apa kau telah memiliki wanita lain, memiliki istri atau anak di luar sana apa ayo katakan apa??”
“ tidak mas bukan itu, aku hanya tak bisa melanjutkan pernikahan ini”
“ kurang ajar kamu pikir adik aku apa hahhhh” teriak wisnu sambil menerkam ke arah zian dan melepaskan pukulan kewajah serta badannya, semua orang yang berada di ruangan itu berteriak meminta tolong,yuna hanya menangis histeris sambil membenamkan wajahnya kepelukan zahra”
Supir dan satpam di rumah mencoba melerai wisnu, namun wisnu tetap saja dengan bringasnya memukuli zian yang sama sekali pasrah dan tak melawan,...akhirnya zian di bantu keluar dari ruangan oleh seorang satpam.
“ dengan brengsek pergi jauh-jauh dari hadapanku sebelum tanganku ini membunuhmu” teriak wisnu penuh emosi
Perlahan zian bangkit, dan berjalan gontah menjauuh dari rumah itu...
Quote:
Setelah kejadian itu, hari-hari bagi yuna seperti neraka, kesempurnaan yang ia harapkan berubah menjadi sebuah ke hancuran, seluruh keluarganya mencoba menghibur namun tak berhasil yuna hanya mengurung diri di kamar dan enggan keluar rumah
“ yuna kamu tak boleh menyiksa diri seperti ini, kamu harus kembali melanjutkan hidup nak”
“ bu aku tak sanggup bertemu dengan orang-orang di luar sana, aku malu bu, malu...setiap orang akan bertanya mengenai kegagalan pernikahanku, semua teman-temanku akan menghina dan mengasihani aku, aku belum sanggup bu...aku belum sanggup dengan semua ini jadi aku mohon beri aku kesempatan untuk sendiri...aku butuh sendiri bu” rintih yuna sambil meringgik di pelukan sang ibi, ibunya ikut menangis sambil mendekap anak yang sangat ia sayangi itu.
Itu bukan lah zia, itu bukanlah zian, ia bukan lah zian yang selama 5 tahun ini ia kenal, zian tak mungkin seperti itu, seluruh anggapan itu memenuhi pikiran yuna, dan semuanya harus di selesaikan yuna pun diam-diam keluar dari rumah dan menemui zian di tempat kerjanya.
Saat ini mereka berdua duduk berhadapan, tak ada kecerian dan senyuman antara mereka hanya keasingan dan ketegangan tergores di wajah keduanya.
Yuna mengangkat wajahnya, dan menatap zian lekat, zian merasakan tatapan yang ia terima bukan tatapan cinta lagi melainkan tatapan kebencian.
“ kenapa kamu seperti itu, ayo katakan...bukan karena wanita lain kah?”
“ yuna kamu tak akan mengerti, tak ada wanita manapun, 5 tahun ini aku hanya mencintaimu dan kamu paham akan hal itu kan”
“ omong kosong dengan cintamu, kamu tahu cinta di hati aku telah melebur kamu terlalu hina saat ini di hadapanku, ingin rasanya aku membunuh mu dengan kedua tangan ku zian” ucap yuna meninggi
“ kamu telah menghancurkan kehidupanku, dan aku bukanlah wanita yang rela kau hancurkan seperti itu, jika ingin pergi silahkan pergi namun beri aku alasan mengapa semuanya terjadi, karena hanya dengan itu lah aku bisa kembali melanjutkan hidup”
“ 5 tahun ini aku sumpah demi tuhanku tak ada wanita lain dalam hidupku selain kamu yuna, aku pun memimpikan bisa menikah dengan mu, menjadi suami mu dan menjadi ayah dari anak-anak kita, kamu alasan mengapa aku bekerja keras seperti ini, kamu alasan mengapa aku tetap bertahan dengan segala cobaan, kamu tahu aku hanyalah seorang anaka petani sederhana di kotaku aku terlalu sederhana untuk menjadi laki-laki yang kamu cintai, tiap hari kamu datang menjemputku dengan mobilmu,terkadang kamu membayar makanan ku, terkadang pula kamu membantu aku membayar kuliah, lalu di mana harga diriku sebagai laki-laki...saat itu aku tak mampu yuna aku merasa rendah, namun akupun tak mau kehilangan kamu, bertahun-tahun aku merendahkan diriku di hadapanmu, aku selalu bekerja keras agar bisa pantas bersanding dengan mu agar tak harus tertunduk lagi di hadapanmu dan keluargamu, keputusan aku ingin menikahimu itu sangat tulus namun kamu tahu yuna akhir-akhir ini aku merasa tak bisa sama denganmu tak pantas bersanding denganmu.. lihat lah kau seorang dokter, dan aku hanya karyawan rendahan di sebuah perusahaan kecil, keluargamu orang berpendidikan sedangkan keluargaku hanya petani biasa, sebagai wanita kamu memiliki kemapan yang tak bisa aku miliki, lalu di mana letak kecocokan kita dimana aku bisa menyandingkan keluarga biasaku dengan keluarga luarbiasamu??? Melihatmu membeli cincin, gaun pernikahan mahal, pesta luar biasa megah dan meriahnya, seperti menginjak-injak harga diriku sebagai laki-laki,kamu tak pernah bertanya setujukah aku dengan mimpimu itu, dan kamu tak pernah meminta aku untuk membantumu,...padahal aku telah menabung untuk membeli sepasang cincin pernikahan sederhana untuk kita, ibuku telah membuat baju pernikahan yang sederhana untuk kita, namun semua sia-sia seperti sampah di matamu....
Yuna sungguh aku mencintaimu, namun aku tak ikhlas kamu lebih kaya di banding aku
Aku tak ikhlas kamu ada dihadapanku bukan di sampingku, dan aku tak ikhlas menerima setiap bantuanmu!! Sampai kapanpun aku akan merasa rendah dan tak layak untukmu karena itulah aku mengurungkan niat menikah denganmu...karena semua yang di awali dengan ketidak cocokan hanya akan membuatmu menderita yuna,..aku tak ingin melihatmu menderita lebih dari ini, sungguh aku laki-laki rendah, laki-laki kejam yang sampai kapanpun tak pantas untuk kamu
Mendengar perkataan zian, wajah yuna basah oleh airmata
“ aku mencintaimu dengan ketulusan aku, aku tak pernah merasa ada di di ataskamu,...aku tak peduli dengan status dan kemapananmu, aku mencintai kamu bukan status sosial mu..namun hari ini kamu terlihat seperti pecundang, laki-laki pengecut, selama ini aku di butakan oleh cinta, tak pernah sama sekali aku mengkotak kotak kan siapa kamu dan siapa aku,..namun jika penilaian mu seperti itu, teruslah seperti itu dan diam diatas kehancuranmu sendiri. Mungkin benar katamu kamu laki-laki yang tak pantas untuk ku, karena aku tak mengharapkan laki-laki pecundang sepertimu, zian nilaimu rendah saat ini dimataku. Ya kita akhiri semuanya disini,...dalam mimpipun tak ingin lagi aku berjumpa dengan mu.
“ yuna kamu tak boleh menyiksa diri seperti ini, kamu harus kembali melanjutkan hidup nak”
“ bu aku tak sanggup bertemu dengan orang-orang di luar sana, aku malu bu, malu...setiap orang akan bertanya mengenai kegagalan pernikahanku, semua teman-temanku akan menghina dan mengasihani aku, aku belum sanggup bu...aku belum sanggup dengan semua ini jadi aku mohon beri aku kesempatan untuk sendiri...aku butuh sendiri bu” rintih yuna sambil meringgik di pelukan sang ibi, ibunya ikut menangis sambil mendekap anak yang sangat ia sayangi itu.
Itu bukan lah zia, itu bukanlah zian, ia bukan lah zian yang selama 5 tahun ini ia kenal, zian tak mungkin seperti itu, seluruh anggapan itu memenuhi pikiran yuna, dan semuanya harus di selesaikan yuna pun diam-diam keluar dari rumah dan menemui zian di tempat kerjanya.
Saat ini mereka berdua duduk berhadapan, tak ada kecerian dan senyuman antara mereka hanya keasingan dan ketegangan tergores di wajah keduanya.
Yuna mengangkat wajahnya, dan menatap zian lekat, zian merasakan tatapan yang ia terima bukan tatapan cinta lagi melainkan tatapan kebencian.
“ kenapa kamu seperti itu, ayo katakan...bukan karena wanita lain kah?”
“ yuna kamu tak akan mengerti, tak ada wanita manapun, 5 tahun ini aku hanya mencintaimu dan kamu paham akan hal itu kan”
“ omong kosong dengan cintamu, kamu tahu cinta di hati aku telah melebur kamu terlalu hina saat ini di hadapanku, ingin rasanya aku membunuh mu dengan kedua tangan ku zian” ucap yuna meninggi
“ kamu telah menghancurkan kehidupanku, dan aku bukanlah wanita yang rela kau hancurkan seperti itu, jika ingin pergi silahkan pergi namun beri aku alasan mengapa semuanya terjadi, karena hanya dengan itu lah aku bisa kembali melanjutkan hidup”
“ 5 tahun ini aku sumpah demi tuhanku tak ada wanita lain dalam hidupku selain kamu yuna, aku pun memimpikan bisa menikah dengan mu, menjadi suami mu dan menjadi ayah dari anak-anak kita, kamu alasan mengapa aku bekerja keras seperti ini, kamu alasan mengapa aku tetap bertahan dengan segala cobaan, kamu tahu aku hanyalah seorang anaka petani sederhana di kotaku aku terlalu sederhana untuk menjadi laki-laki yang kamu cintai, tiap hari kamu datang menjemputku dengan mobilmu,terkadang kamu membayar makanan ku, terkadang pula kamu membantu aku membayar kuliah, lalu di mana harga diriku sebagai laki-laki...saat itu aku tak mampu yuna aku merasa rendah, namun akupun tak mau kehilangan kamu, bertahun-tahun aku merendahkan diriku di hadapanmu, aku selalu bekerja keras agar bisa pantas bersanding dengan mu agar tak harus tertunduk lagi di hadapanmu dan keluargamu, keputusan aku ingin menikahimu itu sangat tulus namun kamu tahu yuna akhir-akhir ini aku merasa tak bisa sama denganmu tak pantas bersanding denganmu.. lihat lah kau seorang dokter, dan aku hanya karyawan rendahan di sebuah perusahaan kecil, keluargamu orang berpendidikan sedangkan keluargaku hanya petani biasa, sebagai wanita kamu memiliki kemapan yang tak bisa aku miliki, lalu di mana letak kecocokan kita dimana aku bisa menyandingkan keluarga biasaku dengan keluarga luarbiasamu??? Melihatmu membeli cincin, gaun pernikahan mahal, pesta luar biasa megah dan meriahnya, seperti menginjak-injak harga diriku sebagai laki-laki,kamu tak pernah bertanya setujukah aku dengan mimpimu itu, dan kamu tak pernah meminta aku untuk membantumu,...padahal aku telah menabung untuk membeli sepasang cincin pernikahan sederhana untuk kita, ibuku telah membuat baju pernikahan yang sederhana untuk kita, namun semua sia-sia seperti sampah di matamu....
Yuna sungguh aku mencintaimu, namun aku tak ikhlas kamu lebih kaya di banding aku
Aku tak ikhlas kamu ada dihadapanku bukan di sampingku, dan aku tak ikhlas menerima setiap bantuanmu!! Sampai kapanpun aku akan merasa rendah dan tak layak untukmu karena itulah aku mengurungkan niat menikah denganmu...karena semua yang di awali dengan ketidak cocokan hanya akan membuatmu menderita yuna,..aku tak ingin melihatmu menderita lebih dari ini, sungguh aku laki-laki rendah, laki-laki kejam yang sampai kapanpun tak pantas untuk kamu
Mendengar perkataan zian, wajah yuna basah oleh airmata
“ aku mencintaimu dengan ketulusan aku, aku tak pernah merasa ada di di ataskamu,...aku tak peduli dengan status dan kemapananmu, aku mencintai kamu bukan status sosial mu..namun hari ini kamu terlihat seperti pecundang, laki-laki pengecut, selama ini aku di butakan oleh cinta, tak pernah sama sekali aku mengkotak kotak kan siapa kamu dan siapa aku,..namun jika penilaian mu seperti itu, teruslah seperti itu dan diam diatas kehancuranmu sendiri. Mungkin benar katamu kamu laki-laki yang tak pantas untuk ku, karena aku tak mengharapkan laki-laki pecundang sepertimu, zian nilaimu rendah saat ini dimataku. Ya kita akhiri semuanya disini,...dalam mimpipun tak ingin lagi aku berjumpa dengan mu.
Quote:
“Sebuah prinsip salah dan kesetaraan yang tak sampai yang selama 5 tahun ini menyelimuti cinta tulusku pada zian, mungkin benar tak selayaknya aku hancur dengan kenyataan seperti ini, ini adalah takdir untukku, tuhan tak mau aku bersanding dalam ikatan pernikahan dengan nya,...aku hanya manusia yang pasrah menerima semua ini”
“ yuna,...kamu tak sendiri ada aku disini, dan seluruh pasiien-pasien mu menunggu dirumah sakit mereka rindu dokter yuna yang baik dan ceria”
“ ia tak ada alasan untuk tidak melanjutkan hidup” ucap yuna sambil menyunggingkan senyuman manis di bibirnya,..dengan erat zahra merangkul sahabatnya
“ laki-laki beruntung yang akan mendapatkan bidadari sepertimu yuna....”
“ kita lihat nanti mampukah aku melupakan dia secepat aku mencintainya dulu....”
“ kamu pasti bisa ....” bisik zahra halus
Yuna memejamkan matanya berharap apa yang di alami dirinya saat ini adalah sebuah mimpi, berharap jika dia tak pernah mengenal zian sebelumnya....namun entah mengapa bayangan zian masih saja hadir dan menari-nari liar dalam benaknya”
“ yuna,...kamu tak sendiri ada aku disini, dan seluruh pasiien-pasien mu menunggu dirumah sakit mereka rindu dokter yuna yang baik dan ceria”
“ ia tak ada alasan untuk tidak melanjutkan hidup” ucap yuna sambil menyunggingkan senyuman manis di bibirnya,..dengan erat zahra merangkul sahabatnya
“ laki-laki beruntung yang akan mendapatkan bidadari sepertimu yuna....”
“ kita lihat nanti mampukah aku melupakan dia secepat aku mencintainya dulu....”
“ kamu pasti bisa ....” bisik zahra halus
Yuna memejamkan matanya berharap apa yang di alami dirinya saat ini adalah sebuah mimpi, berharap jika dia tak pernah mengenal zian sebelumnya....namun entah mengapa bayangan zian masih saja hadir dan menari-nari liar dalam benaknya”
SEKIAN DAN TERIMAKASIH....
0
1.7K
Kutip
1
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan