Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kornelisbukitAvatar border
TS
kornelisbukit
Komnas HAM Gandeng Mahfud MD Jadi Mediator PSSI dengan Kemenpora
sumber




Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD diundang Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk menjadi tokoh penengah terkait kisruh pembekuan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Menurut Mahfud permasalahan yang terjadi saat ini merupakan akumulasi dari persoalan yang sudah terjadi sejak lama. Sehingga kedua belah pihak harus memiliki sikap sportif untuk saling bertemu dan mencari jalan tengah penyelesaian masalah tersebut.

"Ini sebenarnya bukan persoalan politik, tapi akumulasi yang sudah begitu lama dan harus dibuka komunikasi agar semua mengerti persoalannya," ujar Mahfud di Komnas HAM, Jakpus, Kamis (12/8/2015).

Mahfud mengaku tak mengerti banyak tentang organisasi dan kepengurusan dalan dunia sepakbola. Namun beberapa waktu lalu dirinya mengatakan sempat dihubungi Menpora Imam Nachrowi untuk berpartisipasi dalam penyelesaian masalah.

"Ketika ada kasus meledak saya dihubungi Menpora untuk masuk ke tim. Menpora minta saya masuk, saya katakan saya tidak mengerti, tapi kalau ingin selesaikan baik-baik, lebih baik bertemu. Saya sendiri tak paham mengenai statuta FIFA dan lainnya," kata Mahfud.

Dalam diskusi ini terbit kesepakatan untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo dan membiarkan kepala pemerintahan mendengarkan serta memberi solusi.

"Saya hanya ingin pemerintah dan presiden mendengar seperti saya. Pertama dari sudut rasa kita terenyuh terhadap korban, tapi dari sudut rasional kita melihat bahwa memang ada miskomunikasi bahwa pemerintah belum memahami seutuhnya. Kalau ke presiden mungkin bisa saling menyampaikan apa keinginan kita tanpa harus melanggar statuta FIFA," kata dia.

Ketika memutuskan datang untuk menjadi penengah, Mahfud berharap dapat mendengar opini dari kedua kubu yang bertikai. Karena yang datang hanya dari pihak PSSI, dia tak tahu pendapat dari pihak pemerintah.

"Saya melihat kuncinya memang ada pada kesepakatan pemerintah dan PSSI yang harus mengakomodir sesuatu yang ada di FIFA. Sekarang persoalannya, kalau saling tarik menarik tidak akan selesai," jelasnya.

Sebelumnya PSSI dan Kemenpora telah membawa masalah ini ke tingkat hukum dan dimenangkan pihak PSSI. Namun keinginan Kemenpora yang menginginkan banding mengandung risiko, yakni waktu pembekuan yang semakin lama.

"Ini dilewati dengan naik banding dan ini resiko juga karena putusan PTUN itu tidak punya lembaga eksetorial. Kalo naik banding lagi, kalah lagi kalah lagi, mau sampai kapan? waktu juga terbuang," kata dia.

"Saya kira jadi saya tidak optimis kalau putusan PTUN ternyata tidak dijadikan pintu masuk untuk menghentikan kekisruhan itu. Saya setuju komnas HAM mengambil inisiatif bertemu dengan Presiden menyampaikan masalah itu. Kita tidak bisa seperti ini, kita harus targetkan kapan akan diselesaikan," tutupnya.
_______________________

Komnas HAM Ingin Menengahi Konflik Sepak Bola Nasional

sumber

Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Nasional Hak-Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan keinginan bertemu dengan Menpora Imam Nahrawi untuk menyelesaikan konflik persepakbolaan nasional, demikian dinyatakan Siane Indriani selaku Koordinator Sub Komisi Pemantauan Dan Investigasi.

Berbicara seusai pertemuan antara Komnas HAM dengan perwakilan dari Kemenpora, PSSI, KONI, para pelatih, suporter, dan wasit pada Kamis (13/8), Siane pun menyampaikan bahwa Komnas HAM akan tetap melakukan berbagai upaya sampai pemerintah menyadari bahwa dampak akibat terhentinya kegiatan olahraga sepak bola sangat memukul rakyat kecil.

Menurut Siane, di saat ekonomi Indonesia terpuruk seperti sekarang, pemerintah harus evaluasi kebijakan yang tidak pro rakyat, sarat dengan abuse of power, dan sewenang-wenang.

"Kecuali pemerintah bersedia mengganti kerugian akibat tidak mendapat penghasilan selama tidak ada kegiatan sepak bola," ucap Siane.

Komnas HAM mengadakan pertemuan yang dihadiri ketua umum PSSI La Nyalla Mattalitti tersebut untuk mengambil kesepakatan penyelesaian konflik dalam sepak bola Indonesia. Pada pertemuan itu, La Nyalla gagal berjumpa dengan Imam karena Menpora tidak hadir dan mengutus Kepala Biro Humas dan Kepegawaian, Seriyono.

Hingga akhir pertemuan, tidak ada kesepakatan yang diambil.

Pada 27 Juli, Komnas HAM menerima pengaduan masyarakat yang mengalami dampak dari berhentinya roda kegiatan sepak bola di tanah air.

Mantan pelatih Persija, Rahmad Darmawan, yang hadir pada pertemuan tersebut dan menjadi salah satu pengadu pada 27 Juli lalu, berharap Menpora mencabut surat keputusan itu.

"Kalau memang ada masalah (sepak bola Indonesia) ayo kita tangkap, ayo kita hukum. Sepak bola tidak hanya memenangkan piala nomor satu, tapi ada nilai-nilai kehidupan yang harus kita raih. Lalu di mana tanggung jawabnya terhadap itu semua?" ucap RD.

Ia pun menghendaki pelaku kecurangan dalam sepak bola nasional yang ditangkap, bukan federasi yang menaungi olahraga itu.

Selain Rahmad, dua pelatih nasional lainnya yaitu Benni VB dan Hermansyah hadir dalam pertemuan dengan Komnas HAM tersebut. Baca: Rahmad Darmawan, Benni VB, dan Hermansyah ikut Demonstrasi di Kemenpora

Pengamat sepak bola Hardimen Koto menilai Menpora telah mengacak-acak kehidupan sepak bola nasional yang telah mengangkat harkat dan martabat Indonesia.
______________

Bagaimana pemirsa sudah cukup muak dengan berita menpora vs pssi?
Diubah oleh kornelisbukit 14-08-2015 07:24
0
4.3K
74
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan