O_QAvatar border
TS
O_Q
Movie Snacks Review - Pixels
Spoiler for BW Killer:


Reviewed by : Movie Snacks

Go to the site HERE


Bagaimana jadinya bila karakter-karakter dari sebuah video game datang dan menyerang bumi? Pixels hadir untuk menceritakan bagaimana hal tersebut dapat terjadi. Berawal dari sebuah film pendek yang dibuat oleh Patrick Jean, yang kemudian diadaptasi ke layar lebar oleh Chris Columbus, menjadikan Pixels sebuah film yang layak untuk disaksikan oleh para penggemar film sekaligus penggemar video game.

Film yang diproduseri oleh Adam Sandler ini menceritakan sebuah mahkluk luar angkasa yang mengambil bentuk sebagai karakter dari sebuah video game retro terkenal (video game pada tahun 80an) seperti Donkey Kong, Pacman, Pong, Space Invaders, Tetris, dan lainnya untuk menyerang bumi. Kekacauan ini diawali dari … OK, Movie snacks tidak akan memberika spoiler kepada kalian. Kami hanya akan menyajikan pemikiran dan pendapat kita setelah menyaksikan film ini. So, go watch the movie after you read this review!

Versi film pendek yang dibuat oleh Patrick Jean memiliki plot yang lebih simpel, dimana sebuah kota diserang oleh para karakter video game yang muncul dari sebuah televisi, kemudian kekacauan terjadi di kota tersebut hingga akhirnya sebuah bom pixels yang berada di tengah kota meledak dan merubah planet bumi menjadi sebuah kotak pixels. This is actually a spoiler for the short movie. But hey, we’re talking about the movies!

Versi layar lebar yang diadaptasi oleh Chris Columbus lebih memberikan detil di dalam storyline sehingga menjadikannya lebih menarik untuk disimak. Ringannya cerita dan banyaknya karakter video games yang dapat menarik perhatian penonton muda menjadikan Pixels sangat dapat dinikmati oleh semua kalangan.

Walaupun memiliki cerita yang menarik dan ringan, perlu diingat bahwa Pixels merupakan film komedi, itu artinya penonton mengharapkan sesuatu yang dapat membuatnya tertawa terbahak-bahak. Sayangnya, tipikal film yang diproduseri oleh Adam Sandler selalu memiliki elemen komedi yang sedikit memaksa. Tidak sedikit lawakan di dalam Pixels yang kurang lucu (Bahkan tidak lucu), walaupun ada juga beberapa dari lawakannya yang dapat membuat penonton tertawa, tetapi secara keseluruhan eksekusi dalam hal ini kurang membuahkan hasil. Mungkin bila pixels dijadikan sebagai sebuah film action akan menjadi lebih menarik, tapi pastinya bukan Adam Sandler yang menjadi produser dan Michael Bay pasti dipilih sebagai director.

Untungnya kelemahan yang cukup krusial ini terobati oleh special effect yang memuaskan. Pixels menyajikan SFX yang lebih canggih dari versi film pendeknya, sebuah poin plus bagi Pixels. Penonton diberi kepuasan melihat bagaimana jadinya sebuah Taj Mahal, San Francisco, bahkan manusia hancur menjadi kepingan-kepingan pixel. Walaupun di dalam versi layar lebarnya tidak memiliki ending catastrophe seperti di dalam film pendek, tapi itu tidak masalah. Bahkan Pixels sebenarnya hendak membuat adegan dimana tembok Cina dihancurkan, namun tidak direalisasikan dengan tujuan agar market di Cina tidak menurun. Sedangkan Taj Mahal tetap dihancurkan oleh para mahkluk luar angkasa.

Secara keseluruhan, film ini layak ditonton bagi kalian para movie snacker. Walaupun bukan merupakan sebuah film comedy yang “the best”, setidaknya Pixels memiliki storyline yang menarik, SFX yang canggih, serta nilai nostalgia yang tinggi bila kalian adalah seorang gamer sejati, atau minimal hobi bermain video games pada tahun 80an. Pixels tetap menghibur, we recommend you to watch it!

That’s it Movie snackers, sekilas tentang pendapat kita tentang Pixels. Movie snacks akan terus mereview film2 baru atau lama lainnya. Kalian dapat mengirimkan request film pilihan kalian untuk kita review. Perlu diingat, review kita tidak selalu akurat dan keputusan untuk menonton film akan tetap berada di tangan anda. Waspadalah! Waspadalah!

Movie snacks, sign off!
0
2.1K
17
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan