http://bareskrim.com/2015/08/11/indo...sisi-di-asean/

MANILA | Sekretaris Jenderal FIABCI (Federasi Real Estate Dunia) Regional Asia Pacific, Rusmin Lawin tampil sebagai pembicara di IRISE Internationa Realty Investment Summit and Expo 2015 yang berlangsung pada 6-8 Agustus di SMX Convention di Metro Manila, Filipina dengan mengusung tema ‘ASEAN in synergy’.

Rusmin mengatakan, AEC (ASEAN Economic Community) merupakan bagian dari Blueprint Ekonomi ASEAN. Jika AEC berhasil, bisnis disediakan akses ke pasar lebih dari 600 juta orang. Dalam perspektif Real Estat, integrasi ini bisa menciptakan konektivitas regional dalam hal investasi dan transportasi, sehingga akan mendorong meningkatkan pertumbuhan pasar Real Estate.

Sebagai basis produksi dan pasar terbesar sesudah China akan banyak produsen pindah ke ASEAN, permintaan kawasan untuk industri dan logistik otomatis akan meningkat. Jika basis produksi tunggal berhasil, dengan penghapusan tarif atas barang dan jasa dalam anggota ASEAN akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan di wilayah ini.

Akan ada lebih banyak manufaktur dan jasa karena investor mengambil keuntungan dari kebijakan bebas tarif dan konsumsi dalam ASEAN akan meningkat. Contoh konkritnya hal ini terjadi di Indonesia. Pasar ritel mengalami transformasi, konsumen dengan pendapatan yang lebih tinggi menuntut gaya hidup (life style sentris) yang lebih baik.

Tingkat arus modal dan investasi di ASEAN jelas akan meningkat ketika hambatan peraturan akan dihapus. ASEAN akan menjadi basis produksi sekaligus pasar terbesar sesudah China, integrasi 10 negara dengan jumlah penduduk 600 juta orang ini akan menjadi magnet dahsyat dalam menarik investasi sekaligus Pasar terbesar dunia sesudah China. Cross-Border Investments akan meningkat pesat sementara para professional yang punya talenta akan menikmati geliat denyut pergerakan arus modal antar negara.

Selanjutnya di... http://bareskrim.com/2015/08/11/indo...sisi-di-asean/