Indikator Yang Harus Ditelusuri Oleh Semua Pelaku Email Marketing
TS
docoblast
Indikator Yang Harus Ditelusuri Oleh Semua Pelaku Email Marketing
6 Indikator Yang Harus Ditelusuri Oleh Semua Pelaku Email Marketing
Spoiler for :
Ada banyak hal yang bisa dibicarakan ketika berurusan dengan cara melakukan email marketing yang baik. Kita bisa menghabiskan berhari-hari membicarakan tentang komponen-komponen paling penting dari email marketing, kesalahan-kesalahan email marketing yang umum dilakukan, dan contoh-contoh email marketing yang hebat. Tapi pada akhirnya, tidak ada artinya seberapa hebat email Agan jika Agan tidak bisa melihat hasil dari upaya yang telah Agan lakukan.
Karena itu, mari kita lihat beberapa indikator yang perlu ditelusuri oleh setiap pelaku email marketing.
Quote:
1) Click-through Rate
Click-through rate (CTR) mungkin adalah jawaban pertama yang akan Agan dapat ketika bertanya kepada seorang pelaku email marketing, indikator apa yang mereka telusuri. Sebagian orang menyebutnya indikator email marketing “harian”, karena indikator ini memungkinkan Agan menghitung kinerja setiap email yang Agan kirim. Dari sana, Agan bisa menelusuri bagaimana CTR Agan berubah dari waktu ke waktu.
CTR merupakan indikator yang sangat penting karena memberikan pengetahuan langsung tentang berapa banyak orang dalam contact list Agan yang membentuk engagement dengan konten Agan dan tertarik untuk mempelajari lebih banyak tentang brand atau penawaran Agan.
2) Tingkat Konversi
Setelah seorang penerima email mengklik sebuah link dalam email Agan, tujuan berikutnya adalah membuat mereka tertarik pada penawaran Agan – dengan kata lain, mengambil tindakan yang telah disarankan oleh email Agan. Sehingga jika Agan mengirim sebuah email untuk menawarkan peluang bagi audiens Agan untuk men-download, misalnya ebook gratis, maka Agan bisa mempertimbangkan setiap orang yang benar-benar men-download ebook tersebut sebagai sebuah konversi.
Karena definisi sebuah konversi terkait langsung dengan call-to-action pada email Agan, dan call-to-action Agan harus terkait langsung pada tujuan keseluruhan email marketing Agan, maka tingkat konversi merupakan salah satu indikator paling penting untuk menentukan sejauh mana Agan telah mencapai tujuan-tujuan Agan.
3) Bounce Rate
Bounce rate mengukur persentase total email terkirim yang tidak bisa masuk ke dalam inbox penerima. Ada dua jenis bounce email yang perlu ditelusuri, yaitu hard bounces dan soft bounces.
Soft bounces adalah akibat dari sebuah masalah sementara pada alamat email yang valid, seperti inbox penuh atau masalah dengan server penerima. Server penerima biasanya menampung dahulu email ini untuk kemudian dikirimkan kembali setelah masalah teratasi. Agan juga bisa mencoba mengirim ulang pesan email Agan ke alamat yang mengalami soft bounces.
Hard bounces adalah akibat dari alamat email yang tidak valid, tertutup, atau justru tidak ada. Emails seperti ini tidak akan pernah berhasil terkirim. Agan harus segera menghapus alamat-alamat email yang mengalami hard bounces dari contact list Agan, karena penyedia layanan internet (ISP) menggunakan bounces rate sebagai salah satu faktor kunci untuk menentukan reputasi IP pengirim email. Dengan memiliki begitu banyak hard bounces bisa membuat perusahaan Agan terlihat seperti tukang spam di mata ISP.
4) Tingkat Pertumbuhan List
Selain indikator call-to-action (CTR, tingkat konversi), Agan juga perlu memperhatikan pertumbuhan dan kehilangan dalam list Agan. Tentu tujuan Agan adalah menumbuhkan contact list untuk memperluas jangkauan, mengekspansi audiens, dan memposisikan diri Agan sebagai seorang pemimpin industri yang kuat. Tetapi faktanya, secara alami akan ada alamat email tertentu yang menjadi “layu” dalam list Agan, dan akan kadaluwarsa sekitar 25% setiap tahun – yang berarti bahwa lebih penting untuk memperhatikan pertumbuhan list subscriber Agan dan mempertahankannya pada ukuran yang sehat.
5) Tingkat Email Sharing/Forwarding
Persentase dimana penerima email Agan mem-forward atau membagikan email Agan dengan orang lain mungkin tidak tampak begitu signifikan, tetapi ini merupakan salah satu indikator terpenting yang perlu ditelusuri.
Mengapa? Karena dengan inilah Agan menghasilkan kontak-kontak baru. Kumpulan orang dalam contact list Agan sudah otomatis masuk dalam database. Sehingga ketika konversi masih menjadi fokus utama, ini tidak akan membantu Agan dalam menarik leads baru. Dorong para pembaca Agan untuk meneruskan email Agan ke seorang teman atau rekan jika mereka menganggap kontennya bermanfaat, dan mulailah telusuri berapa banyak orang baru yang bisa Agan tambahkan ke database Agan dengan cara ini.
6) ROI (Laba atas investasi) keseluruhan
Seperti halnya setiap marketing channel, Agan harus mampu menentukan nilai ROI (laba atas investasi) keseluruhan dari email marketing Agan. Jika Agan belum melakukannya, buatlah sebuah sistem dimana Agan memberikan nilai-nilai berbeda kepada berbagai tipe leads berdasarkan kemungkinan mereka menghasilkan pendapatan untuk perusahaan Agan.
Berapa banyak dari setiap tipe leads ini yang Agan hasilkan lewat email marketing? Bagaimana ini bisa diterjemahkan menjadi pendapatan potensial? Pendapatan aktual? Ini adalah jenis-jenis indikator yang akan membantu menunjukkan kepada bos dan tim penjualan Agan seberapa bernilai email marketing.
Tentukan Indikator Yang Mau Digunakan
Apapun tujuan Agan (dan tentunya bisa lebih dari satu), hal berikutnya yang Agan perlu lakukan adalah menentukan indikator mana yang akan Agan gunakan untuk meraih tujuan email marketing.