Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ray.digital.jogAvatar border
TS
ray.digital.jog
Tips membeli kamera bekas


Punya kamera DSLR atau Mirrorles baru dengan segudang fitur memang menjadi idaman setiap orang yang hobi motret. Namun, segudang fitur canggih pasti diiringi dengan mahalnya harga kamera tersebut. Bagi sebagian orang mungkin hal ini tidak menjadi masalah, dan bagi sebagian orang lagi hal ini menjadi kendala. Ketika budget menjadi masalah dalam mendalami minat dan hobi, maka kamera bekas pun tidak menjadi masalah, memang ketika membeli kamera bekas dibutuhkan keahlian khusus. Naah berikut adalah beberapa tips agar Agan lebih cermat ketika membeli kamera bekas..

Fisik
Pertama kita mulai dari yang paling mudah, yaitu cek kondisi fisik kamera. Lihat kondisi karet grip apakah masih kenceng atau sudah kendor, periksa LCD dari dead Pixel, juga harus bisa membedakan kamera yang memiliki jam terbang tinggi dan kamera yang memiiliki jam terbang rendah. Untuk membedakannya biasanya terdapat pada body yang kamera itu sendiri, body yang masih ngedof mengindikasikan kalau kamera tersebut memiliki jam terbang yang rendah.

Fungsi
Lanjut ke tahap selanjutnya yaitu cek kondisi fungsi kamera, untuk mengecek kondisi fungsi kamera dibutuhkan ketelitian yang lebih tinggi. jangan sampai lupa untuk mengecek setiap fungsi dari kamera tersebut, meliputi flash, auto focus, wifi ( khusus untuk kemera yang dibekali dengan wifi), tombol - tombol apakah berjalan semestinya.

Sisa Umur dan Penyakit
Body OK, Fungsi OK, cek umur dan penyakit kamera tersebut. Setiap kamera memiliki umur, umur dari kamera dihitung bukan berapa lama dia di pakai bukan pula dari kartu garansi yang sudah tidak berlaku, akan tetapi di ukur dari nilai shutter counter. Shutter counter adalah hitungan berapa kali kamera tersebut melakukan pengambilan gambar (jepretan), setiap kamera memiliki jumlah maximal shutter counter berbeda- beda, untuk kamera entry canon berkisar 100.xxx, untuk kamera middle 150.xxx dan untuk high end berkisar 200.xx - 250.xx.
Untuk melakukan pengecekan Shutter Counter Canon, Agan bisa menggunakan aplikasi bernama EOS Info, Untuk kamera Nikon bisa menggunakan Opanda IExif. Cek juga jamur pada lensa, sensor dan view finder, Untuk cek di lensa bisa dengan melepas lensa dari body kemudian kita terwang ke tempat yang agak terang, lihat di sekelilingnya apakah ada kotoran semacam akar atau hanya titik. Jika berakar bisa dipastikan lensa tersebut berjamur, namun jika hanya titik maka bisa dipastikan itu hanyalah debu mikro. Untuk di sensor agan bisa mengeceknya dengan cara, menggunakan mode AV, set di manual focus dan coba jepret pada bidang putih di bukaan 0.9, 11, sampai 22. jika di bukaan 0.9 hasil difoto ada bintik hitam atau berakar maka sensor dari kamera tersebut kotor.

Kelengkapan
Jika semua sudah beres, cek kelengkapan dari kamera tersebut, wajar apabila kamera tersebut tidak ada salah satu kelengkapan semisal manual book atau kabel AV / TV karena kita juga jarang menggunakan kedua kelengkapan tersebut.

Nego
Ambil kesimpulan dari semuanya mulai dari fisik, fungsi dan kelengkapan, apakah sesuai dengan harga yang ditawarkan atau tidak. Jika harga menurut Agan terlalu mahal maka Agan bisa melakukan negosiasi wajar.

Tips
  • Khusus untuk Nikon, jika menggunakan Opanda IExif tidak bisa mendeteksi Shutter Counter maka upload foto terakhir dari jepretan kamera tersebut ke siniatau ke sini


Semoga bermanfaat..
0
1.6K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan