Sebuah refleksi dan pengalaman saya tentang saya sendiri, teman-teman secita lintas generasi, negeri kita, juga dunia.

Negeri ini bukan hanya sebuah ide untuk mengelompokkan seluruh wilayah jajahan Belanda. Negeri ini juga bukan hanya gabungan dari ribuan gugus pulau dari ujung Sumatera hingga Papua sana.

Bagaimana kita akan mencintai Indonesia?
Berteriak bahwa aku mencintai negeriku? Berdebat sana sini dengan bahasan politik? Berfoto-foto di gunung sambil menggenggam merah putih?

Takkan ada republik jika Plato tidak menempelkan istilah itu di dalam lembar-lembar idenya "bagaimana seharusnya negara terbentuk".

Oh tenang saja, ini tentu bukan sebuah thread renungan politis atau ceramah. Ini adalah sebuah pertanyaan tentang keberadaan kita sebagai hasil sempurna evolusi primata cerdas.

Anda mungkin sudah menginjak bangku SMA, atau mungkin sudah beranjak ke sebuah medan pertempuran intelektual di bangku perkuliahan. Anda mungkin sudah bekerja, atau mungkin masih mencari ide bagaimana dan apa yang akan dikerjakan. Anda hanyalah seumpama sebagian kecil air di tengah-tengah samudera. Tapi takkan ada samudera tanpa titik-titik air berhamparan. Mengalir dan memberi kehidupan di dalamnya.
Sayangnya anda bukan air. Itu adalah perumpamaan dengan batasan tertentu.

Anda hanyalah ide atau ruh terbungkus tulang dan daging. Anda akan mati dengan semua ide-ide anda. Takkan pernah ada yang tahu apa yang anda pikirkan. Tak peduli seberapa jauh anda menuntut ilmu. Tak peduli seberapa besar cita-cita anda untuk dunia. Semuanya akan berakhir di liang tanah atau kamar kremasi.


Lalu, bagaimana saya akan menempatkan diri saya di waktu yang terbatas ini, tentunya untung negeriku juga kemanusiaan?

Menulis Untuk Dunia

Saya yakin kalian sudah paham dengan apa yang harus dilakukan untuk kehidupan setelah kematian dengan pandangan agama dan ideologi kita masing-masing.

Luangkanlah waktu anda untuk berpikir apa yang berguna untuk dunia. Menulislah untuk kemanusiaan. Menulislah untuk sains dan teknologi.
Menulislah untuk ekonomi. Dunia hingga 100 tahun lagi atau lebih.

Akan ada sangat banyak nyawa yang diselamatkan dengan semua ide-idemu.
Akan ada sangat banyak anak yang bersekolah karena tulisanmu.
Akan ada sangat banyak cinta yang bisa digaungkan sepanjang zaman.

Karena hanya dengan menulis, suara dan ide-idemu akan abadi dari keberadaanmu yang hanya sementara

Menulislah mulai sekarang. Simpanlah. Sembunyikanlah. Dan kemukakanlah semua di tempat dan waktu yang selalu mau mendengarkan kalian.

Rekomendasi bacaan dari TS: