Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan sebanyak 300 bus kepada Pemprov DKI Jakarta, Rabu (29/7/2015). Pemberian bus ini bagian dari pengadaan 1.000 bus untuk Bus Rapid Transit (BRT) di seluruh pemerinah provinsi di seluruh Indonesia.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjelaskan 300 bus dari Kemenhub itu nantinya akan digunakan untuk moda
transportasi penghubung warga yang tinggal di wilayah sekitar Jakarta.

"Tahap pertama nanti 78 bus datang. Nanti 300 bus itu masuk ke DKI. Target kami adalah (pengadaan) bus yang dari luar kota," jelas Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (30/7/2015).

Bagi warga yang menumpang bus penghubung itu hanya terkena ongkos sebesar Rp 9 ribu untuk satu kali jalan. Mereka tidak dikenakan biaya tambahan ketika berpindah dari bus penghubung ke TransJakarta nantinya.

"Misalnya mereka bayar Rp 9ribu, kemudian masuk busway, dia nanti naik TransJakarta tidak bayar lagi. Nah, orang yang dari busway kalau dia naik bus ini, sebelum ke luar kota masih tidak bayar. Ini yang dulu saya minta APTB (Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway) lakukan tapi ditolak," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan akan menyiapkan 3.000 bus yang akan melayani rute perkotaan di seluruh tanah air.

"Pengadaan 3.000 bus itu ditargetkan selesai pada tahun 2019. Tahun ini sedang dikerjakan 1.000 bus di tujuh perusahaan karoseri dalam negeri," kata Jonan.

Pengadaan 3.000 bus itu berasal dari pengalihan dana subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Sedangkan pembuatan 1.000 bus BRT tahap awal ditargetkan selesai pada akhir tahun ini.