"over estimate n under table comissiion"
dirancang dng penuh niat busuk Dari awal level konsultan perencanaan supaya nilai project over estimate (kyk kasus ups dki triliun). waktu eksekusi kerjaan pada trima under table komisi. cth dpr nya 10%, lalu eksekutif nya 15%, blom lagi pejabat pembuat komitmen nya, Dan fee stiaap ttd berkas berkas nya. model nazarudin gtu.

"fake receipt" pake kuitansi kuitansi bodong (perjalanan dinas,hotel DLL). pake kegiatan kegiatan sosial bodong dalam rangka kuras Dana Dana bansos.

hibah,pinjeman dana, Dan hadiah mencurigakan di luar kewajaran. anak pejabat merit dikasi hadiah gede. pemberian hibah tanah/Mobil Dan sejenis nya. pemberian pinjeman bank dalam negeri maupun dari bank luar negeri (model kasus rek Gendut).
kasus freeport memberi uang uang jalan luar negeri ke petinggi petinggi.

upeti bulanan lewat rekening bukan milik nya. contoh khayalan katakanlah Bu susi menteri ikan kita, tau tau baik ama bos ikan Thailand, lalu dia bekingin itu kapal ikan bos koperasi di indo pake bendera PT indo, Dan sbagai beking beliau trima bulanan Dan bos Thailand bebas operasi di indo dng cara cara yg terkompromikan.

extra fee.misal model bea cukai pelabuhan kenakan supaya barang cepet keluar. ato dalam pengerjaan surat surat, extra fee dibayarkan supaya lebih cepat jadi.
ato mau jadi PNS/polisi lewat jalur extra fee.
ato setiap mau naik pangkat harus setoran ke atas.



kerjasama illegal. contoh kasus PNS Batam yg ada Dana triliunan, ternyata hasil permainan kerjasama pengusaha dng pertamina dng oknum tentara. (kasus abob-ada di Koran).
juga ada oknum polis raja ampat yg ada duit triliun perputaran nya.

jual beli kasus. spt kasus oc.kaligis di ptun Medan, Dan sejenis nya.
bisa juga jual beli lelang barang rampasan negara. cth::kapal sitaan laporan resmi di lelang 70jt, kenyataan nya uang yg total keluar 200-300jt unt tebus nya.