PsychsAvatar border
TS
Psychs
[POLL] Perlukan MOS di hapuskan ?
Perlukan MOS di hapuskan ?




Dunia pendidikan di Indonesia kini telah memasuki tahun ajaran baru 2015/2016. Hampir bisa dipastikan setiap sekolah di Indonesia kini kembali kedatangan beberapa murid baru yang siap untuk mengecap pendidikan di lembaga masing-masing.

Namun, keinginan untuk mengecap pendidikan ini terkadang harus dihantui oleh sebuah acara yang hampir selalu dipandang sebagai sebuah stigma oleh sebagian besar pelajar baru. Hal ini terjadi terutama di kalangan sekolah menengah –baik pertama maupun atas- dengan acara yang bernama Masa Orientasi Siswa atau yang sering lebih dikenal dengan nama MOS.

Akhir-akhir ini, ada juga beberapa sekolah yang mulai meniadakan kegiatan MOS dengan berbagai alasan. Entah itu takut adanya intervensi dari pihak orang tua siswa atau takut terjadi kekerasan yang tidak diinginkan. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah: mengapa acara ini harus menjadi sebuah stigma di kalangan para pelajar baru dan apakah memang diperlukan penghapusan untuk acara semacam ini?

Masa Untuk Mengetahui Sikap di Sekolah


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata orientasi memiliki dua makna. Makna pertama adalah peninjauan untuk menentukan sikap (arah, tempat, dsb) yg tepat dan benar dan makna yang kedua adalah pandangan yg mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan.

Dari dua makna di atas, nampaknya yang paling sesuai untuk disandingkan dengan kata orientasi pada MOS adalah makna yang pertama. Dengan adanya makna kata orientasi yang benar ini, maka makna yang seyogyanya dicapai pada saat acara MOS pun adalah juga makna yang sesuai.

Jika merujuk pada makna orientasi yang pertama, maka MOS bisa diartikan sebagai sebuah masa bagi para pelajar baru untuk melakukan peninjauan dalam menentukan sikap yang tepat dan benar. Sikap yang tepat dan benar ini tentu saja juga harus diperlihatkan oleh para senior mereka, yang notabene nya telah lebh berpengalaman daripada para pelajar yang baru memasuki lingkungan sekolah yang baru.

Namun, seringkali acara MOS ini ditempatkan tidak sesuai dengan sebagaimana mestinya. Penunjukkan sikap yang tepat dan benar terkadang sangat jarang diperlihatkan oleh para senior mereka. Yang sering terjadi adalah acara ini diadakan untuk menunjukkan adanya jurang pemisah antara senior dan junior, dimana yang satu menindas dan yang satunya lagi ditindas.

Jika realita yang terjadi adalah demikian, maka tidak salah jika kemudian acara ini menjadi sebuah stigma oleh para pelajar baru. Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang ingin ditindas oleh orang lain, termasuk para pelajar baru.

Masa Untuk Mengenal


Tidak bisa dipungkiri, kejadian yang mencoreng nama pendidikan di Indonesia dari kegiatan semacam ini memang sering terjadi. Kasus di STPDN, misalnya, menunjukkan bahwa terkadang proses saling mengenal antara senior dan junior dinilai terlalu berlebihan dengan harga sebuah nyawa.

Jika semua masa orientasi di sekolah terjadi dengan suasana yang sarat dengan nuansa kekerasan, maka yang terjadi adalah sebuah proses premanisme dan penanaman aksi balas dendam. Padahal, MOS sendiri bisa ditempatkan sebagai sebuah acara bagi para pelajar, baik dengan sesama angkatan maupun antarangkatan, untuk saling mengenal satu sama lain dan juga mengenal lingkungan sekolah –bagi para pelajar baru- secara lebih baik.

Dari proses pengenalan ini pun diharapkan nantinya mereka bisa saling menjaga keakraban dalam satu angkatan mereka, bisa mengenal senior mereka lebih baik, serta mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang baru. Tujuan-tujuan inilah yang seringkali dikesampingkan oleh para senior mereka dalam acara MOS dan tergantikan dengan tujuan untuk melakukan aksi balas dendam yang mungkin disebabkan karena adanya pengalaman tidak mengenakkan yang telah dialami oleh para senior saat mereka masih menjadi pelajar baru.

Oleh sebab itu, dari uraian singkat di atas, penulis merasa bahwa sebenarnya acara MOS ini tidak perlu untuk ditakuti sejauh acara ini tetap berdiri pada sebuah konsep yang benar. MOS seyogyanya ditempatkan sebagai sebuah acara untuk membimbing para pelajar baru dalam bersikap yang benar di sekolah mereka yang baru dan juga merupakan ajang bagi para pelajar baru untuk saling mengenal. Dengan begitu, MOS tetap akan menjadi sebuah acara yang menarik dan tidak lagi menakutkan bagi para pelajar baru dan penghapusan acara MOS ini tidak perlu dilakukan.

Spoiler for Sumber:




Polling
Poll ini sudah ditutup. - 74 suara
Apakah MOS perlu ditiadakan ?
Ya
58%
Tidak
42%
Diubah oleh Psychs 28-07-2015 10:18
0
5K
87
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan