RMOL. Ketua Umum Partai Persatuan Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati
Soekarnoputri membuka sekolah partai calon
kepala daerah PDIP di Cimanggis, Depok, Jawa
Barat, Selasa (21/7).
Di depan 102 peserta sekolah calon kepala
daerah, Megawati memberikan banyak petuah.
Mulai dari melarang para calon kepala daerah
untuk korupsi hingga menyinggung soal batu
akik.
Dalam sambutannya, Megawati menekankan
kepada para peserta sekolah calon kepala daerah
PDIP untuk menghayati dan mengamalkan
ideologi partai. Menurut Megawati, banyak orang
yang mengaku sebagai kader PDIP namun tingkah
laku tidak mencerminkan seorang kader PDIP.
"Asal pakai baju merah saja tapi dalamnya nggak
merah. Itu sama seperti buah semangka berdaun
sirih, kalau pake baju merah, hatinya juga merah
dong," ungkap Megawati.
Megawati juga menyinggung soal petugas partai,
putri bung Karno itu mengatakan setiap anggota
yang menduduki tiga posisi seperti legislatif,
eksekutif, dan struktur partai merupakan petugas
partai.
Dirinya tidak memperdulikan perguncingan media
soal kata petugas partai yang pernah
dilontarkannya kepada Presiden Joko Widodo.
Sebab setiap kader yang direkomendasikan untuk
menempati tiga posisi tersebut wajib menjalankan
amanah yang diperintahkan oleh partai
"Kalau nggak mau disebut petugas partai,
monggo jangan masuk ke PDIP," kata Megawati
mengingatkan para peserta
Lebih lanjut, Megawati menjelaskan pentingnya
untuk menjalankan rekomendasi partai. Kakak
Rachmawati itu mengingatkan hingga saat ini
tidak sedikit kepala daerah yang dijadikan
tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Menurutnya, hal tersebut karena ideologi yang
mengedepankan kekayaan untuk diri sendiri.
Dirinya mencontohkan soal penyalahgunaan dana
bantuan sosial.
"KPK sudah mengambil banyak kepala daerah,
Makanya PDIP bikin sekolah ini jadi tahu mana
yang bener untuk dijalankan bagi seorang kepala
daerah. Kalau masih mau niat seperti itu,
masukin baju ke koper dan pulang saja," tegas
Megawati.
Sebelum menutup kata sambutannya, Istri dari
mendiang Taufik Kiemas itu sempat
mengingatkan para calon kepala daerah untuk
membaca kembali visi dan misi sebagai kepala
daerah. Bagi megawati visi dan misi tak perlu
panjang, asalkan bisa dimengerti oleh calon
kepala daerah.
"Visi dan misi nggak usah panjang-panjang, saya
juga tahu mana yang dibikinin sama orang lain
mana yang tidak, dan kalau janji nggak usah
kasih 1000 janji. Nggak perlu. Cukup satu, dua
janji tapi konsekuen," tutup Megawati.
sumur
Emak memang setloong.