- Beranda
- Komunitas
- KASKUS Ramadan
Sejarah: Makna dan Filosofi Ketupat Yang Perlu Agan Tahu
TS
ainovo
Sejarah: Makna dan Filosofi Ketupat Yang Perlu Agan Tahu
Spoiler for Intro:
Semakin mendekati hari-hari menjelang lebaran, di mana-mana terhampar suasana produk-produk yang tertera dua gambar ketupat . Orang-orang mulai belanja daun kelapa muda di pasar, atau metik sendiri dengan taruhan tangan-kaki lecet kena kawat atau jatuh dari ketinggian dengan risiko patah tulang. Loh kok jadi ngeri, ya.
Dan hari ini~ Kita udah lebaran bakalan kangen deh ama bulan ramadhan, semoga tahun depan kita dapat bertemu lagi. Amin...
Ngerayain hari kemenangan (baca: lebaran) nggak bisa dipisahin dengan hadirnya ketupat sebagai simbol dan makanan pokok yang sementara menggantikan nasi –meskipun bahan dasarnya ya beras-beras juga. Lagipula kasian juga kali kalo dipisahin, kamu nggak pernah ngerasain gimana rasanya dipisahin pas lagi sayang-sayangnya ya? Sakit tau.
Dan hari ini~ Kita udah lebaran bakalan kangen deh ama bulan ramadhan, semoga tahun depan kita dapat bertemu lagi. Amin...
Ngerayain hari kemenangan (baca: lebaran) nggak bisa dipisahin dengan hadirnya ketupat sebagai simbol dan makanan pokok yang sementara menggantikan nasi –meskipun bahan dasarnya ya beras-beras juga. Lagipula kasian juga kali kalo dipisahin, kamu nggak pernah ngerasain gimana rasanya dipisahin pas lagi sayang-sayangnya ya? Sakit tau.
Spoiler for Contents:
Ehm, oke, mari kita serius sebelum terjadi fenomena memilukan bernama baper. Ketupat yang kamu makan saat lebaran itu juga ada makna dan filosofinya. Nggak sembarangan gitu aja dinamain ketupat.
Pada zaman dahulu kala, di tanah Jawa, tersebutlah Kanjeng Sunan Kalijagayang pertama kali memperkenalkan ketupat. Kala itu sang Sunan membudayakan dua kali BAKDA, yaitu Bakda lebaran dan Bakda Kupat.
Bakda Kupat itu dimulai seminggu sesudah lebaran. Di tanah Jawa saat itu hampir seluruh rumah terlihat menganyam daun kelapa muda menjadi ketupat. Ketupat yang udah jadi diisi dengan beras lalu dimasak. Setelah matang, ketupat-ketupan tersebut diantarkan ke kerabat yang lebih tua sebagai lambang kebersamaan.
Oleh karena itu saat lebaran seluruh keluarga kumpul dan makan ketupat bersama dengan hidangan seperti rendang, kentang balado ati ayam, satai, opor ayam, sayur labu, dan oseng-oseng daging T-Rex. Oke yang terakhir itu nggak termasuk.
Filosofi ketupat sendiri dalam Jawa bukan cuma hidangan khas di hari lebaran, tapi ada makna khususnya mulai dari bentuk, isi, pola dan menu makanannya.
Pertama, kita mulai dari bentuk ketupat yang cukup rumit. Ini mencerminkan kesalahan manusia itu beragam dan kadang sulit dimaafkan. Kedua, setelah ketupat dibuka akan terlihat nasi putih, ini adalah wujud kebersihan dan kesucian hati setelah memohon ampunan dari semua kesalahan. Tiga, pola ketupat itu tersusun dari kotak-kotak yang sempurna, itu dihubungin dengan kemenangan umat islam setelah sebulan lamanya berpuasa. Keempat, terakhir. Ketupat biasanya dinikmati dengan sajian hidangan yang bersantan. Maka tercetuslan pantun Jawa berisi ‘Kupa santen’, alias Kulo lepat nyuwun ngapunten. Yang berarti: Saya salah, mohon maaf.
Oh iya hampir lupa. Ketupatitu kependekan dari Ngaku Lepat dan Laku Papat.
Ngaku Lepat itu artinya mengakui kesalahan. Makanya ketika selesai salat Ied, orang-orang berbondong-bondong baris untuk sungkeman, alias duduk bersimpuh minta maaf di hadapan orang tua sebagai simbol rendah hati, memohon keikhlasan dan ampunan. Kemudian dilanjutkan halal bihalal kepada sanak saudara, kerabat terdekat, teman, bahkan orang lain yang nggak kenal-kenal banget.
Naaah, kalo Laku Papatitu artinya empat tindakan dalam perayaan Idul Fitri:
1. Lebaran, bukan lébaran ya, kalau ngomong lébaran mah kamu bisa digaplok sama orang, khususnya cewek. Kan, biasanya pas lebaran itu makan berat lalu disusul dengan melesatnya arah timbangan ke kanan. Lebaran itu artinya usai, menandakan berakhirnya waktu puasa, yang juga sebagai ibarat pintu ampunan yang terbuka lebar.
2. Luberan. Yap betul. Asal katanya luber, atau melimpah, juga bisa dikatakan tumpeh-tumpeh. Luberan ini sebagai simbol ajaran bersedekah untuk kaum miskin. Makanya pas malam menjelang lebaran, zakat fitrah itu jadi ritual yang sakral dan wajib dilakuin umat islam sebagai wujud kepedulian kepada sesama manusia.
3. Leburan. Dari kata melebur. Istilah Leburan ini memaknai momen ketika dosa dan kesalahan kita akan melebur karena kita dituntut untuk saling memaafkan.
4. Laburan. Berasal dari kata labur atau kapur. Nah di sini nih filosofi paling penting dalam perayaan hari raya lebaran. Kapur itu kan zat yang digunakan sebagai penjernih air atau pemutih dinding. Jadi, sudah seharusnya kita selalu menjaga kesucian lahir dan batin. Kembali fitri: putih, suci, dan murni.
Wah, panjang juga ya sejarah ketupat, nggak nyangka. Mungkin selama ini kamu merayakan lebaran cuma tinggal menikmatinya aja. Tapi sekarang kan udah tau, bisa tuh kamu bahas sejarah ketupat pas lebaran nanti, siapa tau jadi topik obrolan hangat bareng keluarga.
Duh, jadi nggak sabar deh pengin makan ketupat sambil ketemu saudara sepupu jauh yang cakep-cakep~ cantik-cantik~
Sumber:
http://www.nyunyu.com/main-article/d...u#.VaghL_mqqkq
http://www.petrokimia-gresik.com
https://www.google.co.id/imghp?hl=id...ed=0CBAQqi4oAQ
Jika berkenan mohon klik gambar dibawah. Terima Kasih
0
2.3K
Kutip
0
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan