- Beranda
- Komunitas
- KASKUS Ramadan
Jadilah Pemaaf


TS
ustadalhabsyi
Jadilah Pemaaf

Quote:

Agan-agan yang baik, indah akhlak Rasul saw. Beliau selalu berprinsip membalas kebaikan dan kebaikan, dan selalu menjadi pemaaf, bahkan kepada orang yang jelas ingin membunuhnya. Benar saudaraku, karena segala yang dibalas dengan kebaikan, akan melahirkan kebaikan. Jika tidak engkau yang mendapatkan kebaikan, anak, keluarga dan orang-orang terdekat yang merasakannya. Allah SWT berfirman, “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendir.”(al-Isra’ : 7)
Ketika Abu Abdillah al-Jadali berttanya kepada Aisyah tentang akhlak Rasulullah. Aisyah ra menjawab, “Rasulullah tidak pernah bicara dan berlaku kotor. Beliau tidak pernah mengangkat suara, sekalipun itu di pasar. Beliau tidak pernah membalas kejahatan dengan kejahatan. Beliau pemaaf dan lapang dada.'' (HR Tirmidzi dan Ahmad).
Memaafkan adalah pilihan yang cukup sulit untuk dilakukan, terutama bila berkenaan dengan kesalahan yang sangat berat dan menorehkan luka yang dalam di hati kita. Benar, lebih mudah meminta maaf daripada memaafkan bukan? Tapi Islam justru memerintahkan kita menjadi mengambil sikap memaafkan orang lain. Allah swt memerintahkan kita, ''Tetapi, orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.'' (asy-Syuura: 43).
Inilah kemuliaan yang agung, inilah pesona yang tertinggi, yaitu menjadi pemaaf. Pernah saat bersama para sahabatnya, Rasulullah pernah bersabda, ''Maukah kalian aku beri tahu sesuatu yang menyebabkan Allah memuliakan dan meninggikan derajatmu?'' Para sahabat menjawab, ''Tentu, wahai Rasulullah.'' Rasulullah lalu bersabda, ''Bersabar terhadap orang yang membencimu, memaafkan orang yang menzalimimu, memberi kepada orang yang memusuhimu, dan menyambung silaturahim dengan orang yang memutuskan silaturahim denganmu.'' (HR Thabrani).
Agan-agan yang baik, di antara proses utama menjadi pemenang setelah melaksanakan bulan Ramadhan adalah menang dalam hubungan dengan sesama. Selain silaturahim, juga ada tradisi saling meminta dan memaafkan. Mengingat Allah tidak memafkan dosa-dosa yang terkait dengan sesama manusia, kecuali telah terjadi saling memafkan di antara mereka. Inilah jalan menuju takwa, karena di antara tanda orang-orang yang bertakwa adalah siapa yang senang memafkan kesalahan sesamanya. Allah berfirman, ''Dan, orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.'' (Ali Imran: 133-134). Iya, memafkan tiu adalah ksatria, mulia, dan luhur. Memaafkan bukan tentang kalah atau menang, tapi tentang takwa dan kebaikan.
0
14.8K
159


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan