Jadi gini gan, karena berhubung bentar lagi lebaran, udah pasti riuhnya mudik kerasa banget tuh. Udah di jalan, di media massa (TV, Radio, Internet) sibuk ngasih berita dan liputan, pun di sosial media agan-agan sekalian. Tadi pagi ane bangun, jam setengah 7,nonton acara liputan mudik judulnya ay* mud*k 2015, pas hari ini, 15 Juli 2015 tayang di tr*ans7. Disitu ada pemberitaan liputan mengenai kecelakaan mudik bus rukun sayur. Karena itu liputan mudik, maka ada reporter yang secara live melaporkan di lokasi, kalo gak salah di palimanan. Selama si reporter yang secara live (kalo gak salah namanya anjar anggraeni) itu membaca berita (voice-over), ditampilkan gambar-gambar dan video2 liputan mengenai bus rukun sayur. Pemberitaan juga menyebutkan mengenai keluarga korban, yang histeris, sedih, dan ada beberapa adegan di rumah sakit dan kantor kepolisian. Bahkan salah satunya ada bapak-bapak yang tersungkur lemas karena mengetahui keluarganya menjadi korban. Melihat liputan berita seperti itu, tiba2 layar tv ane mengecil. Dan ternyata oh ternyata,......


jeng jeng jeng jeng

tiba2 layar tv ane mengecil, karena ada outline (garis tepi) dari sebuah iklan. Iklan tersebut bener2 makan tempat gan. Warnanya mencolok, biru kuning. Rupanya website tiket travel, ya taulah trav*lok*.com. Yang ane permasalahkan sebenarnya simpel, kenapa iklan trav*elok* harus memakan tempat untuk siaran liputan berita (bahkan pas di tempat yang tidak etis). Bayangin agan jadi keluarga korban, ada kecelakaan tapi pemberitaannya dimakan sama iklan. Iklan nya tiket travel lagi. Halah.

Menurut ane sendiri, ini sudah gak bener gan. Hak agan2 untuk nonton tv, layar secara utuh, pemberitaan secara komplit, disita oleh iklan trav*elok*a yang memakan tempat. Agan merasa gak terganggu? Seharusnya agan merasa terganggu. Berita, itu adalah sebuah liputan kejadian, kenyataan, fakta, sebuah informasi. Bukan seharusnya informasi itu dipotong, atau diganggu, apalagi yang namanya iklan.

lah, kan trav*elok* itu sponsor utamanya acara liputan berita itu gan
Iya sih bener, tapi gak seharusnya berita atau liputan informasi menjadi aset jual beli. Mentang-mentang liputan mudik yang pasti ditonton orang jadi dijual ma tv biar ada orang ngiklan trus nyeponsorin. Gak etis gan.

Trus, kan udah kejadian, gak ada bukti juga kan, agan mau apa?
Kan tadi di awal ane udah bilang mau share aja ane disini mau kasih tau agan-agan sedikit pencerahan sebelum lebaran. Agar nantinya agan-agan juga awas dan bisa kritis terhadap media indonesia yang banyak ngawur ini. Kalau memang tidak berkenan, ya sudah gan, ane niatnya baik cuma sharing kok