Asal Usul Biskuit Bombastis Di bulan Ramadhan (KHONG GUAN)
TS
maliq27
Asal Usul Biskuit Bombastis Di bulan Ramadhan (KHONG GUAN)
Sebelum Baca DI anjurkan Untuk terlebih dahulu, dan Tidak di paksakan Untuk meninggalkan Komen
nih gan ane nemu Artikel Terkait Biskuit kong huan, disini niat ane cuman ngasih tau bukan ajang promosi atau apalah, mumpung dibulan ini lagi gencar gencar nya serangan khong guan tp apa salah nya kita tau asal nya
MAU REPOST PA KAGAK BODO AMAT GAN , NIATAN ANE CUMAN BAIK NGASIH TAU KE AGAN/ SISTA YANG BELUM TAU
cendolbig cendolbig
Quote:
Pemirsa pasti tahu dong dengan biskuit kaleng K*ONG GUA* ?
Biskuit ini malang melintang di pasaran sudah lama banget lho, bahkan bisa jadi pemirsa belum pada lahir.
Yang anehnya, gambar atau lukisan yang ada pada kaleng biskuit ini dari pertama kali muncul belum pernah berganti, padahal motor-motor sekarang, baru setahun juga sudah ganti striping alias face lift.
Harus kita akui, Biskuit K*ONG GUA* beserta
lukisan keluarga di kalengnya adalah sebuah
legenda. Dari dulu hingga sekarang kemasan biskuit tersebut tidak berubah bahkan dikreasikan menjadi parodi meme oleh orang lain…saking ngetopnya kali yak ?
Quote:
Sejak K*ONG GUA* PTe LTD ini memasarkan biskuit ini tahun 1971, ilustrasi dan cita rasa biskuit ini telah hadir dalam ritual masyarakat Indonesia . Jenis biskuit ini bermacam-macam, mulai dar krackers, Cookies, Wafers, Shortcake Biscuits, Cream-Filled Sandwich, dan lain-lain. Pabrik biskuit ini tersebar dari Malaysia, Indonesia, Thailand, Filipina, Hongkong, dan Cina. Eksport biskuit ini meluas ke Amerika hingga timur tengah termasuk Jepang dan Papua New Guenia.
Ritual ini hadir biasanya menjelang hari raya besar agama. Tamu dipersilahkan mencicipi biskuit kaleng ini. Biasanya ditemani oleh teh manis atau kopi. Dan segera setelah itu, antara tuan rumah dan tamu berlangsung berbagai jenis obrolan. Bila obrolan terasa hambar atau macet, maka ini waktu yang tepat untuk mengunyah-ngunyah biskuit K*ONG GUA*, sebab siapa tahu ada topik obrolan baru !
Diantara jenis biskuit, jenis biskuit favorit yang paling banyak dicari adalah “wafer”. Ya, wafer, biskuit ini biasanya agak tersembunyi di antara deretan dan susunan hirarkis jenis biskuit lainnya. Saya termasuk yang mencari biskuit yang mengandung pemanis cokelat ini Kres, bunyinya, tanda rasa yang simpel dan renyah ! Tapi tunggu dulu ! Jangan langsung dimakan, ada keasikan tersendiri ketika lapis demi lapis kue ini dibuka satu persatu.
Si wafer diburu karena memang nampak ia diposisikan istimewa. Terlapisi plastik pelindung khusus. Selain itu, seperti sudah jadi tradisi, biskuit wafer seolah mengawali dan mengakhiri proses memakan jenis biskuit lainnya. Keponakan saya mendapat kelakar julukan dari bulek saya di Jawa Timur sebagai: “gilingan puntir”. Seperti penggiling, sebab susunan biskuit dalam kaleng K*ONG GUA* dipuntir-puntirnya berantakan, pokoknya diobok-obok sampai wafer ketemu. Dari cerita tentang bulek, biskuit ini memicu banyak pengertian baru: Gilingan Puntir.
Bila kita mau berkunjung ke Kebon Binatang Surabaya (KBS), nampak tak jauh dari situ ada tugu K*ONG GUA*. Tugu K*ONG GUA* seperti sebuah landmark, ia juga menandai kota Surabaya selain patung Yos Sudarso dan tugu Pahlawan.Apa yang kita lihat dari tugu itu sama persis dengan bentuk kotak kaleng K*ONG GUA*. Dari bilik jendela bis, mobil, atau orang-orang yang dipemberhentian lampu merah akan melihat sosok tegar K*ONG GUA*.
Walau tak setinggi monumen umumnya, cara berdiri K*ONG GUA* berdiri sama seperti cara berdiri tugu Pahlawan dan patung Yos Sudarso yang berdiri tegap dan mantap. Seperti tokoh Yos Sudarso dan mitos Sura dan Baya, biskuit K*ONG GUA* seperti tak mau kalah dan juga seperti lantang berseru: “Walau hujan dan panas menerpaku, aku tetap K*ONG GUA* mu !” Kurang lebih begini bila kita menjejajarkan tugu K*ONG GUA* dengan nasionalisme tanda pada tugu Pahlawan dan Yos Sudarso.
Ilustrasi pada kaleng biskuit itu menjadi penjadi pengingat setiap peralihan generasi. Ilustrasi K*ONG GUA* tetap sama. Ibu dengan dua anak itu tetap tengah asik menikmati hidangan biskuit. Dengan nuansa mode rambut dan pakaian “jadul” era 60-70-an. K*ONG GUA* seperti tidak menjanjikan apa-apa . Tetap konsisten. Baik dari bentuk dan cita rasanya. Konservatif? Kita boleh bosan dengan cara biskuit ini mencitrai dirinya, namun nyataya biskuit ini tetap digemari oleh keluarga Indonesia.
Quote:
Kalian Tau penggambar bsikuit K*ONG GUA* ?di bawah ini tersangka nya gan
Spoiler for Tersangka:
yapp ini tersangka nya gan , cool kali kan gan bapak ini
ini bpk. Bernardus Prasodjo gan
Spoiler for Awal Cerita bpk ini:
Terkuaknya identitas pelukis dilakukan oleh putranya , Andreas Prasadja yang mempostingkan foto di akun facebooknya. Ayahnya adalah Alumnus yang tidak lulus Fakultas Seni Rupa di Institut Teknologi Bandung. Dia mengaku bahwa dia adalah pelukis kaleng legenda tersebut. Dia hanya mengenyam pendidikan di sana selama 2 jam akibat banyak menerima orderan di luar. Pak Bernardus ini juga sempat berkiprah di majalah musik Aktuil dan mengisi rubrik komik
strip.
Lantaran kos yang dekat dengan kantor redaksi membuat dia sering nongkrong dan akhirnya berkarya.
Persinggungan dengan lukisan K*ONG GUA* inipun dimulai ketika dia pindah di Jakarta dan bekerja sebagai tukang gambar di sebuah perusahaan sparasi warna.Dari situlah dia mendapat order untuk mengerjakan ilustrasi kaleng biskuit K*ONG GUA* yang pertama kali muncul sekitar tahun 1971.
Pria berusia 66 tahun ini menceritakan bahwa ide gambar bukan dari dia melainkan dari perusahaan. Dia hanya dikasih contoh gambar hitam putih Ibu dan dua anak yang duduk memutari meja dengan kertas yang lusuh. Dia pun melukis ulang dengan menggunakan cat air seusia dengan pesanan biskuit tersebut.
Merasa puas dengan karyanya, Bernardus pun mendapat orderan untuk menggambar kemasan biskuit seperti waffer Nissin hingga kemasan produk Hero jaman dulu.
Karya Bernardus dibuat dengan manual di mana dia melukisnya di atas kertas menggunakan cat air.
Seiring perkembangan jaman, bakat Bernardus pun mulai tersingkirkan. Orderan yang diterima mulai sedikit dan membuat dia memilih usaha lain sebagai penopang kehidupannya. Berbagai pekerjaan telah ia lakoni hingga awal 2000-an ,beliau memutuskan untuk berhenti.
Mengenai meme-meme lukisan yang dibuatnya, pria yang sempat menjadi dosen di LPKT Gramedia ini tak merisaukannya. Bahkan dia merasa senang melihat berbagai kelucuan yang dibuat oleh orang lain.
Yang menjadi pertanyaan adalah, kenapa dalam gambar tersebut tidak ada gambar bapaknya, kemanakah dia.
Anda penasaran ?
Ini dia jawabannya,
Spoiler for ini nih gan:
SEKIAN THREAD DARI ANE GAN, KURANG LEBIH NYA ANE MOHON MAAF ,