Pandangan Pro
Akhir-akhir ini lagi banyak mumcul hastag #STOPBullying ospek maupun MOS. Dasarnya adalah peraturan yg dikeluarkan Mendikbud. Lagian MOS itu isinya hanya pembodohan2 saja, peserta ga dituntut buat jadi leader kyk di luar negeri sono, malah dididik sebaliknya buat jadi kacung senior, disuruh apa apa mau bak kerbau dicucuk hidung. Ini ada benernya sih, sistem ospek di indonesia lebih mengandalkan senioritas, buat apa coba kita kesitu mau sekolah malah dibully.

Pandangan Kontra
Lalu munculah thread tandingan yg mengatakan ospek itu perlu, dengan dalih siswa/mahasiswa sekarang blm apa2 aja udah kemakan omongan stop bullying, belum apa2 udah kalah, mental apaan itu. Diperlukannya mos/ospek jg buat latian kehidupan nyata, biar menghormati org yg lebih tua. Ada benernya juga sih yg ini, gini mah bikin mental pemuda lembek, mau enaknya doang.

SOLUSI
Berangkat dari kedua pandangan diatas yg masing2 ada ples minesnya, ane tawarkan solusi nih gan.
Dear Senior, Tetaplah pada konsep awal kalian, jgn buru2 turunkan standar.
Dear Junior, Lawanlah konsep2 senior jika memang itu berseberangan dg ideologi kalian. Kalian punya 3-5 hari utk melawan dg berargumen sesuai pandangan kalian.
Jika pada akhir MOS/ospek senior tetep superior bahkan tanpa perlawanan yg berarti dr junior, yaudah berarti kalian para junior emang belum saatnya dinaikin grade ospeknya. Ya emg sepantasnya ospek/MOS kalian begitu modelnya.
Namun jika pada akhir MOS/Ospek kalian junior bisa mempertahankan argumen kalian, dan banyak senior yang insyaf. Maka emg udah saatnya ospek/MOS indonesia menuju ke jenjang yg lebih tinggi karena mental kalian para junior udah ga diragukan lagi.

Demikian opini dari ane, silahkan bisa ditanggepi