- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Berbagai Destinasi Planet Luar, Yang Cocok Untuk Dijadikan Objek Wisata Luar Angkasa


TS
wahyudit
Berbagai Destinasi Planet Luar, Yang Cocok Untuk Dijadikan Objek Wisata Luar Angkasa
Quote:
Quote:
INTRO
Spoiler for :

Jika agan agan sudah bosan dengan destinasi wisata yang ada di Bumi, bolehlah kita melirik luar angkasa. Space tourism merupakan bisnis yang mulai dirintis secara serius dan Secara teoritis, bukanlah mustahil untuk mengirimkan wisatawan ke luar angkasa, bahkan hal tersebut pernah dilakukan (walau terbatas di orbit Bumi saja). Jika teknologi kita kian maju, ada banyak lokasi2 destinasi wisata yang wajib dieksplorasi manusia di planet2 lain.
BTW kira kira seperti di video ini gambaran nya jika kita berwisata ke destinasi yang ada di list ini,
terimakasih buat agan pepsicola1, yang udah nemuin videonya

Spoiler for :

Berikut ini beberapa objek wisata dengan panorama paling mencengangkan di tata surya kita.

Quote:
Quote:
1. Artemis Corona
Spoiler for :

Mari kita mulai perjalanan mulai dari yang terdekat dengan Matahari. Venus mungkin planet yang paling tak bersahabat dengan manusia, bahkan sering disebut sebagai “kembaran jahat”-nya Bumi. Dengan tekanan atmosfer 90 kali permukaan Bumi dan suhu mencapai 450 derajat celcius, bahkan robot (space probe) yang diturunkan ke Venus takkan bertahan lebih dari satu jam, apalagi manusia. Namun jika teknologi masa depan sudah memungkinkan paket wisata di Venus, kita bisa mengunjungi wilayah Artemis Corona ini.
Keunikan Venus ialah permukaan struktur geologisnya dinamai sesuai nama2 dewi dari mitologi dunia, seperti Aphrodite (Yunani), Lakhsmi (India), Ishtar (Mesopotamia), hingga Dewi Ratih (Indonesia). Artemis Corona sendiri merupakan sebuah kawah raksasa berdiameter 2.600 km. Uniknya, kawah ini ternyata bukan disebabkan hantaman meteor (karena atmosfer Venus yang lebih tebal dari Bumi akan melindungi planet ini dari tumbukan benda langit), melainkan akibat aktivitas tektonik planet itu sendiri. Well, kita sudah sering berwisata ke kawah dengan mengunjungi Gunung Bromo, Kawah Ijen, Kawah Putih, Tangkuban Perahu, dan lain-lain. jadi kenapa kita tidak melakukannya di Venus di masa depan mendatang

Spoiler for :

Tapi tungggu dulu gan

Spoiler for :





Quote:
Quote:
2. Sea of Tranquility
Spoiler for :

Pengen berwisata sejarah di tata surya? Kenapa nggak berkunjung ke Sea of Tranquility yang berada di Bulan, sebab ini adalah lokasi historis dimana manusia pertama kali menginjakkan kakinya di luar planet kita. Yap, pada 20 Juli 1969, di sinilah tempat dimana pesawat Apollo 11 mendarat di Bulan. Di sini terdapat berbagai relik peninggalan sejarah, seperti modul robot Eagle yang ditinggalkan teronggok di sini sebagai monumen, hingga jejak kaki Neil Armstrong yang masih membekas di sana. Jejak kaki ini akan masih bertahan selama jutaan tahun mendatang karena ketiadaan atmosfer dan udara di Bulan menyebabkan mustahil untuk ter-erosi.
Spoiler for :

Oya omong2 soal Bulan, berbagai wilayah di satelit Bumi ini memiliki nama2 indah. Sea of Tranquility sendiri berarti “Samudra Keheningan”. Nama2 lain tak kalah puitis seperti Lacus Somniorum (Lake of Dreams atau “Telaga Mimpi”), Sinus Iridium (Bay of Rainbow atau “Teluk Pelangi”), Oceanus Procellarum (Ocean of Storm atau “Lautan Badai”), hingga Sinus Amoris (Bay of Love atau “Teluk Asmara”). Sea of Tranquility sendiri bukanlah laut yang sebenarnya. Mare (tunggal, jamak: maria) atau “laut” dalam istilah geologis bulan artinya cekungan yang memiliki kedalaman lebih rendah daripada dataran di sekitarnya sehingga tampak lebih gelap apabila dilihat dari Bumi.

Quote:
Quote:
3. Aurora
Spoiler for :

Kita kembali dulu ke Bumi

Spoiler for :


Quote:
Quote:
4. Olympus Mons, Valles Marineris, dan Cydonia
Spoiler for :

Agan agan mungkin udah bosen ngebahas mars melulu. tapi apa boleh buat, dengan berat hati ane harus wajib memasukan destinasi di mars dalam list ini

Mars memang selalu menjadi objek langit yang memukau imajinasi kita. Sudah menjadi impian dan ambisi manusia untuk mengunjungi planet merah ini. And for good reason. Paling tidak ada 3 lokasi mencengangkan yang bisa kunjungi di sana.
Kita awali jalan-jalan kita di Mars dengan salah satu struktur paling menakjubkan di tata surya ini. udah mainstream dan sering di denger, yups apalagi kalau bukan Olympus Mons atau Gunung Olympus, merupakan gunung tertinggi di tata surya. Tingginya mencapai 25 km, hampir tiga kali tinggi gunung terjangkung di dunia, yakni Mount Everest. Lebarnya sekitar 600 km, hampir sama luasnya dengan negara Prancis. Yang lebih mengejutkan, gunung ini merupakan gunung berapi! Wah, bayangkan ya dahsyatnya letusannya jika saja gunung raksasa ini berada di Bumi?
Spoiler for :

Lokasi kedua wisata kita adalah Valles Marineris yang merupakan kumpulan lembah dan jurang menyerupai Grand Canyon di Amerika. Namun apabila dibandingkan dengan Valles Marineris ini, Grand Canyon akan tampak seperti selokan mungil. Grand Canyon yang majestic itu “hanya” berukuran panjang 200 km dengan kedalaman 2-5 km. Namun Valles Marineris memiliki panjang 4.000 km dengan kedalaman 9 km!
Spoiler for :

Spoiler for :

Saking besarnya sistem lembah dan ngarai ini hingga terlihat bagai “scar” atau bekas luka di permukaan Mars!
Spoiler for :

Salah satu bagian paling menarik di Valles Marineris ini adalah adanya bagian yang berliku-liku menyerupai labirin di bagian baratnya yang disebut sebagai Noctis Labyrinthus atau “Labirin Malam”.
Spoiler for :

Dan lokasi terakhir yang wajib dikunjungi di Mars adalah tempat yang menghebohkan sekaligus memicu teori konspirasi bahwa ada kehidupan di Mars, yakni Cydonia. Cydonia sejak lama diyakini sebagai reruntuhan kota di Mars. Di Cydonia kita dapat melihat berbagai objek menarik seperti “Wajah dari Mars” dan batuan2 menyerupai piramida bersegi lima. Apakah struktur2 itu terbentuk secara alami ataukah peninggalan peradaban yang lebih maju? Satu2nya cara untuk mengetahuinya mungkin dengan mengunjunginya secara langsung.
Spoiler for :


Quote:
Quote:
5. Great Red Spot
Spoiler for :

Jika kita selamat setelah melintasi sabuk asteroid, maka setelah mengunjungi Mars, kita akan sampai di Jupiter. Raja planet ini memiliki fitur unik yang disebut Great Red Spot, berupa bercak oval berwarna merah di permukaannya. Noda ini sebenarnya adalah badai yang berlangsung terus-menerus dan tak pernah berhenti sejak ditemukan para astronom 400 tahun lalu. Di Bumi sendiri, badai di atmosfer memang akan membentuk pola spiral seperti ini, tak jauh berbeda dengan yang ada di Jupiter.
Spoiler for :

Namun kenyataan bahwa badai ini berlangsung selama ratusan (bahkan mungkin jutaan) tahun dan ukurannya lebih besar ketimbang Bumi (lihat perbandingannya di bawah) tetap saja membuat ngeri. Belum lagi kecepatan anginnya mencapai 400 km per jam, lebih cepat ketimbang kereta peluru Shinkansen! Namun hingga kini, mengapa noda badai ini berwarna merah tetap tak diketahui penyebabnya.
Spoiler for :

ngomong2 soal planet terbesar di tata surya kita ini, tahukah ente bahwa Jupiter ini diam2 ternyata melindungi kehidupan yang ada di Bumi? Ukuran Jupiter yang raksasa membuatnya memiliki gaya gravitasi yang teramat dahsyat dan menarik benda2 langit seperti meteor hingga asteroid ke orbitnya. Jika saja itu tidak terjadi, maka bukanlah tidak mungkin benda2 langit tersebut akan menyasar ke Bumi gara2 tertarik gaya gravitasi Matahari. Jika tak ada Jupiter yang melindungi kita, mungkin kehidupan di Bumi sudah lama punah akibat hantaman meteor2 tersebut.
so berterimakasilah kita pada jupiter

LANJUT BAWAH GAN

Diubah oleh wahyudit 12-07-2015 12:00
0
67.4K
Kutip
522
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan