jilfikriAvatar border
TS
jilfikri
Lanjut perkara atau ikhlaskan saja
KRONOLOGI HILANGNYA LAPTOP ACER V5

1. Kronologi
Selasa 7-Juli- 2015 sekitar jam 3
[a] pada saat itu saya memiliki 3 buah laptop yang sedang saya tangani untuk saya service
Yaitu :
1. atas nama Amiril jenis Acer 4732z warna hitam
2. atas nama Dewi jenis Acer V5 warna hijau tua
3. atas nama panglima Acer E-14 warna putih

[b] Saya sedang pergi keluar untuk membeli lem, sepulang saya dari luar membeli lem saya merasa heran karena laptop atas nama dewi sudah tidak ada di tempatnya
saya bertanya pada devi sebagai admin yang mengurus pencatatan keluar masuk nya barang servisan di toko tempat saya bekerja SURYACOM “apa laptop hijau ACER V5 sudah di ambil pemilik nya?”
Devi menjawab sudah, awalnya saya pikir tidak ada yang salah
[c] sekitar 15 menit kemudian ada saudara amiril yang ingin mengambil laptop milik nya (acer 4732z)
dan menunjukkan nota ungu yang kusut dan sudah bertuliskan Rp 30.000 yang berarti lunas dengan alasan bahwa saudara amiril tadi sudah kesini dan melakukan pembayaran untuk biaya servis sesuai yang tertulis di nota tapi dia lupa kalau laptop nya (Acer 4732z) tidak di bawa pulang.
dengan kedatangan saudara amiril saya melihat raut saudari Devi kebingungan,setelah mendengar cerita singkat dari saudari Devi yang ternyata saudari devi merasa telah memberikan sebuah laptop berwarna hijau (ACER V5) kepada saudara amiril padahal dia bukan pemiliknya, devi menceritakan pada saya bahwa telah menyerahkan laptop pada pelanggan yang salah, dan saudari devi meminta kepada saudara amiril agar laptop Acer V5 tersebut di kembalikan
namun saudara amiril menyanggah dan tidak merasa telah menerima laptop Acer v5
setelah itu saya menyadari bahwa ada kejanggalan
[d] untuk mendapatkan kejelasan saya bertanya kepada saudara amiril
apakah benar tadi saudari devi menyerahkan Laptop ACER V5 kepada bapak amiril? Kalau benar mohon di kembalikan.
Saudara amiril menjawab
“saya tidak merasa menerima laptop yang saudari devi maksud, saya mau mengambil laptop milik saya tadi saya lupa membawanya dan ini tanda bukti nya” (sambil menunjukkan nota ungu bertuliskan Rp 30.000).
Saudari devi mengaku bahwa laptop telah di berikan dan di bawa pulang saudara amiril bersama satu orang temannya (Nicko), dan mereka pulang berboncengan menggunakan sebuah sepeda motor.
[e] Saya berharap semua yang ada saat kejadian bertanya kepada devi
“siapa saja yang pada saat kejadian ada di di ruangan depan menyaksikan ketika Devi menyerahkan laptop Acer V5 ?”
devi menjawab bahwa saudara Rama (teman teknisi saya) menyaksikannya.
Saya mencoba memanggil saudara rama namun waktu itu dia sedang Shalat di Masjid, Setelah beberapa menit kemudian saudara rama datang, saya langsung menanyainya
“apa benar Rama ada disini saat saudara Amiril dan temannya (Nicko) datang mengambil laptop?”
Rama jawab “ya!”
Saya tanya lagi laptop mana yang di berikan oleh Devi kepada mereka berdua?
Rama jawab “tidak tau, tidak begitu jelas sih saya juga lagi sibuk”
Setelah saudara rama menjawab begitu baru saya jelaskan kronologi nya kepada rama.
Karena keterangan dari saudara rama tidak melihat jelas laptop yang di berikan. saudara amiril menyudutkan saya seolah saya menuduh tanpa saksi dan bukti

[f] Saya kembali meminta keterangan dari saudara amiril tentang siapa orang yang menemaninya tadi. Coba hubungi dia atau panggil dia kesini. Awalnya saya mencoba berfikir begini
“ mungkin laptop tersebut langsung di pegang temannya tersebut , bisa saja dia membawa laptop ACER V5 tanpa mengetahui bahwa ACER V5 itu bukan laptop yang di maksud amiril , dan tanpa bertanya pada amiril Nicko membawa laptop tersebut sebelum amiril memeriksanya.”
Namun saudara amiril berusaha meyakinkan saya bahwa temanya pun tidak mengambil apa apa, , lagi-lagi yang dia katakan selalu hal yang sama bahwa
“saya gak merasa menerima laptop apapun dari saudari devi, saya Cuma mau mengambil laptop milik saya yang sudah di lunasi tapi lupa di bawa pulang dan ini tanda buktinya” sambil menunjukkan kembali nota nya.
[g] karena masalah ini belum terpecahkan saya meminta saudara amiril untuk menunda pengambilannya sampai saya menemukan titik terang.
Namun saudara amiril merasa keberatan dan terus meminta saya agar memberikan laptop milik nya Acer (4732z) karena sedang buru buru katanya.
“Gak bisa gitu dong mas , saya mau ngambil laptop ini nota nya, saya lagi buru buru juga ini , saya tidak merasa mengambil laptop yang dimaksud ,jangan asal tuduh dong mas”
saya semakin curiga Saya pun di anggap telah menuduh sembarangan.
[h] lalu saya meminta teman amiril yaitu saudara (Nicko) untuk datang ke SURYACOM
sebelum itu saya sempat meminta kartu identitas saudara amiril namun yang di berikan adalah kartu SIM lalu tanpa banyak protes langsung saya bawa kebelakang untuk saya scan.
Saudara amiril pergi untuk memanggil temannya yang di katakan oleh devi menemani saat pengambilan Laptop (Acer V5) tersebut.
Setalah saudara amiril keluar saudari Devi semakin meyakinkan saya dengan menceritakan detail kejadiannya dengan wajah yang memelas
Beberapa menit kemudian mereka datang
Saya bertanya kepada temannya yang bernama Nicko,
” apakah anda yakin sepulang kalian dari sini tidak membawa laptop Acer V5?”
Sadara Nicko menjawab “yakin, saya puasa loh!”
Saya ingin tertawa namun saya berhasil menahannya
Saya tanyakan kronologis nya secara keseluruhan namun keterangan mereka dan saksi kami bertolak belakang, mereka tetap tidak mengaku merasa membawa pulang laptop ACER V5
[i] Sekitar setengah jam kemudian datang lah dua orang wanita yang masuk ke suryacom , pembicaraan kami terhenti, mereka memberikan nota ungu milik mereka tanpa kalimat apapun, tanpa mengatakan “ini buktinya” . saya langsung menyadari bahwa dia adalah Dewi pemilik laptop acer V5, saya langsung menceritakan kronologisnya kepada saudari Dewi dan saat ini kami sedang kebingungan saya meminta saudari Dewi untuk memaklumi keadaan ini dan menyaksikan perbincangan kami.
Di sela sela pembicaraan kami saudari Dewi mencoba bertanya, seingat saya saudari Dewi menanyakan begini
“apakah ketika mereka mengambil laptop ada nota yang mereka bawa kenapa bisa laptop saya yang di ambil, apakah di nota nya tidak ada keterangan jenis laptop?”

Tiba tiba saudara Nicko memotong pembicaraan (sebenarnya banyak juga kalimat kalimat saya yang di potong sebelumnya) dengan nada tegas dan mengatakan “mbak jangan asal tuduh ya !”, lalu karena saya anggap saudari saudari Dewi tidak bermaksud menuduh melainkan yang saya pahami ia hanya ingin bertanya dan tentu memiliki hak untuk itu, lalu saya juga memotong pembicaraan saudara Nicko dengan kalimat
“dia kan Cuma bertanya bang , bukan menuduh,dia hanya ingin mengetahui kronologinya
. sebagai pemilik laptop yang hilang menurut saya ini pertanyaan wajar” keadaan jadi semakin genting
Untuk meredakannya Lalu saya pun mulai mencoba menjawab pertanyaan saudari Dewi namun setelah saya lihat notanya memang di nota milik saudara amiril tersebut secara kebetulan ternyata hanya tertulis “acer” dengan nomor ponsel nya, tidak ada keterangan jenis laptop yang padahal biasanya selalu di tulis, jadi menurut saya itulah salah satu sumber kenapa saudari Devi salah menyerahkan laptop.
[j] Karena mungkin terlalu lama saudara amiril dan Nicko menganggap saya telah mempersulit pengambilan laptop milik saudara amiril sedangkan mereka merasa memiliki bukti nota ungu untuk pengambilannya
Malah saya di anggap telah menuduh tanpa bukti
Saya di ancam akan di adukan ke pihak berwajib kalau laptop saudara amiril tetap saya tahan
Di tengah pembicaraan saya menyaksikan saudara nikco melakukan panggilan melalui telpon selular nya kepada temannya namun tidak begitu jelas apa yang mereka bicarakan.
Yang saya dengar hanya seperti ini
“Halo lagi dimana , lagi polres gak sekarang? Bla bla bla...”
selanjut nya saya tidak begitu meperhatikan karena banyak yang melanjutkan pembicaraan. Namun saya mulai kehilangan konstrasi jadi tidak begitu mengingat nya.
Saya semakin kebingungan,saya khawatir prosedur yang saya gunakan ini malah menjadi bumerang untuk saya sendiri .
Bisa di katakan saya sendiri yang memperjuangkan mengungkap keterangan dari kejadian ini terutama mencari pernyataan saudara amiril dan nicko termasuk menahan laptop nya , secara tidak langsung saya menahan mereka selam itu sekitar hampir satu jam lamanya, sementara teman-teman saya yang lainnya berada di ruangan belakang sambil berunding, dan yang mengejutkan hasil rundingannya ialah menyuruh saya untuk menyerahkan saja laptop saudara amiril. Biar kita ganti saja laptop saudari Dewi.
Meski kurang setuju karena ini keputusan bersama akhirnya setelah saya pertimbangkan juga untuk mencegah agar saya tidak dianggap menuduh tanpa bukti saya dan teman teman memutuskan untuk memberikan laptop bapak amiril (acer 4732z warna hitam) namun saya meminta kartu identitas saudara nicko. dan yang saya dapatkan lagi lagi Kartu SIM, tapi saya tetap menerima dan scan SIM milik saudara nicko.
[k] Ke esokan harinya saya melapor kepada (Bpk Endang) pimpinan tempat saya berkerja di (SURYACOM) tentang kejadian ini. Lalu tidak lama langsung di panggilnya kembali saudara Amiril dan Nicko ke TKP untuk di mintai keterangan, sekitar pukul 14:00 Pada saat itu kami di bantu dua orang dari pihak kepolisian, yang ternyata sudah di siapkan oleh pimpinan kami, meski telah dinyatakan bersalah oleh polisi Saudara amiril tetap tidak mau mengakui bahwa telah mengambil Laptop (Acer V5) tersebut malah saudara amiril mengatakan kalau memang dari pihak kami tetap tidak percaya dan kurang puas, mereka bersedia rumah nya di periksa, atau tanya orang-orang yang ada di rumah nya apakah mereka pernah membawa laptop warna hijau tua (Acer V5). di tengah alibynya bahkan saudara amiril menawarkan mau ikut bertanggung jawab mengganti laptop yang hilang dengan laptop miliknya (Acer 4732z). Namun tentu saja bukan itu yang kami harapkan, untuk mencegah kasus ini menjadi panjang dan untuk menjaga hubungan kedepannya Pimpinan saya membiarkan mereka pulang dengan harapan mereka menyerahkan laptop (Acer V5) tersebut secara damai, namun sampai sat ini kami belum menerima kabar apapun.

2. Opini kejanggalan yang saya temui

1. Pada saat kejadian sering kali saudara amiril selalu mengatakan bahwa ia tidak mengetahui tentang laptop acer V5 yang Devi maksud,saat itu ia datang kembali hanya ingin mengambil laptop nya yang sudah di lunasi biaya jasa servis nya namun lupa laptopnya tidak di bawa pulang. “ini buktinya” ia sering mengulang –ulang kalimat tesebut sambil menunjukkan nota ungu yang dia miliki. Padahal tanpa mengucapkan kalimat itu pun kami sudah tau kalau nota ungu ialah nota yang menunjukkan bahwa laptop pemilik nota tersebut berada di layanan kami (SURYACOM),setelah nota tersebut diserahkan saat pelunasan/pengambilan, nota ungu pelanggan akan di ganti nota putih sebagai bukti pelunasan . sebenarnya ada satu nota lagi berwarna kuning yang tidak pernah di sobek sebagai arsip .jadi kalau pun benar setelah pelunasan saudara amiril lupa mengambil laptop miliknya, maka yang harusnya ia miliki ialah nota putih pelunasan yang menurut saudari Devi sudah di serahkan bersama kembaliannya Rp 10.000 karena waktu itu uang yang Devi terima ialah 2 lembar uang pecahan Rp 20.000

2. Nota kusut berwarna ungu bertuliskan Rp 30.000 tersebut itu membuktikan bisa saja pada saat membayar,disaat kelirunya saudari Devi memberikan laptop (Acer V5) kepada mereka, secara diam diam saudara amiril memanfaatkan kelengahan/kekeliruan saudari Devi dengan mengambil kembali nota ungu mungkin dengan cara langsung mengepalnya hingga kusut untuk di pergunakan kembali mengambil laptop miliknya (acer 4732z)dengan berpura pura ketinggalan membawa nota ungu bertuliskan Rp 30.000,padahal seharusnya nota ter sebut sudah jadi arsip kami.


3. Apabila saudara amiril memang lupa kenapa dia kembali lagi ke tempat kami (SURYACOM) dalam waktu yang cukup lama,menurut keterangan saudari Devi sekitar 15 menit apalagi mereka jelas mengambilnya berdua dan keduanya menyatakan sama sekali lupa kalau laptop nya tidak mereka bawa.

4. Saudara amiril selalu menilai kesaksian saudara rama kurang kuat karena Saudara rama sebagai saksi yang ada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) ketika ditanya kesaksiannya saudara rama memang tidak yakin kalau mereka membawa pulang laptop (Acer V5) yang dia lihat hanya saudari Devi sedang melayani pelanggan yang mengambil laptopnya namun tidak tahu pasti jenis apa yang di berikan. Dalam perilaku ini padahal yang seharusnya berhak bertanya dan menentukan kuatnya satu bukti ataupun saksi adalah pihak yang berwenang bukan saudara amiril atau temannya , namun karena gertakan gertakannya yang membuat saudara rama semakin gugup dalam menyampaikannya, dan juga menyudutkan saya yang di anggap seolah meng kriminalisasi mereka membuat saya tidak berani mengambil resiko ,jadi saat itu saya memutuskan untuk mengakhiri pembicaraan dengan menyerahkan laptop tersebut.

5. Di hari kejadian saudara amiril dan nicko sempat mengancam bahwa akan melaporkan kepada pihak yang berwajib apabila berusaha mempersulit pengambilan laptop milik saudara amiril. Karena mereka telah menunjukkan bukti nota ungu untuk pengambilannya .dan mengancam mengadukan saya kalau tetap menuduh mereka mengambil laptop tanpa bukti, namun ke esokan harinya di depan para anggota kepolisian keduanya cenderung lebih banyak diam. Itu membuktikan bahwa mereka takut karena tidak memiliki pernyataan yang kuat untuk membela diri, dan membuktikan ancaman kemarin hanyalah gertakan agar saya merasa takut dan segera menyerahkan laptop milik saudara Amiril agar bisa pergi dengan segera.

6. Saat dimintai keterangan oleh pihak kepolisian saudara amiril dan nicko sudah dinyatakan bersalah, tapi tetap tidak mau mengaku.Pihak kepolisian memberikan saran kepada saudara amiril untuk membawa penasihat hukum atau siapapun yang dapat membantu mereka, karena mungkin dinilai keterangan saudara amiril tidak berbobot. Di tengah susunan aliby nya saudara amiril malah menyatakan bersedia mengganti rugi laptop yang hilang(acer V5) dengan laptop miliknya (Acer 4732z). Perilaku Ini bukti bahwa saudara amiril tidak berani melanjutkan kasus ini pada proses yang lebih jauh karena takut terbongkar atas apa yang disembunyikan.


7. Saudara amiril bersedia tempat tinggalnya di periksa dan mempersilahkan menanyakan semua orang yang ada di rumahnya tentang laptop (acer V5) tersebut apakah ada yang pernah melihatnya, ini membuktikan seolah mereka menawarkan hal yang telah mereka siapkan.

8. pada hari kejadian sekitar pukul 15:00 sepulang dari membeli lem saya kehilangan salah satu laptop dari tempat saya kerja yang mana laptop tersebut ialah menjadi tanggung jawab saya selaku teknisinya, semuanya memang sudah saya kerjakan dengan selesai, jadi saya tidak merasa heran kalau ada laptop yang di ambil, namun ketika saya menyadari bahwa laptop (Acer V5) tidak di ambil oleh pemilik yang sebenarnya maka pada kasus ini saya nyatakan saya memiliki dua orang saksi, yaitu saudari Devi yang mengaku telah memberikan laptop Acer V5 pada saudara amiril dan nicko, dan saudara Rama yang Meski tidak melihat dengan jelas Pada saat kejadian di TKP atas hilangnya laptop (Acer V5)namun saudara rama meyakini ada transaksi pengambilan laptop di yang di lakukan saudara Amiril dan Nicko dan meyakini pada saat kejadian di TKP tidak ada orang lain yang datang selain mereka berdua bahkan sampai mereka datang kembali membawa nota lunas warna ungu yang kusut yang di berikan pada saya.


9. Di setiap pernyataan pernyataan yang mereka berikan selalu berisi bantahan-bantahan, sama sekalai tidak memiliki niat untuk membantu permasalahan ini agar dapat menemukan titik terang. Meski mereka berada disana pada saat kejadian perkara hilangnya laptop tersebut mereka selalu mengatakan tidak tahu. Seolah berharap percakapan harus segera selesai dan kami harus percaya bahwa laptop itu lenyap begitu saja. Perilaku Ini membuktikan bahwa mereka benar benar menyembunyikan sesuatu yaitu laptop (acer v5) .
Polling
0 suara
lanjut perkara atau ikhlaskan saja?
Diubah oleh jilfikri 11-07-2015 04:07
0
1.5K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan