zaelani1993Avatar border
TS
zaelani1993
Fusion Reborn Dan Rebon.org
Dapat berita dari Rebon nih Gan tentang Fusion Reborn emoticon-Big Grin
Fusion Reborn Dan Bloger Cirebon

Internet memang sudah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi sebagian besar orang, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Bagi anak-anak seusia SD bahkan usia Play Group yang tingkat ekonomi keluarganya mencukupi, mereka sudah dikenalkan mengenai penggunaan internet, gadget, dan sejenisnya, tapi tidak seberuntung bagi anak-anak dari Fusion Reborn.

Apa sih fusion reborn itu? Fusion reborn adalah sebuah gerakan inisiatif yang digagas oleh Mahmud Jaelani, seorang pemuda asal Kabupaten Cirebon yang peduli terhadap anak-anak di desanya yang ingin belajar tentang komputer, internet, dan sebagainya namun tak memiliki fasilitas yang memadai. Demi kepeduliannya itu, Jaelani menekuni kegiatan Fusion Reborn ini dengan memberikan pelajaran dan praktek kepada anak-anak kecil di desanya dengan bermodalkan komputer "jadul" yang dimilikinya tanpa pungutan biaya apapun.
Awalnya hanya 5 anak yang gabung ke Fusion Reborn, sekarang sudah ada 20 anak lebih. Singkat cerita, arena "anak didiknya" yang mulai banyak, kini banyak yang mendukung kegiatan Fusion Reborn. Kepala SMP Al Ikhlas pun memberikan ijin dan memfasilitasi kegiatan Fusion Reborn tersebut untuk belajar di laboratorium komputer sekolah. SMP Al Ikhlas adalah salah satu SMP yang berada di desa tersebut.

Minggu lalu (5/7/2015), Komunitas Blogger Cirebon (REBON.org) memberikan pelajaran atau workshop tentang internet dan komputer kepada Fusion Reborn. Workshop ini pun dihadiri pula oleh Kepala Sekolah SMP Al Ikhlas dan beberapa pendamping dari Fusion Reborn. Bertempat di BLC Telkom Cirebon, 2 anggota REBON yakni Kang Agus dan Kang Dodi memberikan materi tentang sejarah dan pengenalan internet. "Karena usia mereka (fusion reborn) yang masih dini, kita lebih mengarahkan mereka ke internet positif agar mereka benar-benar bisa memanfaatkan media komputer atau internet dengan benar, terutama untuk belajar", ungkap Agus.


Foto bersama usai workshop.
Anak-anak terlihat antusias mengikuti workshop singkat tersebut, terlebih ketika mereka mencoba kamus online dengan menggunakan google translate, beberapa bahasa asing pun dicoba untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. "Kita berharap kegiatan positif semacam ini tidak hanya dilakukan sekali saja, jika perlu dilakukan secara rutin karena tadi saya melihat mereka sangat antusias mengikuti materi yang kita berikan", tutur Kang Dodi usai foto bersama sesaat setelah acara ditutup.



0
835
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan