Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dgohAvatar border
TS
dgoh
Benarkah Hercules Jatuh Karena Antena Radio?
Benarkah Hercules Jatuh Karena Antena Radio?
Senin, 06 Juli 2015 09:03 Kirim Komentar!



Manajer radio 101 Joy FM Medan diinterogasi oleh Kepala Seksi Keamanan dan Terbang Kerja Lapangan Udara Suwondo Febry Irwansa, Jumat lalu. Manajer radio 101 Joy FM Medan diinterogasi oleh Kepala Seksi Keamanan dan Terbang Kerja Lapangan Udara Suwondo Febry Irwansa, Jumat lalu. Atap aula Sekolah Bethany di Jalan Kapitan Purba Nomor 1, Medan, menganga lebar. Tumpukan besi menyesak ke dalam hingga menjebol langit-langit bangunan yang berada di tengah kompleks sekolah tersebut. Besi itu merupakan tower antena yang roboh setelah tersambar pesawat Hercules KC-130B pada Selasa, 30 Juni lalu.
Antena itu milik stasiun radio Joy FM, yang dikelola bersama Sekolah Bethany. Berkali-kali anggota TNI Angkatan Udara dari Pangkalan Udara Soewondo bertandang ke sekolah seusai kecelakaan. Awalnya mereka berbicara mengenai ganti rugi.
“Mereka tanya-tanya pemilik antena. Katanya mau (memberikan) ganti rugi,” ujar juru bicara Sekolah Bethany sekaligus Radio Joy FM, Harrys Naibaho, baru-baru ini.
Namun sikap ini berubah setelah Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna mengumbar hasil sementara penyelidikan jatuhnya pesawat Hercules pada Kamis, 2 Juli lalu.
Agus menyebut antena itu sebagai penyebab Hercules celaka. Dua anggota TNI AU dari Pangkalan Udara Soewondo bertandang ke Bethany bukan lagi untuk menanyakan ganti rugi, melainkan untuk memeriksa izin antena.
Kesimpulan sementara itu, kata KSAU, diambil dari beberapa bukti yang ditemukan. Bukti pertama, kata Agus Supriatna, pilot Kapten Shandy Permana meminta izin kembali ke pangkalan. Ini berarti Shandy sudah merasakan ada masalah pada pesawatnya. “Ada malfunction," ujar Agus kepada wartawan, Kamis lalu.
Bukti kedua, sejumlah saksi melihat pesawat sempat oleng ke kanan. Hal ini ada kemungkinan terjadi karena pesawat tidak bisa naik secara normal. Penyebabnya, mesin yang bermasalah. "Baling-baling pesawat juga ada yang mati," kata Agus.
Matinya mesin pesawat inilah yang kemudian membuat pesawat turun dengan cepat. Saat turun itulah pesawat menghantam antena radio Joy FM yang berada di kompleks sekolah Bethany di Jalan Jamin Ginting atau simpang Perumahan Nasional Simalingkar, Medan.
Karena itu, ujar Agus, pihaknya menyimpulkan penyebab kecelakaan itu yakni pesawat menabrak antena. "Pilot sudah mengerti apa yang harus dilakukan jika terjadi malfunction seandainya tidak menabrak antena. Misalnya pilot harus menaikkan ketinggian dan mencari tempat mendarat. Namun karena pesawat miring ke kanan karena menabrak antena, pesawat sulit naik," ujar Agus.
Menurut penelusuran, antena radio Joy FM yang dipasang di lantai 3 gedung Bethany roboh. Satu pelat besi berukuran panjang 50 sentimeter bercat hijau bertuliskan "battery" tercecer di sekitar gedung tersebut. Lokasi antena ini berjarak sekitar 300 meter dari lokasi jatuhnya pesawat.
Agus menambahkan, meski sudah ada kesimpulan sementara itu, tim investigasi TNI AU terus melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab matinya mesin pesawat Hercules itu. "Bisa saja ada malfunction yang lain, misalnya hidrolik atau elektrik," ujar Agus.
Kepala Seksi Keamanan Terbang dan Kerja Lapangan Udara Suwondo Mayor Febry Irwansa, mengatakan, pada Jumat siang, dia dan seorang personel TNI AU mendatangi Sekolah Bethany untuk bertemu dengan manajer Joy FM, Salomo. Anggota TNI AU langsung menginterogasi Solomo. Interogasi sempat berlangsung alot karena Salomo tak mau instansinya disalahkan.
Salomo menyebutkan bahwa antena radionya tidak melanggar izin ketinggian, jika dipatok dari tower komersil milik perusahaan telekomunikasi Telkomsel yang berada di satu lokasi. “Kami tidak lebih dari BTO (tower) sekitar sini lah,” kata Salomo.
Argumentasi TNI-AU bisa saja benar. Tapi, berdasar penelusuran di lapangan, ada temuan fakta yang memungkinkan argumentasi itu tidak selamanya tepat. Saat ditelusuri kemarin, antena tersebut terletak di bagian belakang sekolah. Posisi antena berdiri di atas bangunan empat lantai.
Tinggi bangunan berkisar 16 meter, sedangkan tinggi antena sekitar 15 meter. Antena tidak terlalu besar. Hanya terbuat dari tiga besi yang masing-masing besarnya seukuran jari jempol orang dewasa. Jika dihitung bersama ketinggian bangunan, tingginya 31 meteran. Berdasar pantauan, antena itu patah menjadi tiga. Satu bagian sudah diturunkan, satu berdiri tegak, dan satu lagi tergelantung di atas gedung.
Selain fakta di lapangan, kalangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) juga heran dengan pernyataan TNI-AU yang terkesan menyalahkan bangunan tinggi dan tower antena radio sebagai penyebab jatuhnya pesawat Hercules.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Sumatera Utara (Sumut) H M Nezar Djoeli meminta TNI-AU tidak mencari kambing hitam atas musibah tersebut. Apalagi mencoba mengalihkan isu penyebab jatuhnya pesawat Hercules gara-gara bangunan-bangunan tinggi dan antena radio yang berjarak hanya 3,2 km dari landasan Lanud Soewondo. ”Pernyataan KSAU itu bisa menimbulkan keresahan di masyarakat,” tutur Nezar kepada wartawan kemarin.
Pengamat penerbangan Alvin Lie juga menyangsikan hasil investigasi sementara TNI-AU soal jatuhnya pesawat Hercules di Medan. Menurut dia, alasan pesawat jatuh karena menabrak antena mengada-ada. Kalau ada yang menduga karena menabrak antena, berarti dugaannya kurang cerdas,” ujar Alvin saat dihubungi baru-baru ini.
Menurut dia, jika sebuah pesawat menabrak antena, berarti pesawat tersebut terbang terlalu rendah. Seharusnya, ujarnya, ketika lepas landas pesawat harus berada di ketinggian di atas 3 kilometer. “Saya yakin ada kesalahan teknis, " ujarnya. (DTC/SP/TP/RC)

http://harianandalas.com/kanal-berita-utama/benarkah-hercules-jatuh-karena-antena-radio
0
2.2K
15
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan