- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Hasil Referendum: Rakyat Yunani Tolak Bailout
TS
charlies280590
Hasil Referendum: Rakyat Yunani Tolak Bailout
Quote:
Senin, 06 Juli 2015 | 06:21 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 61 persen rakyat Yunani, Minggu waktu setempat, 5 Juli 2015, menyatakan menolak tuntutan penghematan yang diusulkan kreditor Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF) dalam referendum bailout. Angka itu diperoleh dari 50 persen tempat pemungutan suara. Ribuan warga Athena berkumpul di Lapangan Syntagma untuk merayakan hasil referendum ini, kendati ada ancaman bahwa kegagalan mencapai kesepakatan dengan kreditor akan memicu keluarnya Yunani dari zona euro.
Sementara itu Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis menyatakan penolakan rakyat Yunani terhadap bailout kreditor asingnya itu akan membantu Yunani menyembuhkan luka ekonominya. Dia berjanji bahwa Yunani akan terus memperkuat kerjasama dengan kreditor Uni Eropa-IMF. "Mulai besok, Eropa, yang malam ini hatinya berdenyut di Yunani, mulai menyembuhkan lukanya. Luka kami," kata ekonom independen ini."'Tidak' hari ini adalah 'ya' besar untuk demokrasi Eropa. 'Tidak' untuk visi zona euro sebagai kerangkeng besi tak berbatas untuk rakyatnya," kata dia.
Para pejabat zona euro akan menggelar pertemuan Senin ini untuk membahas hasil referendum Yunani. Presiden Prancis Francois Hollande dan Kanselir Jerman Angela Merkel bertemu di Paris pada hari yang sama untuk menilai hasil referendum ini, kata kepresiden Prancis. Hollande juga telah menelepon Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras Minggu malam. Di Lapangan Syntagma di pusat kota Athena, ribuan orang mengenakan banner "Tidak" dan meneriakkan "mereka tidak akan pernah menang". Orang-orang membaluti tubuhnya dengan bendera Yunani dan menarikan tari tradisional, sedangkan yang lainnya menyalakan kembang api.
"Pesan 'tidak' adalah berarti kami sama sekali tidak takut pada tekanan yang sudah kami hadapi baik dari Eropa maupun dari dalam negeri sendiri," kata Stathis Efthimiadis, guru berusia 47 tahun. Efthimiadis tak percaya hasil referendum membuat Yunani dikeluarkan dari zona uero dan Uni Eropa. "Pekan depan, pemerintah Yunani punya peluang bersama 'Tidak' ini, untuk berharap dari para teknokrat Bruxelles mengenai perundingan yang didasarkan pada nilai-nilai demokrasi dan hak-hak setara dalam Uni Eropa," timpal Konstantinos Petras, pensiunan berusia 65 tahun.
ANTARA Sumber
TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 61 persen rakyat Yunani, Minggu waktu setempat, 5 Juli 2015, menyatakan menolak tuntutan penghematan yang diusulkan kreditor Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF) dalam referendum bailout. Angka itu diperoleh dari 50 persen tempat pemungutan suara. Ribuan warga Athena berkumpul di Lapangan Syntagma untuk merayakan hasil referendum ini, kendati ada ancaman bahwa kegagalan mencapai kesepakatan dengan kreditor akan memicu keluarnya Yunani dari zona euro.
Sementara itu Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis menyatakan penolakan rakyat Yunani terhadap bailout kreditor asingnya itu akan membantu Yunani menyembuhkan luka ekonominya. Dia berjanji bahwa Yunani akan terus memperkuat kerjasama dengan kreditor Uni Eropa-IMF. "Mulai besok, Eropa, yang malam ini hatinya berdenyut di Yunani, mulai menyembuhkan lukanya. Luka kami," kata ekonom independen ini."'Tidak' hari ini adalah 'ya' besar untuk demokrasi Eropa. 'Tidak' untuk visi zona euro sebagai kerangkeng besi tak berbatas untuk rakyatnya," kata dia.
Para pejabat zona euro akan menggelar pertemuan Senin ini untuk membahas hasil referendum Yunani. Presiden Prancis Francois Hollande dan Kanselir Jerman Angela Merkel bertemu di Paris pada hari yang sama untuk menilai hasil referendum ini, kata kepresiden Prancis. Hollande juga telah menelepon Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras Minggu malam. Di Lapangan Syntagma di pusat kota Athena, ribuan orang mengenakan banner "Tidak" dan meneriakkan "mereka tidak akan pernah menang". Orang-orang membaluti tubuhnya dengan bendera Yunani dan menarikan tari tradisional, sedangkan yang lainnya menyalakan kembang api.
"Pesan 'tidak' adalah berarti kami sama sekali tidak takut pada tekanan yang sudah kami hadapi baik dari Eropa maupun dari dalam negeri sendiri," kata Stathis Efthimiadis, guru berusia 47 tahun. Efthimiadis tak percaya hasil referendum membuat Yunani dikeluarkan dari zona uero dan Uni Eropa. "Pekan depan, pemerintah Yunani punya peluang bersama 'Tidak' ini, untuk berharap dari para teknokrat Bruxelles mengenai perundingan yang didasarkan pada nilai-nilai demokrasi dan hak-hak setara dalam Uni Eropa," timpal Konstantinos Petras, pensiunan berusia 65 tahun.
ANTARA Sumber
Quote:
Sah! Warga Yunani Tolak Utang Baru dari Eropa dan IMF
Wahyu Daniel - detikfinance
Senin, 06/07/2015 06:35 WIB
Athena -Referendum yang dilakukan pemerintah Yunani menghasilkan kata 'No' atau tidak terhadap syarat utang baru, dari kreditur dari Eropa dan International Monetary Fund (IMF). Meski negara ini pada 30 Juni 2015 lalu tidak bisa membayar utang jatuh tempo IMF 1,54 miliar euro atau sekitar Rp 22 triliun, Yunani menolak utang tambahan tersebut. Utang baru berjumlah 7,2 miliar euro atau sekitar Rp 108 triliun ini, awalnya jadi harapan untuk menutup utang Yunani yang jatuh tempo.
Tapi pemerintah Yunani yang dipimpin Perdana Menteri Alexis Tsipras menolak utang baru, karena persyaratannya tidak sesuai. Kreditur yang akan memberikan utang ke Yunani disebut Troika. Mereka adalah Uni Eropa, Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB), dan International Monetary Fund (IMF). Syarat utangnya adalah pengetatan anggaran, yang dilakukan dengan menambah batas usia pensiun, dan juga menaikkan tarif pajak.
Untuk mempertegas penolakan tersebut, Tsipras menggelar referendum pada hari Minggu kemarin. Hasilnya, rakyat Yunani menolak. Saat ini Yunani berstatus negara bangkrut, karena tidak bisa membayar utang-utangnya. Dari hasil referendum, 61% warga Yunani menolak kesepakatan utang. "Pesan dari kata tidak ini adalah, kami tidak takut dengan tekanan yang kami hadapi dari Eropa. Kami ingin hidup adil dan bebas di Eropa,"kata Stathis Efthimiadis, guru 47 tahun dilansir dari Reuters, Senin (6/7/2015).
Lewat keputusan ini, bagaimana nasib ekonomi Yunani ke depan?
(dnl/dnl)
Sumber
Quote:
DOLAR AS: Yunani Pilih No, Indeks Naik. Surprise, Euro Juga Menguat
Linda Teti Silitonga Senin, 06/07/2015 06:54 WIB
Bisnis.com, JAKARTA— Indeks dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (6/7/2015) menguat, setelah mayoritas masyarakat Yunani memilih menolak pengetatan yang disyaratkan kreditor untuk pengucuran lanjutan bailout. Namun secara tidak terduga, mata uang euro justru menguat pada perdagangan pagi ini atas dolar AS. Indeks dolar AS seperti dikutip dari Bloomberg, pada perdagangan hari ini, Senin (6/7/2015) dibuka menguat 0,54% ke 96,629. Pada pk. 06:20 WIB, indeks jadi menguat 0,19% ke 96,199. Sementara itu euro yang pada penutupan perdagangan akhir pekan melemah 0,27% terhadap dolar, pagi ini, pk. 06:32 WIB menjadi 1,1 euro/US% atau menguat 0,8%.
Seperti diketahui Yunani dalam referendumnya menghasilkan lebih dari 60% suara yang menolak langkah penghematan yang diperlukan untuk memenangkan paket bailout lanjutan dari para kreditor. Hasil ini berpotensi keluarnya Yunani dari serikat mata uang sekarang. Sementara itu para pemimpin Eropa menyerukan pertemuan puncak.
"Hasil ini tak terduga. Ini mengejutkan," kata Mark Lister, Kepala Penelitian Kekayaan Pribadi Craigs Investment Partners Ltd seperti dikutip Bloomberg, Senin (6/7/2015). Seperti diketahui penguatan indeks dolar terjadi di saat Yunani gagal bayar utang yang jatuh tempo akhir bulan ini. Indeks dolar mampu bertahan di level 96, setelah mengalami tren pelemahan sebelumnya.
Sumber
Komentar ane:
Kira-kira bakalan didepak gak yah si yunani ini dari zona euro?
Kalo sampe iya, mungkin bisa jadi inspirasi buat Negara eropa lainnya yang ekonominya lagi gak sehat nih kayaknya
0
8.4K
Kutip
110
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan