- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Terindikasi Merugikan Negara, 58 WN Tiongkok dan Taiwan Diperiksa Ulang
TS
callme.rei
Terindikasi Merugikan Negara, 58 WN Tiongkok dan Taiwan Diperiksa Ulang
Quote:
NONGSA - Kepolisian kembali memeriksa WNA
Tiongkok dan Taiwan terlibat cyber crime yang
tertangkap di Perumahan Palm Spring dan
Crownhill, Batam, pada Kamis (25/6) lalu.
Penyidik ingin tahu bagaimana cara masuknya
WNA tersebut ke Indonesia.
"Kami juga ingin tahu cara perekrutan. Selain itu
juga sedang mendalami peran R atau B, warga
negara Indonesia yang terlibat dalam jaringan ini.
Jadi kami periksa ulang lagi," kata Direktur
Ditreskrimum Polda Kepri, Kombes Pol Adi Karya
Tobing, seperti dikutip dari Batam Pos (Grup
JPNN), Rabu (1/7).
Adi menjelaskan pemeriksaan dilaksanakan di
kantor imigrasi. "Kalau disini (Mapolda,red) nanti
lirik, kami minta keterangan di Imigrasi saja,"
ucapnya.
Ia menjelaskan untuk pemeriksaan kali ini, pihak
kepolisian meminta bantuan dua penerjemah yang
dulu membantu polisi pada saat tertangkapnya
para WNA itu. "Cuman dua orang penerjemah
kemarin," ujarnya.
Informasi yang didapat pemeriksaan ini berkaitan
juga dengan, adanya kemungkinan jaringan lain
dari kelompok ini. Yang diduga masih berada di
kawasan Indonesia. Sebab dari penyelidikan yang
dilakukan pihak kepolisian, kelompok ini
merupakan pemain besar. Dan juga memiliki
modal yang cukup besar juga.
Rencana deportasi 58 warga negara Tiongkok dan
Taiwan dari Batam karena tersandung kasus
penipuan via telepon dan online di kota Batam
belum bisa dilakukan. Sebab belakangan
diinformasikan polisi kembali menyelidiki tindak
pidana yang dilakukan para WNA itu.
Polisi kembali menbidik tindakan pidana yang
dilakukan para WNA itu karena terindikasi aksi
mereka merugikan negara dan warga negara
Indonesia.
"Iya memang ada instruksi melakukan BAP ulang
dari atasan kami. BAP terkait kasus pidana
penipuan itu saja. Kalau pelanggaran
keimigrasian tetap di Imigrasi," ujar sumber
penyelidikan polisi di Mapolresta Barelang.
BAP yang dimaksud kata penyidik itu, satu
persatu WNA akan dimintai keterangan terkait
sepak terjang dan aktifitas mereka selama berada
di Batam."Tapi kami (Polresta Barelang) hanya 20
WNA yang diamankan di Crown Hill," kata
sumber.
Sementara 38 WNA yang diamankan di
perumahan Palm Spring sepenuhnya akan
ditangani oleh Polda Kepri.
Kapolresta Barelang Kombes Pol Asep Safrudin
mengaku belum mengetahui proses BAP para
WNA itu. "Saya belum dapat laporan lagi. Tapi
setahu saya itu domain Polda Keri," kata Asep.
Dikantor Imigrasi ke 58 RRC dan Taiwan itu mulai
terlihat depresi. Sumber dari kantor Imigrasi
Batam menyebutkan, sejak diamankan di lantai II
kantor Imigrasi Batam puluhan WNA itu terlihat
gusar. Mereka kuatir akan berhadapan dengan
hukum di Indonesia.
"Maunya mereka secepatnya di deportasi. Ya
biasalah ketakutan mereka dan mulai sedikit
depresi," ujar sumber.
Sejak diserahkan pihak kepolisian, Jumat (26/6)
lalu, 58 WNA itu ditampung di aula lantai II kantor
Imigrasi dan diawasi ketat petugas imigrasi.
Pihak kepolisian menyerahkan para WNA itu ke
kantor imigrasi untuk menindak lanjuti
pelanggaran dokumen keimigrasian terkait izin
tinggal dan kerja di Indonesia.
Kadib Wasdakin kantor Imigrasi Batam Rafli saat
dikonfirmasi terkait rencana penindak lanjutan
terhadap para WNA itu hanya menuturkan akan di
deportasi setelah dilakukan pemeriksaan.
Dikonfirmasi lebih lanjut mengenai pelanggaran
dan kapan dideportasi Rafli enggan berkomentar.
"Ke pimpinan (kepala imigrasi) saja
konfrimasinya," ujar Rafli singkat.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, berdasarkan
informasi dari warga terkait aktifitas
mencurigakan di lokasi rumah palm spring Blok
F/33, polisi menggerebak rumah tersebut dan
ditemukan 38 WN China dan Taiwan bersama
puluhan unit alat kerja telepon, ponsel laptop dan
lain sebagainya.
Setelah dilakukan pengembangan di hari yang
sama polisi juga menggerebek sebuah rumah
Crown Hill Batamcenter. Dari rumah kedua itu
polisi juga mengamankan 20 WNA yang sama dan
juga melakukan aksi kejahatan yang sama.
Mereka melakukan aksi penipuan via telepon dan
internet untuk menipu ribuan warga di Taiwan
dan RRC. (eja/cr3)
sumur
Jangan sampe Batam dijadikan arena poop sembarangan
Lagian mereka salah tempat kalau ngetem di Batam, harusnya di Jakarta
0
4.1K
Kutip
9
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan