REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bentuk dukungan
terbaik diberikan masyarakat yang menyetujui
pernikahan sejenis adalah melalui gerakan sosial
untuk membantu mereka lepas dari perilaku
menyimpang tersebut.
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia
(Wasekjen MUI), Tengku Zulkarnai menyebut
seharusnya mereka memberikan dukungan ke
arah yang baik, yakni gerakan sosial maupun
penggalangan dana agar mereka tidak menikah
sesama jenis. Apalagi pendukung kaum lesbian,
gay, biseksual, dan transgender (LGBT) adalah
orang-orang yang berpendidikan.
"Semestinya mereka buat gerakan pengajaran
akan penyimpangan LGBT dan menggalang dana
untuk mengobati penderitaan LGBT," ujar Tengku
kepada Republika , Kamis (2/7).
Pendidikan pemahaman akan perilaku
menyimpang LGBT dapat membantu pelakunya
menyadari kesalahan yang dilakukan. Begitupun
penggalangan dana bertujuan untuk melakukan
terapi agar mereka bisa sembuh dan kembali
normal seperti manusia pada umumnya.
Apalagi, kata dia, perkimpoian LGBT adalah
tindakan melanggar hukum negara. Hal ini
bertentangan dengan UU nomor 1 tahun 1974
yang menyebutkan pihak pendaftar pernikahan
adalah laki-laki dan perempuan.
Fenomena ini tidak boleh dibiarkan terus
menerus. Ia menghimbau bentuk simpati
pendukung juga tetap menghormati namun
berusaha menyadarkan kesalahan mereka.
sumur
Ini baru cerdas, mendukung mahoo bukan dengan membenarkan kemahooan mereka, tapi dengan menyadarkan perilaku menyimpang mereka