Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

priadiaAvatar border
TS
priadia
Ini Dia Gan! Kronologi Kasus Angeline dari Hilang sampai Meninggal

GAN! Kita semua pasti berempati dan sedih atas kasus meninggalnya Angeline, bocah yang masih berusia delapan tahun. Berita seputar dirinya setiap hari menjadi perhatian publik. Sebagian ada juga yang kecewa karena menilai kasus itu terlalu berlarut-larut, dan kepolisian seolah kebingungan dengan kasus ini sekalipun banyak jejak telah ditemukan. Terlepas dari itu, jelasnya, kepolisian tentunya terus bekerja, apalagi kasus ini juga sudah mendapat perhatian dari Kapolri Badrodin Haiti.

Nah, berikut kronologi kasus Angeline dari hilang sampai meninggal, dikutip dari kioopo:
Kepolisian Daerah Bali pada akhirnya temukan bocah wanita asal Bali, Angeline, 8 th., yang hilang mulai sejak medio Mei 2015. Angeline diketemukan dalam kondisi tewas serta dikubur dirumah ibu angkatnya, Margareth.

Komisi Nasional Perlindungan Anak pernah mencurigai pelaku hilangnya bocah kelas III sekolah basic itu malah keluarganya sendiri. Sampai pada akhirnya polisi temukan Angeline tewas dengan luka serta dililit suatu kain.

“Ini aneh, TKP di tempat tinggalnya sendiri. Seluruhnya yang tinggal didalam rumah itu pantas dicurigai juga sebagai pelaku, ” kata Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait waktu dihubungi Tempo, Rabu, 10 Juni 2015.

1. 16 Mei 2015
Angeline terakhir terlihat di halaman rumahnya di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali. Investigasi Komnas Anak menyatakan tetangga melihat pintu pagar rumah Angeline terkunci saat itu. “Artinya, hanya orang rumah yang tahu keberadaan terakhir Angeline. Dia tidak keluar,” kata Arist.

Harus Anda baca : Polisi Periksa Ibu Angkat Angeline juga sebagai Saksi Pembunuhan
2. 17 Mei 2015
Kakak angkat Angeline, Christina dan Ivon, mengumumkan hilangnya Angeline pada laman Facebook berjudul “Find Angeline-Bali’s Missing Child”. Mereka memasang sejumlah foto bocah yang senyumnya tampak ceria itu. Keduanya juga mengajak masyarakat ikut mencari Angeline. Masyarakat, dari artis hingga pejabat, geger ikut membantu pencarian bocah malang tersebut.

3. 18 Mei 2015
Tiga hari setelah menghilang, keluarga melapor ke Kepolisian Sektor Denpasar Timur. Polisi memeriksa sejumlah saksi, yaitu Margareth (ibu angkat Angeline), Antonius (pembantu sekaligus penjaga rumah), dan seorang penghuni kontrakan milik Margareth bernama Susianna.

Polda Bali memperluas pencarian di seluruh perbatasan Bali, Banyuwangi, dan Nusa Tenggara Barat. Mereka juga memeriksa rumah Margareth tiga kali. Pemeriksaan pertama dan kedua selalu dihalangi pemilik rumah.

4. 24 Mei 2015
Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengunjungi rumah Margareth pada malam hari. Arist menengok kamar tidur Margareth yang juga sering dipakai Angeline. Menurut Arist, rumah itu tak layak huni karena acak-acakan, kotor, dan bau kotoran hewan. Margareth memelihara puluhan anjing dan ayam di rumahnya.

Di kamar tidur, Arist mencium bau anyir yang berbeda dengan bau kotoran hewan. “Tidak ada seprei terpasang dan ruangannya bau anyir,” ujar Arist. Kecurigaan itu segera dilaporkan kepada polisi.

5. 5-6 Juni 2015
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengunjungi rumah Margareth dalam kesempatan berbeda. Namun kedatangan keduanya ditolak keluarga Angeline.

6. 9 Juni 2015
Guru SD Negeri 12 Sanur Bali, tempat Angeline sekolah, menggelar sembahyang di depan Pura Penyimpangan Batu Bolong, di depan rumah Angeline. Persembahyangan digelar untuk meminta petunjuk paranormal. Mereka mengaku mendengar suara Angeline.

7. 10 Juni 2015
Polisi menemukan jasad Angeline di pekarangan rumah Margareth. Angeline ditemukan dikubur pada kedalaman setengah meter, dengan pakaian lengkap dan tangan memeluk boneka. Tubuhnya dililit seprei dan tali.


KRONOLOGI LEBIH DETAIL (Sumber: MERDEKA)

Sejak ditemukannya jasad Angeline (10/6), polisi menetapkan Margriet selaku pemilik rumah nomor 26 Jalan Sedap Malam, Denpasar, sebagai pelaku pembunuhan, Minggu (28/6). Penetapan ibu angkat Angeline ini sebagai tersangka dikuatkan keterangan empat saksi.

Polisi mulai mengarahkan hingga akhirnya menetapkan Margriet sebagai tersangka pembunuhan terhadap anak angkatnya sendiri, Angeline (8) setelah dibeberkan cerita dari Agustinus Tai Adamai (tersangka sebelumnya).

"Iya betul sudah tersangka pembunuhan," ujar Kapolda Bali, Inspektur Jenderal Ronny F Sompie kepada merdeka.com, Minggu (28/6).

Keterangan Agus dikroscek dengan bukti-bukti yang ada di lapangan, dan ternyata berkaitan dengan hasil temuan tim identifikasi serta tim Inafis. Selain Agus, pengakuan tiga saksi lainnya juga menguatkan Margriet untuk dijerat pasal berlapis dengan ancaman hukuman mati.

Berikut keterangan saksi-saksi yang mengancam ditetapkannya Margriet sebagai tersangka baru, berdasarkan data yang dihimpun dari Kepolisian.

Pengakuan terbaru tersangka Agus, yang juga dituangkan dalam Berita Acara Penyidikan (BAP) Rabu 17 Juni 2015, tertulis;

- Agus mengatakan, pembunuh Angeline bukanlah dirinya melainkan majikannya yang disebutnya bernama ibu Margriet.

- Agus menyebut melihat Angeline sudah dalam keadaan terkapar di lantai kamar majikannya ( Margriet).

- Agus mengaku saat itu dipanggil masuk kamar majikannya. Agus diminta untuk merahasiakan apa yang dilihatnya.

- Sebelum masuk kamar majikannya (Margriet), Agus mendengar teriakan Margriet memanggil nama Angeline dengan nada keras. Dan mendengar kata ampun dan kata jangan mami, serta kata sakit mami, selanjutnya tidak terdengar suara apa lagi dan dirinya dipanggil masuk kamar Margriet.

- Peristiwa itu kata Agus terjadi pada Sabtu siang 16 Mei 2015. Dia dijanjikan uang Rp 200 Juta untuk merahasiakan dan selanjutnya diminta untuk buka baju dan celana.

- Agus sempat diminta Majikannya untuk melakukan pelecehan seksual. Saat itu, dia menolak dan diminta menyalakan rokok untuk menyulut badan Angeline (untuk membuktikan Angeline masih hidup atau tidak).

- Agus diminta untuk mengambil seprai dan membungkus jasad Angeline, serta diminta mengambil boneka untuk diletakan di jasad Angeline. Saat membungkus jasad Angeline, dia kembali diancam akan dibunuh jika membongkar rahasia ini.

- Menjelang sore hari, Agus diminta mengubur di lubang yang telah disediakan. Agus lupa jamnya, saat itu Margriet hanya melihat tidak membantu menguburkan. Kemudian Margriet memerintahkan mengambil beberapa kotoran ayam serta sisa makanan ayam ditaburkan di tanah gundukan yang ditutup sampah dan bekas kurungan ayam anyaman dari bambu.

- Agus menyebut keterlibatan AA yang juga mengetahui peristiwa ini. Pengakuannya, AA ikut mengancam terus dan akan membunuh keluarganya di Sumba jika rahasia Margriet dibongkar.

- Agus tidak tahu kedekatan AA dengan Margriet, hanya dirinya diantar kerja di rumah Margriet melalui perantara AA.

Saksi kedua, Satpam baru di rumah Margriet melalui penunjukkan PT Patriot yang dipesan oleh Christina (anak Margriet). Dalam keterangan Dewa Putu Raka, yang bekerja hanya 6 hari dari 4 Juni, bahwa;

- Sempat curiga diperintahkan untuk melarang siapa saja masuk ke rumah.

- Tidak pernah komunikasi dengan tuan rumah dan baru tau kalau Christina yang memesan satpam adalah anaknya.

- Kecurigaan kedua, diperintahkan dirinya hanya berjaga di depan tanpa boleh masuk dan ngecek ke belakang rumah. Itu atas perintah Margriet yang disampaikan oleh anaknya.

- Sempat mencium bau busuk yang bukan bau kotoran ayam. Dia menduga ada bau binatang (bangkai) yang ada di kandang.

- Hingga pada 10 Juni, bersama anggota polisi dirinya menunjukkan bau bangkai tapi tidak ada bangkai binatang. Penemuan itu menunjuk penemuan jasad Angeline.

Kesaksian ketiga dari Balikpapan, Francky A Marinka. Dia mengaku pernah tinggal selama 3 bulan dari Desember 2014 sampai Maret 2015. Keterangan memberatkan adalah;

- Saksi memperagakan 10 adegan penyiksaan yang dilakukan Margriet terhadap Angeline pada Maret 2015.

- Melihat Margriet pernah menyeret dan memukul Angeline menggunakan bambu sepanjang 1 meter, hanya karena 1 ekor ayam hilang.

- Hampir setiap hari melihat Margriet membentak dan memukuli Angeline, selama 3 bulan dirinya tinggal di rumah Margriet.

Kesaksian terakir yang memberatkan, Rahmat Handono yang pernah indekos 3 tahun di rumah Margriet. Namun, tiga hari jelang dikabarkan Angeline hilang, pria ini tidak lagi di indekos. Berikut pengakuannya;

- Sempat lihat Agus menggali lobang

- Sempat melihat Agus mengambil tanah galian dibuang ke depan rumah.
- Peristiwa itu diingatnya sekitar 3 minggu sebelum dikabarkan Angeline hilang.

Selain keempat saksi tadi, Polisi juga memiliki data keterangan dari saksi AA. Tetapi hingga kini kejelasan soal siapa AA dan statusnya masih dirahasiakan Polisi.

Sumber merdeka.com menyebutkan bahwa AA terus dilakukan pemeriksaan dan ditahan, hanya saja belum ditetapkan status dalam keterlibatan dalam kasus Angeline.
Diubah oleh priadia 29-06-2015 09:47
0
10K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan