25052015Avatar border
TS
25052015
Ormas ini ingin Tommy Soeharto jadi calon presiden 2019
Merdeka.com - Launching Ormas Perisai Swara Rakyat Indonesia (Parsindo) di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (28/6), LSM Lumbung Informasi Rakyat (Lira) wacanakan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto sebagai calon presiden di Pemilu 2019 mendatang. Alasannya, saat ini, Indonesia butuh perubahan dan menginginkan figur pemimpin seperti Soeharto, mantan presiden kedua RI.

"Pertama, kami ingin menyosialisasikan Ormas Parsindo. Ormas ini lahir dari rahim LSM Lira. Maka jelas, jaringan kita, akan menggunakan jaringan Lira sebagai gerakan politiknya," terang Ketua DPP Parsindo, Muhammad Yusuf Rizal.

Dia melanjutkan, Parsindo lahir, ketika bangsa ini dirundung kekecewaan terhadap kondisi pemerintahan dan kecewa hasil Pilpres 2014. Selain itu, kata dia, masyarakat jenuh dengan kebijakan-kebijakan pemerintah yang makin menyengsarakan, termasuk muak dengan partai-partai politik yang kerap terlibat korupsi dan perseteruan di internalnya.

"Kemudian, Parsindo berdiri dengan tujuan mencari figur pemimpin yang bisa membawa perubahan di Tahun 2019 mendatang. Saat ini, banyak kader-kader partai tidak mumpuni. Di Demokrat, setelah SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) tidak ada generasi di bawahnya yang mumpuni."

"Di Golkar, setelah Ical (Aburizal Bakrie) juga tidak ada. Gerindra, setelah Prabowo juga tidak ada, PKB apalagi, masih jauh dari kriteria memiliki figur mumpuni. Kecuali PDIP, mungkin mereka masih bisa mengusung Jokowi (Joko Widodo) lagi," sambungnya.

Setelah melakukan survei ke bawah di beberapa daerah di Indonesia, katanya, dia mengklaim ternyata masyarakat masih merindukan masa-masa seperti Orde Baru. Di era Soeharto, kata Yusuf Rizal, kondisi masyarakat relatif mapan. Pun begitu dengan tingkat kriminalitas relatif aman.

"Dulu, masyarakat tak takut memakai perhiasan, sekarang cemas dirampok. Dulu naik angkot tenang, sekarang khawatir dirudapaksa. Sehingga muncul kalimat-kalimat: Piye, sek enak zamanku (Orba) to? Ternyata memang, masyarakat masih merindukan kepemimpinan seperti di era Soeharto," katanya.

Reformasi 1998, kembali dia melanjutkan, memang tujuannya untuk perubahan. "Tapi nyatanya yang terjadi justru Repotnasi. Sumber perekonomian kita akan diserang oleh Tiongkok, kalau dulu kita makan nasi, sekarang beras plastik, dulu kita bertani sekarang lari ke pelabuhan, dulu kita ekspor sekarang impor beras."

Pria yang juga menjadi Presiden Lira ini, juga mengaku tak surut jika dicap antek-antek Orde Baru karena berupaya menghidupkan kembali zaman Soeharto, sekaligus mendorong putranya sebagai presiden.

"Kita realistis berdasarkan obyektivitas. Masyarakat masih membutuhkan gaya kepemimpinan seperti Soeharto. Ya tentu yang baik kita pakai, yang jelek kita tinggal," tegas mantan pendukung SBY dan Prabowo ini.

Untuk bisa mengusung Tommy Soeharto sebagai calon presiden di Pemilu 2019, yang rencananya berlangsung satu paket (Pileg dan Pilpres) itu, Parsindo siap berubah menjadi partai. "Tentu ini kan tidak bisa berjalan sendiri. Kita juga harus bisa menggandeng partai-partai yang sejalan. Kita lihat, jika memang diperlukan perubahan menjadi partai, ya kita lakukan," tegasnya.

Untuk melaksanakan niat ini, Parsindo juga mengaku telah berkomunikasi dengan Tommy. "Katanya: Lanjutkan. Kenapa kita pilih Tommy, karena anak-anak Pak Harto yang lain sudah menolak. Kemudian Tommy juga masih memiliki jaringan politik yang kuat. Hingga saat ini, beliau masih bergerak," tandasnya.

http://www.merdeka.com/politik/ormas...iden-2019.html



Quote:


Silah kan Tom emoticon-Angkat Beer

0
2.9K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan