Siapa yang tidak mengenal Chairul Tanjung?. Pengusaha sukses di Indonesia, sempat menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia dan menduduki Menko Perekonomian di jaman kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono.

Merintis usaha dari nol dan pernah mengalami kegagalan, sekarang menurut data Forbes per Maret 2015, harta bos CT Corp ini mencapai USD 4,3 miliar atau setara dengan Rp 55,7 triliun.

Chairul lahir di Jakarta dengan kondisi keluarga yang sederhana, bahkan usaha yang dirintis sang ayah dipaksa ditutup karena berseberangan dengan penguasa di waktu itu.

Lulusan kedokteran gigi Universitas Indonesia ini membangun PT Pariarti Shindutama bersama tiga rekannya pada 1987. Tetapi karena perbedaan visi maka Chairul berisah dan mendirikan usaha sendiri.

Chairul mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti: keuangan, properti, dan multimedia. Perusahaan konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father holding company, yang membawahkan beberapa sub-holding, yakni Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi), dan Para Inti Propertindo (properti)

Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Karman yang kini bernama Bank Mega. Sedangkan di bidang multimedia memiliki Trans TV, Trans7, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio. Di bidang properti memiliki Bandung Supermall serta tahun 2010 membeli saham 40 % dari Carefour Indonesia.

Pada tanggal 1 Desember 2011, Chairul Tanjung meresmikan perubahan Para Grup menjadi CT Corp. CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding: Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam.

Sobat betobebe, kita bisa mengambil hikmahnya…bahwa berusaha keras meskipun gagal menjadi harga mutlak untuk maju. Karena hasil tidak akan membohongi usaha.

Sumber :