ardevi17Avatar border
TS
ardevi17
Jodoh Nggak Akan Ketukar! - Part 2
hy.. aku masih baru di kaskus, minta bantuannya yah sama bahasa kaskus yang kadang aku nggak ngerti emoticon-Ngakak (S)

**

Pagi menjelang, aku terbangun dalam keadaan berantakan. Semalam, setelah mendapat sms dari maya aku langsung tidur tanpa mengganti pakaian dan membersihkan wajahku. Sekarang apa yang terjadi? Wajahku hancur berantakan, bahkan terdapat lingkaran panda.

Aku melirik keluar jendela, hari sudah siang. Ini bukan hari minggu, lalu kenapa aku masih disini? Aku syock sendiri, melihat jam yang tertera diponselku menunjukkan jam 09.30, dan apa ini? 26 panggilan tak terjawab? 6 pesan? Tidak ada yang lebih banyak dari inikah?

Aldi (7 panggilan tak terjawab)
Maya (19 panggilan tak terjawab)

Hah..? bahkan kevin tidak meghubungiku? Aku lagi-agi syock sendiri. ku buka semua pesan dan tidak ada nama kevin juga, semua dari maya yang menanyakan keadaanku. Kenapa dengan kevin? Separah apa sakitnya?

“AH! PEDULI AMAT!” kesalku dan berlalu ke kamar mandi
*

Setelah membersihkan diri aku kembali melirik ponselku, dan belum ada kabar dari kevin. Akhirnya sebagai pacar dan sahabat yang baik aku menghubunginya

“tuttt...tuttt....tutt.....”

“Angkat vin” aku menggigit jari tak sabaran

“Ha..lo”

terdengar suara serak kevin disana. Hah? HALO..? tidak biasanya dan tidak pernah dia hanya mengucapkan HALO tanpa berujung SAYANG! Kenapa aku jadi marah sendiri..

“vin..” panggilku pelan. aku salah tingkah, Menggigit bibir bawahku sendiri.

“ohh.. kamu” ucapnya masih serak tapi terdengar dingin..

KAMU? OHHH KAMU? Jantungku berpacu cepat, memang apa salahku.? Maksudku... aku memang banyak salah, tapi dia tidak pernah marah, lalu ini sekarang apa?

“kamu kenapa?”

BODOH! Aku malah ikut berbicara dingin

“kamu nggak sekolah?” dia balik bertanya

“aku ke rumah kamu sekarang” ucapku lalu memutuskan sambungan telfon tersebut. Jika dipikir-pikir pembicaraan kami sangat tidak nyambung. Dan ntahlah, mulutku malah mengatakan hal yang berbeda dengan hatiku, aku malah mau ke rumahnya

*

“tok...tok..”

aku mengetuk pintu kamar kosnya, dan tidak lama seseorang yang ku kenal membuka pintu, dia tersenyum lemah. MASIH BISA SENYUM VIN?!

“masuk” ucapnya dan aku mengikutinya masuk.

Aku memperhatikan kamarnya, lebih dari kata berantakan(?). kevin bukanlah orang seperti ini, baginya kebersihan segalanya. Biasanya kamarnya lebih bersih dari kamarku, lebih rapi dan lebih wangi pula. tapi ini? Sesakit apa dia? Sampai tidak peduli dengan keadaan kamarnya?
Dia duduk ditepi ranjang, aku kembali mengikuti sambil sedikit berjingkrak-jingkrak. Baju kotor berserakan di lantai. APA INI?

"vin.."

aku menyentuh tangannya ragu. Kami duduk di tepi ranjangnya, untung saja ranjangnya tidak ikut berantakan

hmmm” jawabnya lemah.

Jujur saja, aku tidak mengerti situasi ini. Aku sering membuat kesalahan dan dia tidak marah, tapi seingatku aku belum membuat kesalahan 2 hari ini, eh .. ENTAHLAH seingatku begitu.

“hhhh” aku menghela nafas, ku perhatikan wajah tampannya, wajah paling tampan disekolah, wajah paling tampan diantara semua orang yang kukenal. sekarang wajahnya pucat tapi tidak mengurangi ketampanannya

“kamu kenapa nggak sekolah?”
tanyanya melihat kearahku, aku belum mendengar panggilan SAYANG darinya sadari tadi.

“kamu.. sakit apa?” aku balik bertanya

tanganku yang menggenggam tangannya kini menyentuh dahinya. Suhu tubuhnya panas.
Tiba-tiba kevin menghentikan aktifitasku, dia menarik tanganku dan menuntun tanganku berada di dadanya. Aku hanya diam, menunggunya bicara

“ini.... yang sakit” ucapnya bergetar

HATINYA sakit? Tersiksa.? Karna aku kah?
Aku menatap matanya, terlihat jelas dia begitu kesakitan

“vin.. aku minta ma..

“stttt”

kevin menghentikanku bicara, telunjuknya kini berada dibibirku sebagai isyarat yang jelas
Aku terdiam, kevin juga diam. Suasana hening seketika..

“sayang” ucapnya pelan memulai pembicaraan

Aku tertegun.
“hmm?”

“aku nggak tau kenapa semalam tiba-tiba hatiku perih, ada rasa takut kehilangan disini, ada rasa seperti kamu akan menyakitiku. Aku tau itu salah, aku menyemangati diri tapi hatiku bersikeras sampai akhirnya sakitnya semakin terasa dan aku ingin sendiri. Aku memutuskan membatalkan jalan-jalan kita. Kamu.. nggak akan sakitin akukan?” kevin bercerita lemah. Kata-katanya membuatku terdiam seribu bahasa

“Sayang? Nggak kan?”

Kevin menyentuh tanganku dan kembali menuntun ke dadanya

“katakan padanya, kamu nggak akan sakiti dia. Biar dia percaya dev. Dia nggak percaya sama kata-kata aku.” Ucap kevin menatap mataku tulus.

Kenapa dia begitu polos? Aku memang cinta dan pacar pertamanya, tapi apakah dia tidak tau teori cinta juga? Apa dia benar-benar tidak bisa membaca tingkahku selama ini?

Aku mengelus lembut dadanya, tidak bisa dipungkiri aku sangat menyayanginya. Meskipun sayang sebatas sahabat. aku sudah berusaha mencintainya, membalas cinta tulusnya, tetapi selalu saja gagal, hatiku mengatakan SAHABAT TETAP SAHABAT!

“dengar baik-baik.. aku tidak akan menyakitimu, kenapa kamu tidak percaya? Bukankah hubungan ini sudah terjalin 2 tahun lebih? Aku tau aku sering membuat kesalahan, mencari alasan untuk tidak jalan berdua, tidak ingin bermesraan di sekolah, dan banyak kesalahan lainnya. Tapi kamu tau? Aku sangat menyayangimu. Aku kadang merasa tidak pentas denganmu. Kamu tampan, kamu populer, kamu pintar, dan banyak wanita cantik di luar sana menginginkanmu. Tapi kamu memilihku, menjadikan ku yang pertama dalam hidupmu, memberi cinta tulusmu. Sedangkan aku? Aku hanya gadis biasa, aku hanya seorang sahabat yang tiba-tiba menjadi pacarmu. Lalu untuk apa aku menyakitimu? Harusnya aku banggakan bisa menjalin hubungan denganmu? Jikapun aku ingin menyakitimu aku tidak akan bisa.. karna selain pacarku kamu sahabatku” ucapku sambil masih mengelus dadanya, aku berbicara dengan hatinya.

Kata-kata itu keluar begitu saja, dan itu benar adanya. Aku selalu berniat memutuskan hubungan ini, tapi aku selalu takut menyakitinya, aku sangat menyayanginya.
Kevin diam, dia tersenyum manis dengan wajah pucatnya

“huppp”

Dia menarikku kepelukannya, aku masih syock. meskipun hubungan kami 2 tahun lebih tapi selama ini kami tidak lebih dari pegangan tangan, dia selalu malu-malu jika ingin memelukku dan pada akhirnya tidak jadi!

“vin sesak..”

Aku mencoba mendorongnya lembut, tapi nihil,kekuatannya lebih besar, dia memelukku erat.

“aku sayang kamu, aku cinta kamu. Aku minta maaf tentang semalam, tentang tadi pagi dan tentang apapun itu yang menyakitimu. I love you dev”ucapnya masih dalam pelukan itu

Aku tersenyum dan mengangguk disana . cukup lama dalam posisi seperti itu, kevin menunjukkan rasa rindunya akan keromantisan kami yang tidak pernah ada. Pelukan itu sangat lama dan terasa sangat dalam. Bahkan sekarang aku memejamkan mata, menikmati hangatnya pelukan ini, dan sekarang aku mempertimbangkan semuanya.


anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
1.4K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan