s4nit0reAvatar border
TS
s4nit0re
FPI: Revolusi Mental Jokowi Gerakan PKI. SBY: Beda dgn Marxisme
FPI: Revolusi Mental Jokowi Gerakan PKI
23 JUN 2015



Rimanews - Front Pembela Islam (FPI) menilai lembaga penegak hukum yakni Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menginjak-injak hak pelaksanaan ibadah para tahanan KPK yang ditahan di Rutan KPK cabang Pomdam Guntur.

"Banyak pengaduan para tahanan tidak bisa melakukan shalat Jumat. Disini justru lembaga penegak hukum menginjak-injak hak pelaksanaan ibadah. Kejadian ini adalah pelecehan terhadap pelaksanaan ibadah," kata Sekjen FPI Muhsin Alatas, di Jakarta, Selasa (23/6/2015).

Muhsin menyoroti revolusi mental yang digaungkan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla adalah gerakan PKI dan komunis, karena dianggap bangsa akan maju jika rakyat melepaskan diri dari belenggu kepercayaan dan aturan agama serta ketuhanan.

"Sudah mulai KTP tidak perlu adanya keterangan Agama dan lain-lain. Jika ini benar dilakukan KPK, maka saatnya umat islam harus bangkit. Janganlah umat Islam di Indonesia menjadi yatim-piatu di negeri sendiri," tutur dia.

Menurut Muhsin, tidaklah mungkin seorang sipir melakukan sesuatu tanpa adanya perintah atasan. Kini, lanjut dia, liberalisme pemikiran telah merasuki penguasa. "Mari saat ini lakukan kesepakatan yang sifatnya somasi dan kita sampaikan kepada pemerintahan. Lalu mari kita laporkan KPK kepada Komnas HAM," ujar dia.
http://nasional.rimanews.com/politik...wi-Gerakan-PKI


SBY: Revolusi Mental Jokowi Beda dengan Marxisme
Sabtu, 25 April 2015, 16:07 WIB


SBY

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan revolusi mental yang diusung Presiden Jokowi dalam pemerintahannya berbeda dengan revolusi mental yang dipahami kelompok Marxisme melalui pemikiran filosof Jerman, Karl Marx.

"Saya pahami revolusi mental Jokowi tidak sama dengan yang dicetuskan Karl Marx," kata SBY saat menyampaikan dialog kunci dalam diskusi yang bertema "Revolusi Mental Sutan Takdir Alisjahbana Menuju Indonesia Progresif" di Jakarta, Sabtu (25/4).

SBY berbicara mengenai revolusi mental karena diskusi tersebut mengangkat tema serupa. "Revolusi mental pernah hidup abad 18 ketika tokoh besar Jerman Karl Marx, mengangkat istilah revolusi mental," katanya.

Dalam pemikirannya, Karl Marx menyatakan yang harus direvolusi adalah mental kaum proletar agar menjadi progresif dan meniadakan struktur menindas dan membelenggu.

Sementara revolusi mental yang dimaksud Jokowi, menurut SBY, adalah mengubah karakter masyarakat tanpa perlu pertumpahan darah, layaknya revolusi umumnya terjadi.

"Itu saya dukung 100 persen. Memang ada satu-dua pemikiran pak Jokowi yang berbeda dengan saya dan memang tidak dilarang berbeda, harus saling menghormati," kata dia.

SBY mengingatkan revolusi adalah perubahan besar-besaran, fundamental dan seringkali dengan pertumpahan darah, meskipun tidak selalu demikian, sedangkan definisi mental dapat disimpulkan berkaitan dengan pikiran.

"Maka kalau boleh saya menyimpulkan revolusi mental adalah perubahan fundamental dan total atas alam pikiran masyarakat, bangsa Indonesia, orang perorang, agar negara ini 10-20 tahun lagi menjadi bangsa yang sukses," kata dia.
http://m.republika.co.id/berita/nasi...engan-marxisme


Asal-usul Konsep "Revolusi Mental"nya Jokowi ...
Quote:



Jokowi: Revolusi Mental Itu Urusan Masing-masing
3 Juni 2015 10:12 AM


Jadi sodara-sodara sebangsa dan setanah air, revolusi mental itu adalah urusan masing-masing. Wassalam.

Jakarta, Aktual.co — Presiden Joko Widodo mengatakan, perubahan mental masyarakat menjadi lebih baik dimulai perubahan pada masing-masing individu.

“Perubahan masyarakat harus mulai dari diri sendiri. Revolusi mental tanggung jawab masing-masing,” kata Jokowi dalam perayaan Waisak di pelataran Candi Borobudur Magelang Jawa Tengah, Selasa (2/6) malam.

Menurut Jokowi, nilai-nilai ajaran Buddha penting dalam membangun bangsa yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian. “Membangun masyarakat seperti itu perlu perjuangan sebagaimana dicontohkan Buddha Gautama,” kata dia.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi mengajak umat Buddha untuk menjadikan peringatan Waisak sebagai momentum untuk membangun nilai luhur bangsa. Waisak juga diharapkan bisa dijadikan momentum untuk menjaga sesanti di Buku Sutasoma, yaitu Bhinneka Tunggal Ika.

Presiden juga berharap perayaan Waisak membawa ketentraman dan kedamaian tidak saja untuk umat Buddha tapi seluruh umat manusia.
“Ini momentum merenungkan nilai luhur Buddha yang universal, pencerahan makna kehidupan umat Buddha, juga keteladan dalam menyempurnakan kebajikan,” kata dia.
http://www.aktual.com/jokowi-revolus...masing-masing/

-----------------------------------

Kalau istilah dan jargon "Revolusi Mental"-nya Jokowi itu disederhanakan dengan istilah yang pernah dipakai Bung Karno, yaitu "Nation and Character Building", maka selesailah sudah urusannya. Kagak perlu lagi dicari sinonim katanya dengan konsep yang pernah diajarkan Karl Marx dulu tentang "Mental Revolution"-nya. Revolusi mental sebenarnya bermaksud baik, hendak merubah pola pandang (frame work) seseorang ke arah pembentukan karakter yang baik (berbudi luhur) atau berakhlak mulia. Siapa yang tidak setuju dengan tujuan akhir (goal) daripada penerapan konsep 'revolusi mental'-nya Jokowi itu yaitu untuk tercapainya karakter anak bangsa yang baik, berbudi luhur atau beraklak mulia?


emoticon-Angkat Beer
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
3.1K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan