- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
HARI KEDUA RAMADHAN MARI KITA KENALI TANDA-TANDA AKHIR ZAMAN


TS
ghurabaproject
HARI KEDUA RAMADHAN MARI KITA KENALI TANDA-TANDA AKHIR ZAMAN
Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh
gak Berasa gan, Puasa masih 28hari lagi, biar waktu ga kebuang percuma, ane temenin agan2
Dengan Threat "Tentang Akhir Zaman" berdasarkan Al-Quran & Hadist
Maksud dan tujuan ane cuma ingin berbagi pengetahuan
tanpa maksud Menggurui apalagi SARA
Mohon dikoreksi jika ada yang salah dan Semoga menjadi kebaikan buat kita semua
Amiiiiin
Dengan Threat "Tentang Akhir Zaman" berdasarkan Al-Quran & Hadist
Maksud dan tujuan ane cuma ingin berbagi pengetahuan
tanpa maksud Menggurui apalagi SARA
Mohon dikoreksi jika ada yang salah dan Semoga menjadi kebaikan buat kita semua
Amiiiiin

Quote:
Nabi SAW Bersabda :
“Akan datang kepada kalian masa kenabian, dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Kemudian, Allah akan menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa Kekhilafahan ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah; dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang kepada kalian, masa raja menggigit (raja yang dzalim), dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa raja diktator (pemaksa); dan atas kehendak Allah masa itu akan datang; lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya. Kemudian, datanglah masa Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian). Setelah itu, Beliau diam”.
[HR. Imam Ahmad]
Hadis diriwayatkan Ahmad, 4/273, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 5)
“Akan datang kepada kalian masa kenabian, dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Kemudian, Allah akan menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa Kekhilafahan ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah; dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang kepada kalian, masa raja menggigit (raja yang dzalim), dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa raja diktator (pemaksa); dan atas kehendak Allah masa itu akan datang; lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya. Kemudian, datanglah masa Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian). Setelah itu, Beliau diam”.
[HR. Imam Ahmad]
Hadis diriwayatkan Ahmad, 4/273, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 5)
LANGSUNG AJA GAN BERIKUT CIRI-CIRI AKHIR ZAMAN YANG SUDAH TAMPAK :

– Kaum Wanita Lebih Banyak Daripada Kaum Laki-Laki –
Spoiler for 1.:
SALAH satu ujian terbesar umat Nabi Muhammad saw adalah harta dan wanita. Kaum laki-laki lemah di hadapan wanita, dan kaum wanitanya lemah di hadapan harta. Kedua ujian ini memang telah banyak menggelincirkan manusia. Manusia yang kuat imannya sekalipun banyak yang berguguran saat harus berhadapan dengan fitnah ini.
Allah Swt.. telah mengabarkan kepada kita, bahwa kehidupan di dunia hanyalah permainan dan senda gurau belaka sebagaimana dalam firmanNya, “Dan tiadalah kehidupan dunia ini selain dari main-main dan sendau gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidaklah kamu memahaminya! (QS. Al-An’am: 32).
Sebagaimana Allah Swt. juga telah mengabarkan kepada kita bahwa kehidupan ini adalah fana dan tidak kekal. Suatu yang fana berarti sesuatu yang tidak abadi adanya, yang memiliki masa berlaku. Yang akan berakhir menuju ketiadaan. Mengenai kapankah kehidupan dunia ini akan berakhir hanya Allah Swt. sendiri yang mengetahuinya.
Akan tetapi Allah Swt. telah menjelaskan sinyal-sinyal atau ciri-ciri bilakah hari akhir itu akan terjadi, melalui RasulNya. Maha Penyayang dan Pengasihnya Allah Swt. kepada hambaNya, melalui perenungan akan berbagai alamat mendekati hari akhir, dapat menjadi peringatan juga tahridh bagi kita semua untuk lebih mempersiapkan dan memperbekali diri dengan amal shalih.
Rasulullah Saw. telah mengabarkan kepada umatnya keadaan menjelang tibanya hari akhir. Banyak sekali hadits-hadits yang menjelaskan keadaan tersebut, salah satu dari sekian banyak hadits tersebut dikhususkan untuk para kaum wanita, di antaranya:
Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya di antara tanda-tanda akan datangnya hari kiamat adalah: diangkatnya ilmu, merebaknya kebodohan, merajalelanya perzinahan, merajalelanya khamar, sedikitnya jumlah laki-laki, banyaknya jumlah wanita sehingga limapuluh wanita dipimpin oleh satu orang laki-laki”. (HR. Bukhari)
Rasulullah Saw. bersabda, “Engkau akan melihat seorang laki-laki diikuti oleh empat puluh wanita, yang tak lain hal ini disebabkan oleh sedikitnya jumlah laki-laki dan banyaknya jumlah wanita”. (HR. Bukhari)
Juga dalam riwayat lain disebutkan ketika Rasulullah Saw. ditanya oleh malaikat mengenai kapankah terjadinya hari akhir, beliau menjawab, Tidaklah yang ditanya lebih tahu dari pada yang bertanya. Kemudian Rasul menyebutkan beberapa alamat hari akhir, yaitu: seorang budak wanita melahirkan majikannya dan manusia saling bermegah-megahan dalam membangun.
Beberapa hadits yang disebutkan di atas menggambarkan kepada kita mengenai keadaan kaum wanita menjelang hari akhir yang jumlahnya akan semakin banyak di banding kaum laki-laki.
Allah Swt.. telah mengabarkan kepada kita, bahwa kehidupan di dunia hanyalah permainan dan senda gurau belaka sebagaimana dalam firmanNya, “Dan tiadalah kehidupan dunia ini selain dari main-main dan sendau gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidaklah kamu memahaminya! (QS. Al-An’am: 32).
Sebagaimana Allah Swt. juga telah mengabarkan kepada kita bahwa kehidupan ini adalah fana dan tidak kekal. Suatu yang fana berarti sesuatu yang tidak abadi adanya, yang memiliki masa berlaku. Yang akan berakhir menuju ketiadaan. Mengenai kapankah kehidupan dunia ini akan berakhir hanya Allah Swt. sendiri yang mengetahuinya.
Akan tetapi Allah Swt. telah menjelaskan sinyal-sinyal atau ciri-ciri bilakah hari akhir itu akan terjadi, melalui RasulNya. Maha Penyayang dan Pengasihnya Allah Swt. kepada hambaNya, melalui perenungan akan berbagai alamat mendekati hari akhir, dapat menjadi peringatan juga tahridh bagi kita semua untuk lebih mempersiapkan dan memperbekali diri dengan amal shalih.
Rasulullah Saw. telah mengabarkan kepada umatnya keadaan menjelang tibanya hari akhir. Banyak sekali hadits-hadits yang menjelaskan keadaan tersebut, salah satu dari sekian banyak hadits tersebut dikhususkan untuk para kaum wanita, di antaranya:
Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya di antara tanda-tanda akan datangnya hari kiamat adalah: diangkatnya ilmu, merebaknya kebodohan, merajalelanya perzinahan, merajalelanya khamar, sedikitnya jumlah laki-laki, banyaknya jumlah wanita sehingga limapuluh wanita dipimpin oleh satu orang laki-laki”. (HR. Bukhari)
Rasulullah Saw. bersabda, “Engkau akan melihat seorang laki-laki diikuti oleh empat puluh wanita, yang tak lain hal ini disebabkan oleh sedikitnya jumlah laki-laki dan banyaknya jumlah wanita”. (HR. Bukhari)
Juga dalam riwayat lain disebutkan ketika Rasulullah Saw. ditanya oleh malaikat mengenai kapankah terjadinya hari akhir, beliau menjawab, Tidaklah yang ditanya lebih tahu dari pada yang bertanya. Kemudian Rasul menyebutkan beberapa alamat hari akhir, yaitu: seorang budak wanita melahirkan majikannya dan manusia saling bermegah-megahan dalam membangun.
Beberapa hadits yang disebutkan di atas menggambarkan kepada kita mengenai keadaan kaum wanita menjelang hari akhir yang jumlahnya akan semakin banyak di banding kaum laki-laki.
– Banyaknya Perdagangan Oleh Kaum Perempuan –
Spoiler for 2.:
MARAKNYA persaingan dalam usaha pada saat ini, membuat setiap orang berlomba untuk mengeruk pundi-pundi uang demi meraih kepuasan materi semata. Himpitan ekonomi yang semakin kentara menjadikan perdagangan sebagai satu-satunya jalan untuk dapat hidup. Tidak jarang perdagangan di masa sekarang bukan hanya di dominasi oleh kaum laki-laki, kaum perempuan pun tak ingin kalah bersaing.
Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan keadaan, manusia terus berlomba untuk mempertahankan eksistensinya. Kondisi akhir zaman sendiri digambarkan oleh Rasulullah saw akan dipenuhi dengan orang-orang yang miskin dalam beramal, kikir terhadap hartanya, dan egois terhadap sesama, sehingga manusia akan terus disibukkan dengan upaya mencari penghidupan dan melupakan bekal yang sebenarnya.
Berkenaan dengan nubuwat Rasulullah saw yang menjelaskan akan adanya kondisi di mana perdagangan menjadi pilihan favorit manusia dalam mencari penghidupan, hingga terus melibatkan anggota keluarganya, maka fenomena saat ini membenarkan hal itu. Nabi saw bersabda:
“Sesungguhnya menjelang kiamat akan ada ucapan salam khusus dan perdagangan tersebar luas sehingga seorang perempuan ikut serta dengan suaminya dalam perdagangan.” (HR. Ahmad)
Akhir abad ke-20 merupakan masa-masa tumbuh dan gencarnya emansipasi. Dan pada abad ke-21 sungguh mengejutkan banyaknya pabrik-pabrik, kantor2, pasar dan pusat perdagangan, dan lapangan pekerjaan lainnya, dipadati oleh komunitas perempuan.
Bahkan pekerjaan kasar yang sejatinya dilakukan oleh kaum laki2 pun tak luput dari campur tangan perempuan. Sebagai contoh pekerjaan kuli pasar, pekerja bangunan, kernet bus, polisi, pekerja SPBU, polisi lalu lintas, pendorong gerobak, kini sudah banyak diisi oleh kaum perempuan.
Hadits di atas juga menggambarkan maraknya perdagangan di kalangan manusia. Tugas mencari nafkah yang sebenarnya dibebankan kepada kaum laki2, ternyata juga banyak dilakukan oleh kaum perempuan.
Hadits di atas juga bisa sebut sebagai peringatan dari nabi untuk berhati2 dengan fenomena yang terjadi saat ini, di mana peran seorang perempuan sudah banyak berubah di akhir zaman. Mereka tidak lagi menahan diri mereka di rumah, yang memang itu lebih baik untuk mereka. Namun, justru keluar dari rumah mereka dan ikut meramaikan pasar2 dengan kehadiran mereka di tengah-tengah kaum laki-laki.
Dengan alasan persamaan gender dan emansipasi, banyak dari kaum perempuan yang menuntut agar mereka mendapatkan peran dan posisi yang setara dengan kaum laki2, jelas ini merupakan penyimpangan fitrah mereka sebagai perempuan.
Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan keadaan, manusia terus berlomba untuk mempertahankan eksistensinya. Kondisi akhir zaman sendiri digambarkan oleh Rasulullah saw akan dipenuhi dengan orang-orang yang miskin dalam beramal, kikir terhadap hartanya, dan egois terhadap sesama, sehingga manusia akan terus disibukkan dengan upaya mencari penghidupan dan melupakan bekal yang sebenarnya.
Berkenaan dengan nubuwat Rasulullah saw yang menjelaskan akan adanya kondisi di mana perdagangan menjadi pilihan favorit manusia dalam mencari penghidupan, hingga terus melibatkan anggota keluarganya, maka fenomena saat ini membenarkan hal itu. Nabi saw bersabda:
“Sesungguhnya menjelang kiamat akan ada ucapan salam khusus dan perdagangan tersebar luas sehingga seorang perempuan ikut serta dengan suaminya dalam perdagangan.” (HR. Ahmad)
Akhir abad ke-20 merupakan masa-masa tumbuh dan gencarnya emansipasi. Dan pada abad ke-21 sungguh mengejutkan banyaknya pabrik-pabrik, kantor2, pasar dan pusat perdagangan, dan lapangan pekerjaan lainnya, dipadati oleh komunitas perempuan.
Bahkan pekerjaan kasar yang sejatinya dilakukan oleh kaum laki2 pun tak luput dari campur tangan perempuan. Sebagai contoh pekerjaan kuli pasar, pekerja bangunan, kernet bus, polisi, pekerja SPBU, polisi lalu lintas, pendorong gerobak, kini sudah banyak diisi oleh kaum perempuan.
Hadits di atas juga menggambarkan maraknya perdagangan di kalangan manusia. Tugas mencari nafkah yang sebenarnya dibebankan kepada kaum laki2, ternyata juga banyak dilakukan oleh kaum perempuan.
Hadits di atas juga bisa sebut sebagai peringatan dari nabi untuk berhati2 dengan fenomena yang terjadi saat ini, di mana peran seorang perempuan sudah banyak berubah di akhir zaman. Mereka tidak lagi menahan diri mereka di rumah, yang memang itu lebih baik untuk mereka. Namun, justru keluar dari rumah mereka dan ikut meramaikan pasar2 dengan kehadiran mereka di tengah-tengah kaum laki-laki.
Dengan alasan persamaan gender dan emansipasi, banyak dari kaum perempuan yang menuntut agar mereka mendapatkan peran dan posisi yang setara dengan kaum laki2, jelas ini merupakan penyimpangan fitrah mereka sebagai perempuan.
– Banyaknya Pembunuhan dan Pembantaian –
Spoiler for 3.:
“Kiamat tidak akan terjadi sehingga banyak harj. “Para sahabat bertanya: “Apakah harj itu, wahai Rasulullah? ‘beliau bersabda: “Pembunuhan, pembunuhan.” (HR. Muslim)
ABAD 20-21 adalah bukti nyata dari hadits Rasulullah yang pernah beliau katakan 14 abad silam. Saat ini sampai-sampai seseorang tidak mengetahui mengapa dirinya membunuh, sementara yang dibunuh juga tidak tahu mengapa dirinya dibunuh. Peperangan telah melibatkan ratusan ribu manusia bahkan jutaan jiwa ini telah menyebabkan banyaknya korban jatuh, bukan hanya personil yang yang terlibat dalam peperangan itu, bahkan kebanyakan para warga sipil dan rakyat jelata yang menjadi korban kebiadaban para pemberontak.
Penyebab pembunuhan demi pembunuhan ini tidak lain karena menjelang akhir zaman dunia akan mengalami krisis global yang meliputi ekonomi, politik, kemanusiaan dan energi. Panjangnya masa kehancuran dan kerusakan ekonomi yang merata diseluruh negeri, terjadinya konflik, perangkat keamanan negara yang tidak berfungsi, karena sudah tidak mendapatkan gaji dari pemerintah akibat hutang yang tidak terbayar dan kehancuran ekonomi.
Selain itu berhentinya mesin-mesin produksi dan pabrik-pabrik makanan dan inuman, tidak berfungsinya kantor-kantor pemerintahan dan pelayanan masyarakat, rusaknya teknologi transportasi, komunikasi dan informasi dan beragam kengerian lainnya melahirkan sebuah kengerian baru; berpacunya manusia untuk mempertahankan hidup dengan cara-cara yang keji; membunuh dan merampas serta cara-cara brutal lainnya.Orang-orang yang kuat akan memangsa yang lemah, hukum rimba akan berlaku dalam kehidupan manusia. Dalam sebuah riwayat disebutkan:
“Sungguh, menjelang terjadinya kiamat ada masa-masa harj.” Para sahabat bertanya: “Apakah harj itu?” Beliau bersabda: “Pembunuhan.” Mereka bertanya: “Apakah lebih banyak jumlahnya dari orang yang kita bunuh? Sesungguhnya kita dalam satu tahun membunuh lebih dari 70 ribu orang?” Beliau bersabda: “Bukan pembunuhan orang-orang musyrik oleh kalian itu, tetapi pembunuhan dilakukan oleh sebagian kalian terhadap sesamanya.” Mereka bertanya: “Apakah pada masa itu Kami masih berakal?” Beliau menjawab: “Akal kebanyakan manusia pada zaman itu dicabut, kemudian mereka dipimpin oleh orang-orang yang tidak berakal, kebanyakan manusia menyangka para pemimpin itu memiliki pegangan, padahal samasekali tidak demikian.” Wallahu’alam bishawab.
ABAD 20-21 adalah bukti nyata dari hadits Rasulullah yang pernah beliau katakan 14 abad silam. Saat ini sampai-sampai seseorang tidak mengetahui mengapa dirinya membunuh, sementara yang dibunuh juga tidak tahu mengapa dirinya dibunuh. Peperangan telah melibatkan ratusan ribu manusia bahkan jutaan jiwa ini telah menyebabkan banyaknya korban jatuh, bukan hanya personil yang yang terlibat dalam peperangan itu, bahkan kebanyakan para warga sipil dan rakyat jelata yang menjadi korban kebiadaban para pemberontak.
Penyebab pembunuhan demi pembunuhan ini tidak lain karena menjelang akhir zaman dunia akan mengalami krisis global yang meliputi ekonomi, politik, kemanusiaan dan energi. Panjangnya masa kehancuran dan kerusakan ekonomi yang merata diseluruh negeri, terjadinya konflik, perangkat keamanan negara yang tidak berfungsi, karena sudah tidak mendapatkan gaji dari pemerintah akibat hutang yang tidak terbayar dan kehancuran ekonomi.
Selain itu berhentinya mesin-mesin produksi dan pabrik-pabrik makanan dan inuman, tidak berfungsinya kantor-kantor pemerintahan dan pelayanan masyarakat, rusaknya teknologi transportasi, komunikasi dan informasi dan beragam kengerian lainnya melahirkan sebuah kengerian baru; berpacunya manusia untuk mempertahankan hidup dengan cara-cara yang keji; membunuh dan merampas serta cara-cara brutal lainnya.Orang-orang yang kuat akan memangsa yang lemah, hukum rimba akan berlaku dalam kehidupan manusia. Dalam sebuah riwayat disebutkan:
“Sungguh, menjelang terjadinya kiamat ada masa-masa harj.” Para sahabat bertanya: “Apakah harj itu?” Beliau bersabda: “Pembunuhan.” Mereka bertanya: “Apakah lebih banyak jumlahnya dari orang yang kita bunuh? Sesungguhnya kita dalam satu tahun membunuh lebih dari 70 ribu orang?” Beliau bersabda: “Bukan pembunuhan orang-orang musyrik oleh kalian itu, tetapi pembunuhan dilakukan oleh sebagian kalian terhadap sesamanya.” Mereka bertanya: “Apakah pada masa itu Kami masih berakal?” Beliau menjawab: “Akal kebanyakan manusia pada zaman itu dicabut, kemudian mereka dipimpin oleh orang-orang yang tidak berakal, kebanyakan manusia menyangka para pemimpin itu memiliki pegangan, padahal samasekali tidak demikian.” Wallahu’alam bishawab.
– Banyaknya Kebohongan dan Kesaksian Palsu –
Spoiler for 4.:
“Di akhir zaman aka nada para Dajjal pendusta, mereka dating kepada kalian dengan membawa berita-berita yang belum pernah kalian dengar dan belum pernah didengar pula oleh bapak-bapak kalian, maka jauhilah mereka, jangan sampai mereka menyesatkan atau menimpakan fitnah pada kalian.” (HR. Muslim)
HADITS di atas mengisyaratkan betapa kejujuran adalah sesuatau yang amat berharga dan langka. Sebaliknya, kebohongan merupakan hal yang biasa dilakukan oleh manusia dalam kehidupannya sehari-hari.
Pada saat ini, manusia sudah tidak peduli lagi dengan cara mencari harta. Halal atau haram sudah tidak peduli, yang penting bagaimana mendapatkan harta dengan cepat, mudah, namun berlimpah. Fenomena inilah yang sekarang banyak kita saksikan. Sudah berapa orang berani bersumpah palsu karena godaan uang. Bukan rahasia lagi jika lembaga-lembaga bantuan hokum bukan lagi bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap yang dizalimi, melainkan justru mengeruk keuntungan tanpa memperdulikan aturan agama.
Hadits di atas juga mengisyaratkan banyaknya orang yang berani mengeluarkan fatwa karena pesanan pihak tertentu. Untuk menyenangkan segelintir orang, tidak jarang dari mereka yang berani memproduk fatwa-fatwa sesat. Fenomena dai2 karbitan yang diproduksi oleh pemilik stasiun televisi dan pemilik media massa menjadi gambaran yang mudah dipahami.
Bagaimana para ustadz yang lahir dari media ini begitu berani menjawab berbagai persoalan umat dengan dalil-dalil yang dipaksakan. Orang-orang yang tidak memiliki kapabilitas yang memadai itu terlalu berani untuk memikul resiko disebabkan fatwa-fatwa dan hadits-hadits aneh yang mereka bawakan dalam menjawab berbagai persoalan yang diajukan.
Nampaknya, inilah yang dikehendaki oleh para kaki tangan ‘Dajjal’. Orang2 yang jujur dan bersih dari tendensi duniasulit untuk mengakses media, untuk memyampaikan kebenaran kepada umat. Sebaliknya, orang-orang yang dikenal menyimpang justru mendapatkan kesempatan dan porsi yang cukup untuk menjual ide-ide liberal mereka.
Dalam hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Mas’ud, disebutkan sabda Nabi: “Sesungguhnya, menjelang Kiamat…kesaksian palsu dan disembunyikannya kesaksian yang benar.”
HADITS di atas mengisyaratkan betapa kejujuran adalah sesuatau yang amat berharga dan langka. Sebaliknya, kebohongan merupakan hal yang biasa dilakukan oleh manusia dalam kehidupannya sehari-hari.
Pada saat ini, manusia sudah tidak peduli lagi dengan cara mencari harta. Halal atau haram sudah tidak peduli, yang penting bagaimana mendapatkan harta dengan cepat, mudah, namun berlimpah. Fenomena inilah yang sekarang banyak kita saksikan. Sudah berapa orang berani bersumpah palsu karena godaan uang. Bukan rahasia lagi jika lembaga-lembaga bantuan hokum bukan lagi bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap yang dizalimi, melainkan justru mengeruk keuntungan tanpa memperdulikan aturan agama.
Hadits di atas juga mengisyaratkan banyaknya orang yang berani mengeluarkan fatwa karena pesanan pihak tertentu. Untuk menyenangkan segelintir orang, tidak jarang dari mereka yang berani memproduk fatwa-fatwa sesat. Fenomena dai2 karbitan yang diproduksi oleh pemilik stasiun televisi dan pemilik media massa menjadi gambaran yang mudah dipahami.
Bagaimana para ustadz yang lahir dari media ini begitu berani menjawab berbagai persoalan umat dengan dalil-dalil yang dipaksakan. Orang-orang yang tidak memiliki kapabilitas yang memadai itu terlalu berani untuk memikul resiko disebabkan fatwa-fatwa dan hadits-hadits aneh yang mereka bawakan dalam menjawab berbagai persoalan yang diajukan.
Nampaknya, inilah yang dikehendaki oleh para kaki tangan ‘Dajjal’. Orang2 yang jujur dan bersih dari tendensi duniasulit untuk mengakses media, untuk memyampaikan kebenaran kepada umat. Sebaliknya, orang-orang yang dikenal menyimpang justru mendapatkan kesempatan dan porsi yang cukup untuk menjual ide-ide liberal mereka.
Dalam hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Mas’ud, disebutkan sabda Nabi: “Sesungguhnya, menjelang Kiamat…kesaksian palsu dan disembunyikannya kesaksian yang benar.”
– Pilih Kasih Dalam Menebar Salam –
Spoiler for 5.:
SAUDARAKU, di antara syarat masuk surga ialah wajibnya seseorang memiliki iman. Tanpa iman seseorang tidak bakal berhak masuk surga. Tidak ada orang kafir yang diizinkan Allah masuk surga. Oleh karena itu Allah menggambarkan di dalam Al-Qur’an penyesalan orang kafir di akhirat nanti. Mereka menyesal karena sewaktu di dunia tidak termasuk ke dalam golongan kaum Muslimin alias tidak termasuk orang yang beriman.
”Orang2 yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang muslim.” (QS Al-Hijr ayat 2)
Di dalam sebuah hadits Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam menyebutkan secara jelas bahwa seseorang tidak bakal masuk surga jika tidak beriman. Uniknya hadits ini dilanjutkan dengan penjelasan berikutnya mengenai syarat seseorang dikatakan beriman itu apa.
Ternyata di antara syarat orang dikatakan beriman ialah jika ia mengembangkan jiwa kasih-sayang terhadap sesama orang beriman lainnya. Dan berikutnya Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menjelaskan bahwa untuk mengembangkan kasih-sayang di antara sesama mukmin ialah membiasakan diri untuk mengucapkan salam di antara mukmin satu sama lain.
Bersabda Rasulullah shollollahu ’alaihi wa sallam: “Kalian tidak bakal masuk surga sebelum kalian beriman. Dan kalian tidak dikatakan beriman sebelum kalian saling mengasihi satu sama lain. Maukah kalian aku tunjukkan suatu perkara yang bila kalian kerjakan bakal menyebabkan kasih sayang di antara kalian? Sebarkan ucapan salam di antara kalian.” (HR Muslim)
Jadi, kebiasaan mengucapkan salam merupakan suatu anjuran langsung dari Nabi Muhammad. Ia bukanlah sekedar basa-basi atau produk budaya bangsa Arab. Bahkan dengan demikian ia bisa dikatakan termasuk salah satu bentuk kegiatan beribadah seorang mukmin kepada Allah. Oleh karenanya dalam kesempatan lain Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menegaskan agar dalam melakukannya janganlah seorang Muslim bersikap diskriminatif alias pilih-kasih. Ucapan salam merupakan hak sesama orang beriman siapapun dia, baik yang dikenal maupun tidak, baik itu tetangga dekat maupun jauh, baik itu sesuku-bangsa maupun tidak, baik itu tua ataupun muda, baik itu saudara dekat maupun jauh atau baik itu satu organisasi maupun tidak.
Seorang pria bertanya kepada Rasulullah saw., “Islam manakah yang lebih baik?” Beliau bersabda, “Kamu memberikan makanan dan mengucapkan salam atas orang yang kamu kenal dan tidak kamu kenal.” (HR Bukhary)
Dengan penegasan di atas berarti ucapan salam sesama mukmin bersifat universal. Dimanapun, kapanpun dan dengan siapapun asalkan itu sesama mukmin, maka kita sepatutnya menebar ucapan salam.
Maka, saudaraku, marilah kita patuhi anjuran Nabi yang satu ini secara murni dan konsekuen. Marilah kita biasakan diri dan keluarga untuk senantiasa menebar salam kepada sesama saudara mukmin tanpa pilih-kasih. Sebab hal itu menjadi indikasi kedalaman jiwa kasih-sayang yang kita miliki terhadap sesama orang beriman. Dan kedalaman jiwa kasih-sayang tersebut mengindikasikan kedalaman iman kita. Dan kedalaman iman kita pada gilirannya akan menjadi penyebab kita berhak masuk surga Allah ta’aala. Siapa yang tidak ingin masuk surga? Tentu kita semua sangat berambisi masuk surga.
Namun di zaman penuh fitnah dewasa ini tidak jarang jiwa kasih-sayang kita mengalami erosi. Hubungan antar sesama menjadi sangat formal dan kaku, bahkan seringkali dingin dan tanpa melibatkan perasaan cinta. Kemudian tanpa kita sadari iman-pun menipis. Dan iman yang menipis itu tercermin-lah kualitas dan kebiasaan kita menebar salam. Sehingga ada sebagian kita yang menebar salam dengan syarat. Bila seseorang yang dia jumpai itu satu kelompok, organisasi, jama’ah, pergerakan, partai dengan dirinya, barulah dengan semangat dia sebar salam. Namun jika tidak, maka dengan berat hati dia menebar ucapan salam, bahkan terkadang salam-pun tidak diucapkan sama sekali. Na’udzubillaahi min dzaalika.
Oleh karena itu Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam memperingatkan kita bila keadaan seperti ini muncul berarti kita seperti mempercepat datangnya kiamat. Bilamana sesama orang beriman sudah mulai berlaku diskriminatif dalam menebar salam, berarti itu termasuk di antara tanda-tanda dekatnya hari Kiamat.
“Sesungguhnya di antara tanda-tanda Kiamat ialah bilamana ucapan salam hanya disampaikan kepada orang yang dikenal.” (HR Abdurrazzaq)
Ya Allah, jadikanlah kami orang2 yang saling mencinta hanya karena Engkau. Jadikanlah kami orang-orang yang tidak bakhil dalam menebar ucapan salam kepada sesama saudara seiman kami sebagaimana disunnahkan oleh RasulMu, Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam. Amin ya Rabb.
”Orang2 yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang muslim.” (QS Al-Hijr ayat 2)
Di dalam sebuah hadits Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam menyebutkan secara jelas bahwa seseorang tidak bakal masuk surga jika tidak beriman. Uniknya hadits ini dilanjutkan dengan penjelasan berikutnya mengenai syarat seseorang dikatakan beriman itu apa.
Ternyata di antara syarat orang dikatakan beriman ialah jika ia mengembangkan jiwa kasih-sayang terhadap sesama orang beriman lainnya. Dan berikutnya Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menjelaskan bahwa untuk mengembangkan kasih-sayang di antara sesama mukmin ialah membiasakan diri untuk mengucapkan salam di antara mukmin satu sama lain.
Bersabda Rasulullah shollollahu ’alaihi wa sallam: “Kalian tidak bakal masuk surga sebelum kalian beriman. Dan kalian tidak dikatakan beriman sebelum kalian saling mengasihi satu sama lain. Maukah kalian aku tunjukkan suatu perkara yang bila kalian kerjakan bakal menyebabkan kasih sayang di antara kalian? Sebarkan ucapan salam di antara kalian.” (HR Muslim)
Jadi, kebiasaan mengucapkan salam merupakan suatu anjuran langsung dari Nabi Muhammad. Ia bukanlah sekedar basa-basi atau produk budaya bangsa Arab. Bahkan dengan demikian ia bisa dikatakan termasuk salah satu bentuk kegiatan beribadah seorang mukmin kepada Allah. Oleh karenanya dalam kesempatan lain Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menegaskan agar dalam melakukannya janganlah seorang Muslim bersikap diskriminatif alias pilih-kasih. Ucapan salam merupakan hak sesama orang beriman siapapun dia, baik yang dikenal maupun tidak, baik itu tetangga dekat maupun jauh, baik itu sesuku-bangsa maupun tidak, baik itu tua ataupun muda, baik itu saudara dekat maupun jauh atau baik itu satu organisasi maupun tidak.
Seorang pria bertanya kepada Rasulullah saw., “Islam manakah yang lebih baik?” Beliau bersabda, “Kamu memberikan makanan dan mengucapkan salam atas orang yang kamu kenal dan tidak kamu kenal.” (HR Bukhary)
Dengan penegasan di atas berarti ucapan salam sesama mukmin bersifat universal. Dimanapun, kapanpun dan dengan siapapun asalkan itu sesama mukmin, maka kita sepatutnya menebar ucapan salam.
Maka, saudaraku, marilah kita patuhi anjuran Nabi yang satu ini secara murni dan konsekuen. Marilah kita biasakan diri dan keluarga untuk senantiasa menebar salam kepada sesama saudara mukmin tanpa pilih-kasih. Sebab hal itu menjadi indikasi kedalaman jiwa kasih-sayang yang kita miliki terhadap sesama orang beriman. Dan kedalaman jiwa kasih-sayang tersebut mengindikasikan kedalaman iman kita. Dan kedalaman iman kita pada gilirannya akan menjadi penyebab kita berhak masuk surga Allah ta’aala. Siapa yang tidak ingin masuk surga? Tentu kita semua sangat berambisi masuk surga.
Namun di zaman penuh fitnah dewasa ini tidak jarang jiwa kasih-sayang kita mengalami erosi. Hubungan antar sesama menjadi sangat formal dan kaku, bahkan seringkali dingin dan tanpa melibatkan perasaan cinta. Kemudian tanpa kita sadari iman-pun menipis. Dan iman yang menipis itu tercermin-lah kualitas dan kebiasaan kita menebar salam. Sehingga ada sebagian kita yang menebar salam dengan syarat. Bila seseorang yang dia jumpai itu satu kelompok, organisasi, jama’ah, pergerakan, partai dengan dirinya, barulah dengan semangat dia sebar salam. Namun jika tidak, maka dengan berat hati dia menebar ucapan salam, bahkan terkadang salam-pun tidak diucapkan sama sekali. Na’udzubillaahi min dzaalika.
Oleh karena itu Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam memperingatkan kita bila keadaan seperti ini muncul berarti kita seperti mempercepat datangnya kiamat. Bilamana sesama orang beriman sudah mulai berlaku diskriminatif dalam menebar salam, berarti itu termasuk di antara tanda-tanda dekatnya hari Kiamat.
“Sesungguhnya di antara tanda-tanda Kiamat ialah bilamana ucapan salam hanya disampaikan kepada orang yang dikenal.” (HR Abdurrazzaq)
Ya Allah, jadikanlah kami orang2 yang saling mencinta hanya karena Engkau. Jadikanlah kami orang-orang yang tidak bakhil dalam menebar ucapan salam kepada sesama saudara seiman kami sebagaimana disunnahkan oleh RasulMu, Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam. Amin ya Rabb.
– Umat Islam Mengikuti Budaya Barat –
Spoiler for 6.:
ISLAM pernah menjadi kiblat ilmu pengetahuan pada era keemasannya. Seluruh dunia mengakui jika Islam adalah jembatan menuju peradaban yang lebih maju. Namun, apa yang disaksikan pada hari ini benar-benar berbanding terbalik. Menjelang akhir zaman, umat Islam ramai-ramai menjiplak budaya barat yang mengusung kebebasan dan melupakan nilai-nilai ketuhanan.
Umat Islam saat ini merasa minder jika berbudaya seperti tuntunan syari’at, dan merasa bangga jika mereka berpenampilan layaknya orang-orang barat, terutama pemuda. Pernak-pernik penghias tubuh mulai dari pakaian, aksesoris, alat kecantikan, dan gaya hidup semuanya banyak diadopsi dan berkiblat ke barat.
Realita ini tepat sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah SAW dalam haditsnya: “Kalian benar-benar akan mengikuti jalan hidup (budaya dan tradisi) umat-umat sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Bahkan jika mereka memasuki lubang biawak sekalipun, niscaya kalian akan mengikutinya pula.” Para sahabat bertanya, “wahai Rasulullah, apakah yang Anda maksudkan dengan umat-umat sebelum kami ini adalah kaum Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab, “siapa lagi kalau bukan mereka?” (H.R Bukhari dan Muslim).
Syeikh Ibnu Taimiyyah berkata “Tasyabbuh meliputi semua tindakan yang dilakukan oleh orang-orang kafir, sedangkan perilaku tersebut jarang dilakukan oleh orang Islam. Barang siapa yang mengikuti perbuatan orang-orang kafir dengan niatan meniru mereka, maka berarti dia telah melakukan perbuatan tasyabbuh. Bila disertai tanpa niat untuk meniru mereka, maka bentuk tasyabbuh seperti ini masih perlu dilihat dalam menghukuminya. Akan tetapi perbuatan tersebut tetap dilarang untuk mencegah tasyabbuh yang sebenarnya juga untuk menyelisihi mereka.”
Sungguh tasyabbuh kepada orang2 kafir, baik dalam ibadah mereka, pakaian dan kebiasaan2 mereka adalah haram hukumnya. Inilah yang disepakati oleh Ahlul Ilmi berdasarkan nash-nash di dalam al-Qur’an dan Sunnah. Allah SWT berfirman: “dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.” (Q.S al-Maidah: 48)
Orang2 kafir akan sangat gembira dengan penyerupaan orang2 Islam dalam berbagai urusan mereka, sekalipun mereka harus mengeluarkan modal yang sangat besar untuk mencapai cita2 itu. Maka tidak diragukan lagi, menyelisihi mereka dalam bentuk apapun adalah jalan untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT.
Umat Islam saat ini merasa minder jika berbudaya seperti tuntunan syari’at, dan merasa bangga jika mereka berpenampilan layaknya orang-orang barat, terutama pemuda. Pernak-pernik penghias tubuh mulai dari pakaian, aksesoris, alat kecantikan, dan gaya hidup semuanya banyak diadopsi dan berkiblat ke barat.
Realita ini tepat sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah SAW dalam haditsnya: “Kalian benar-benar akan mengikuti jalan hidup (budaya dan tradisi) umat-umat sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Bahkan jika mereka memasuki lubang biawak sekalipun, niscaya kalian akan mengikutinya pula.” Para sahabat bertanya, “wahai Rasulullah, apakah yang Anda maksudkan dengan umat-umat sebelum kami ini adalah kaum Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab, “siapa lagi kalau bukan mereka?” (H.R Bukhari dan Muslim).
Syeikh Ibnu Taimiyyah berkata “Tasyabbuh meliputi semua tindakan yang dilakukan oleh orang-orang kafir, sedangkan perilaku tersebut jarang dilakukan oleh orang Islam. Barang siapa yang mengikuti perbuatan orang-orang kafir dengan niatan meniru mereka, maka berarti dia telah melakukan perbuatan tasyabbuh. Bila disertai tanpa niat untuk meniru mereka, maka bentuk tasyabbuh seperti ini masih perlu dilihat dalam menghukuminya. Akan tetapi perbuatan tersebut tetap dilarang untuk mencegah tasyabbuh yang sebenarnya juga untuk menyelisihi mereka.”
Sungguh tasyabbuh kepada orang2 kafir, baik dalam ibadah mereka, pakaian dan kebiasaan2 mereka adalah haram hukumnya. Inilah yang disepakati oleh Ahlul Ilmi berdasarkan nash-nash di dalam al-Qur’an dan Sunnah. Allah SWT berfirman: “dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.” (Q.S al-Maidah: 48)
Orang2 kafir akan sangat gembira dengan penyerupaan orang2 Islam dalam berbagai urusan mereka, sekalipun mereka harus mengeluarkan modal yang sangat besar untuk mencapai cita2 itu. Maka tidak diragukan lagi, menyelisihi mereka dalam bentuk apapun adalah jalan untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT.
INSYA ALLAH BERSAMBUNG KE CIRI-CIRI AKHIR ZAMAN LAINNYA :
HARI PERTAMA RAMADHAN
5 FASE KEHIDUPAN UMAT AKHIR ZAMAN

Diubah oleh ghurabaproject 19-06-2015 14:05
0
5K
Kutip
20
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan