Kentut bikin global warming "Kentut siapa?" (Jangan sampe mati penasaran)
TS
ec.yoega
Kentut bikin global warming "Kentut siapa?" (Jangan sampe mati penasaran)
Malem agan dan aganwati yang ganteng, cantik dan baik hati Welcome to My Thread
Seperti biasa, malem-malem ngopi nunggu sahur padahal besok uas dapet jadwal pagi rasanya tuh greget banget pengen makan dosen . sory malah curhat
Langsung aja dah, malem ini mau bagi info tentang sesuatu yang banget"
Spoiler for begini ceritanya:
Alarm tanda bahaya pada bumi telah berdering kencang. Dewasa ini banyak sekali permasalahan-
permasalahan yang menimpa bumi ini, terutama masalah lingkungan. Tentunya kita sudah tidak asing
lagi dengan yang namanya Pemanasan Global (Global Warming). Banyak faktor penyebab global
warming , salah satunya adalah pada sektor peternakan, khususnya peternakan sapi. Sapi termasuk
hewan mamalia dari familia Bovidae dan subfamilia Bovinae. Sapi dipelihara untuk dimanfaatkan susu
dan dagingnya sebagai bahan pangan. Kotoran sapi pun kini telah dimanfaatkan sebagai pupuk
organik, sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil yang sudah mulai langka,
bahkan sebagai media pembenihan cacing tanah, yang nantinya digunakan sebagai bahan obat. Tapi
tahukah Anda, bahwa selama ini sapi ternyata menjadi salah satu penyebab global warming ? Sejak
dulu kita hanya menyalahkan CO2, CO, atau CFC sebagai biang kerok penyebab global warming ,
padahal ada beberapa biang keladi lain penyebab global warming , salah satunya adalah gas metana.
Gas Metana Sangat Berbahaya Mungkin belum banyak orang yang tahu tentang gas metana. Metana
adalah gas anaerobik yang dihasilkan dari aktivitas mikroorganisme saat menguraikan bahan-bahan
organik. Perlu diketahui bahwasanya gas metana mengandung emisi efek rumah kaca 23 kali lebih
ganas ketimbang dengan gas CO2. Gas metana dihasilkan melalui proses yang berlangsung secara
alamiah. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan jumlah gas metana selain yang tersimpan di
dasar laut pada kutub bumi adalah meningkatnya populasi ternak. Selama ini ternyata sapi merupakan
salah satu hewan ternak penyumbang terbesar gas metana. Sistem pencernaan sapi yang sangat
lambat menjadi alasan mengapa binatang itu menghasilkan banyak gas metana, khususnya pada
kentut sapi. Gas metana memiliki potensi menghasilkan efek rumah kaca seperti halnya gas CO2,
bahkan lebih ganas 23 kalinya. Pernah dilakukan suatu penelitian yang dilakukan oleh seorang yang
berasal dari Argentina, bahwasanya didapatkan fakta kalau gas metana dari sapi menyumbang lebih
dari 30% total emisi penyebab efek rumah kaca negara Argentina. Sebagai salah satu negara
penghasil daging sapi terbesar di dunia, Argentina mempunyai lebih dari 55 juta ekor sapi yang
merumput di daerah Pampas. Dapat disimpulkan bahwa ketika seseorang mengkonsumsi banyak daging
sapi, maka orang tersebut secara tidak langsung telah ikut menciptakan global warming . Hal ini
mengindikasikan bahwa pola hidup seseorang akan mempunyai pengaruh besar terhadap keselamatan,
atau bahkan kehancuran bumi sekalipun. Mari Memanfaatkannya Sudah saatnya kita membiasakan diri
untuk hidup sehat dan ramah lingkungan.
Spoiler for Kesimpulan:
Bukan kentut TS yah, mungkin kentut lu pada tuh yang mengandung gas metana. Apalagi yang hobby lalapan. Save the world !!!
Spoiler for Sumber:
Kompasiana
itu aja dulu ye, ane mo belajar
Jangan lupa dan jangan
Komeng juga ya gan, buat saling mengingatkan.
Terima Kasih
Diubah oleh ec.yoega 19-06-2015 06:54
0
2.6K
Kutip
41
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru