- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Penganut Islam Aboge mulai puasa 19 Juni 2015
TS
buwas.sekale
Penganut Islam Aboge mulai puasa 19 Juni 2015
Quote:
Penganut Islam Aboge mulai puasa 19 Juni 2015
Reporter : Chandra Iswinarno | Minggu, 14 Juni 2015 02:30
Penganut Islam Aboge. ©2015 Merdeka.com
Merdeka.com - Meski pemerintah belum mengumumkan secara resmi awal bulan ramadan 1435 hijriyah, namun penganut Islam Aboge yang tersebar di wilayah Eks Karesidenan Banyumas Jawa Tengah, akan memulai puasa pada Jumat (19/6) mendatang. Perhitungan tersebut dilakukan sesuai dengan tradisi almanak yang digunakan komunitas adat Aboge.
Juru bicara masyarakat adat Desa Pekuncen, Sumitro mengatakan awal puasa dipastikan akan mulai pada Jumat dengan hari pasaran wage. Perhitungan tersebut, jelasnya disesuaikan dengan perhitungan yang diturunkan leluhur.
"Kalau hitungan Aboge, Jumat Wage tanggal satu Ramadan. Sekarang kan jumat pahing, jadi seminggu lagi," ujarnya saat ditemui, Jumat (13/6).
Ia tidak menutup kemungkinan, awal puasa pengikut Bonokeling akan berbeda dengan yang ditetapkan oleh pemerintah dan organisasi Islam lainnya. Menurutnya, selama ini perhitungan awal puasa dan bulan Syawal memang kerap berbeda.
"Biasanya, Aboge lebih telat sehari setelah puasa yang ditetapkan pemerintah," katanya.
Dari perhitungan tersebut, Sumitro menjelaskan waktu awal Syawal juga sudah bisa diprediksi waktunya sesuai dengan almanak Aboge. Ia mengemukakan, sesuai perhitungan Aboge, lebaran pada tahun ini yang masuk dalam tahun He pada perhitungan Aboge, dirumuskan dalam waljiro atau Syawal siji loro, yakni perhitungan bulan Syawal dimulai dengan hari pertama di pasaran hari kedua.
"Jadi bulan Syawal akan jadi pada hari pertama, yakni ahad dan hari kedua pasaran Jawa yakni, Wage. Jadi, lebarannya pada hari ahad wage sudah dihitung, Bahkan untuk yang tahun depan juga sudah bisa dihitung waktunya," jelasnya.
Dalam kalender Aboge, mereka mengenal sistem perhitungan sewindu dengan dimulai pada tahun Alif, He, Jim, Je, Dal, Be, Wau, dan Jim akhir. "Sebenarnya tidak menutup kemungkinan adanya persamaan perhitungan dengan pemerintah, seperti beberapa waktu lalu. Saat itu, lebarannya bersamaan dengan lebaran yang diumumkan pemerintah," ucapnya.
Meski begitu, ia mengemukakan menghormati keputusan pemerintah dan kelompok atau organisasi Islam yang lain. Lebih jauh, ia mengemukakan dalam tradisi Aboge zakat juga tetap dikumpulkan saat bulan puasa. "Nantinya kami akan mengumpulkan dan diserahkan kepada pak kayim (kepala urusan agama di pemerintahan desa), nanti beliau akan mendistribusikannya," paparnya.
Reporter : Chandra Iswinarno | Minggu, 14 Juni 2015 02:30
Penganut Islam Aboge. ©2015 Merdeka.com
Merdeka.com - Meski pemerintah belum mengumumkan secara resmi awal bulan ramadan 1435 hijriyah, namun penganut Islam Aboge yang tersebar di wilayah Eks Karesidenan Banyumas Jawa Tengah, akan memulai puasa pada Jumat (19/6) mendatang. Perhitungan tersebut dilakukan sesuai dengan tradisi almanak yang digunakan komunitas adat Aboge.
Juru bicara masyarakat adat Desa Pekuncen, Sumitro mengatakan awal puasa dipastikan akan mulai pada Jumat dengan hari pasaran wage. Perhitungan tersebut, jelasnya disesuaikan dengan perhitungan yang diturunkan leluhur.
"Kalau hitungan Aboge, Jumat Wage tanggal satu Ramadan. Sekarang kan jumat pahing, jadi seminggu lagi," ujarnya saat ditemui, Jumat (13/6).
Ia tidak menutup kemungkinan, awal puasa pengikut Bonokeling akan berbeda dengan yang ditetapkan oleh pemerintah dan organisasi Islam lainnya. Menurutnya, selama ini perhitungan awal puasa dan bulan Syawal memang kerap berbeda.
"Biasanya, Aboge lebih telat sehari setelah puasa yang ditetapkan pemerintah," katanya.
Dari perhitungan tersebut, Sumitro menjelaskan waktu awal Syawal juga sudah bisa diprediksi waktunya sesuai dengan almanak Aboge. Ia mengemukakan, sesuai perhitungan Aboge, lebaran pada tahun ini yang masuk dalam tahun He pada perhitungan Aboge, dirumuskan dalam waljiro atau Syawal siji loro, yakni perhitungan bulan Syawal dimulai dengan hari pertama di pasaran hari kedua.
"Jadi bulan Syawal akan jadi pada hari pertama, yakni ahad dan hari kedua pasaran Jawa yakni, Wage. Jadi, lebarannya pada hari ahad wage sudah dihitung, Bahkan untuk yang tahun depan juga sudah bisa dihitung waktunya," jelasnya.
Dalam kalender Aboge, mereka mengenal sistem perhitungan sewindu dengan dimulai pada tahun Alif, He, Jim, Je, Dal, Be, Wau, dan Jim akhir. "Sebenarnya tidak menutup kemungkinan adanya persamaan perhitungan dengan pemerintah, seperti beberapa waktu lalu. Saat itu, lebarannya bersamaan dengan lebaran yang diumumkan pemerintah," ucapnya.
Meski begitu, ia mengemukakan menghormati keputusan pemerintah dan kelompok atau organisasi Islam yang lain. Lebih jauh, ia mengemukakan dalam tradisi Aboge zakat juga tetap dikumpulkan saat bulan puasa. "Nantinya kami akan mengumpulkan dan diserahkan kepada pak kayim (kepala urusan agama di pemerintahan desa), nanti beliau akan mendistribusikannya," paparnya.
SuMuR
Mereka menghormati selayaknya mereka pun dihormati
0
4.7K
Kutip
33
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan