Pada tahun 1998, era dimana lagi terjadi krisis moneter melanda Indonesia disitu justru malah perangkat konsol PlayStation 1 (PS1) alias PSX buatan Sony sedang naik daun. Saat itu ane masih kelas 6 SD dan kemunculan perangkat yang mainnya pake kepingan CD ini telah menghipnotis jutaan anak pada masanya.

Tentunya booming-nya konsol PlayStation 1 ini juga dimanfaatkan oleh para pengusaha, dengan mendirikan rental-rental PlayStation 1 sehingga sedikit demi sedikit menyingkirkan usaha mesin arcade alias ding dong yang juga cukup tenar ditahun 98 hingga 2000.

ane sendiri merupakan dari keluarga pas-pasan jadi untuk membeli PlayStation 1 rasanya nunggu lebaran tiga kali baru bisa kebeli, alhasil buat main PlayStation 1 ane samperin salah satu rental yang tidak jauh dari sekolah. Sehabis sepulang sekolah, biasanya cukup memegang 3000 rupiah kita sudah bisa bermain PlayStation 1 selama satu jam. Karena saat itu bertepatan dengan perhelatan terbesar sepak bola dunia FIFA 98, maka ane dan satu teman lainnya patungan buat bisa main game sepak bola tadi.

Kalau kalian pernah main game sepak bola di mesin arcade atau ding dong jaman dulu, pastinya ketika merasakan bermain game sepak bola di PlayStation 1 maka akan merasa takjub dengan grafis yang ditampilkan oleh perangkat tersebut, bagaimana tidak? mesin sekecil itu bisa menghasilkan gambar yang bagus luar biasa pada masanya.

Nah, berjalannya waktu PlayStation 1 (PSX) menjadikan konsol paling laris tetapi mudah panas bahkan bisa melelehkan komponen didalam karena adapter-nya juga ada didalem hingga pada akhirnya Sony meluncurkan PlayStation One (PSOne) yang memiliki body lebih kecil dan komponen adaptor-pun ditaruh diluar yang langsung nyambung dengan colokan kabel dan jadinya bikin tidak cepat panas.

Diatas tadi merupakan momen kenangan yang tidak terlupakan oleh ane ketika bermain perangkat konsol PlayStation 1, namun di sini ane akan membahas beberapa moment yang pastinya juga terjadi pada agan yang mungkin lahir di jaman yang sama. So, penasaran kan apa saja moment-moment tersebut? Yuk sob! Simak di bawah ini.

• 1. Beli kaset ngikutin temen!
  
  
  
  
  
  Kebiasaan orang Indonesia pasti juga ngikutin apa yang diliatnya, jadinya ketika kita punya temen yang beli kaset game PlayStation 1 yang menurut dia paling asik dan seru buat dimainin, maka kebiasaan kita juga pasti ngikutin beli kaset tadi biar bisa mainin game tersebut. Maklum, jaman PlayStation 1 belum ada namanya sharing game atau tinggal donload game bajakan kaya sekarang. Misalnya, temen main game Harvest Moon: Back to Nature gak mungkin dong kita numpang main dirumahnya, alhasil jadi beli sendiri dan juga main atau nenteng-nenteng kaset game tersebut ke rental PlayStation 1.
  
  
• 2. Stick transparan ada lampunya kelap-kelip itu paling bagus!
  
  
  
  
  
  Namanya bocah, pasti suka yang norak-norak dan kalau enggak norak di Indonesia pasti gak laku dan dianggapnya jelek, uniknya lagi udah norak harganya mahal pula. Nah, hal tersebut pernah terjadi di era PlayStation 1, dimana perangkat kontroler PS1 kan biasanya cuman berwarna abu-abu doang dan kalo diliat bikin bosen. Maka muncullah produsen-produsen ketiga yang juga membuat perangkat kontroler dengan ditambah inovasi transparan dan juga dikasih lampu kelap-kelip penuh warna agar memikat hati anak bocah untuk membelinya. Jadi di sini siapa yang pernah beli stick kaya gitu?
  
  
• 3. Nabung sampe gak jajan buat beli Memory Card!
  
  
  
  
  
  Kalau anak-anak yang memiliki orang tua yang kehidupannya di atas rata-rata pasti cukup mudah untuk meminta uang biar bisa membeli perangkat kecil yang wajib dimiliki oleh anak laki-laki saat itu yakni Memory Card. Akan tetapi bagi sebagian besar anak-anak yang hanya bisa pergi ke rental setidaknya harus punya perangkat satu ini, karena fungsinya yang berguna sebagai menyimpan data permainan yang telah berlangsung seperti bermain mode Master League dalam Winning Eleven, Final Fantasy, atau game lainnya.
  
  Entah mengapa perangkat yang juga cuma berwarna abu-abu ini bisa cukup mahal harganya, apa lagi kalau terdapat layar atau lampu kelap-kelip menjadi lebih mahal. Seingat ane setiap satu Memory Card PS1 itu dibanderol dengan harga sekitar 30 ribu sampai 50 ribu tergantung kapasitasnya. Hingga akhirnya agar bisa kebeli, maka sampai rela enggak jajan di sekolah sampai satu bulan.
  
  
• 4. Cara ampuh kaset ngadat, PS1 dimiringin!
  
  
  
  
  
  Salah satu kelemahan PS1 adalah sistemnya yang pake CD. So pembacaan datanya pake optik bray. Optik ini bakalan melemah seiring dengan intensitas pemakaian yang sering bertambah. Kalau udah gitu, PS bakalan lamaaaaaa banget loadingnya. Tips jitu yang dikasih oleh Mas-Mas penjaga rental PS adalah : miringin aja PS-nya! Entah dari mana datangnya logikan ini. Tapi herannya berhasil.
  
  Kemiringan dari PS yang optik yang mulai soak dianjurkan 45° dulu. Namun kalau sudah parah tambahin aja sudut kemiringannya. Mulai 60°, 90°, atau bahkan sekalian dibalik (serius ada loh).
  
  
• 5. Numpang main dirumah temen dikasih stick jelek!
  
  
  
  
  
  Memang udah nasib kalau numpang main dirumah temen yang punya konsol PlayStation 1, ibarat ngajak main tapi setengah hati ya begini jadinya. Si empunya PlayStation 1 tadi bakal kasih pinjem kontroler yang udah hidup segan mati tak mau dan yang masih fresh pasti dipake buat dirinya sendiri, meskipun ada stik cadangan satu lagi pasti tetep dikasih stik yang jelek. Lebih parahnya lagi, kita diajak tanding main game bola, siap-siap aja deh kena bantai skor. Nah, mungkin diantara kalian pernah ngalamin kaya gini, sakitnya tuh di sini...
  

Nah, itulah beberapa kenangan yang pastinya tidak terlupakan ketika kemunculan perangkat PlayStation 1, dan sebenarnya sih masih banyak moment-moment lucu yang kalau diingat kembali pasti bikin kita nyengir sendiri. Mungkin agan juga punya moment kenangan sendiri dan ingin membagikan kisahnya dengan ane, mungkin kalian bisa menuliskan kisah tersebut pada kolom komentar di bawah ini ya!