REPUBLIKDIGITAL.com – Judul yang terlalu mengada-ngada. Tidak masuk akal dan sulit diterima. Sah-sah saja kalau ada yang beranggapan seperti itu.

Judul di atas memang dibuat tidak berdasar akal sehat. Tapi menggunakan insting, naluri atau bisikan gaib. Jadi kalau terkesan ngawur, ya wajar. Manusiawi. Anda boleh tidak sepakat tapi tidak perlu menghina. Bisa?

Bagaimana ceritanya, Juventus, kuda hitam, tim terlemah di semi final, kok bisa menjadi juara Liga Champions musim 2014/2015?

Begini ceritanya. Saat ini, Madrid sudah 10 kali menjuarai Liga Champions. Sangat superior. Semesta tidak suka terhadap sesuatu yang terlalu. Menurut bisikan gaib, saat ini sudah cukup buat Madrid. Waktunya bagi-bagi piala ke klub lain.

Bagaimana dengan Muenchen dan Barcelona?

Muenchen dan Barcelona memiliki prestasi yang tak kalah gemilang dengan penguasa Eropa, Madrid. Muenchen mengoleksi 5 gelar juara Liga Champions. Sementara itu, Barcelona mengoleksi 4 gelar juara Liga Champions.

Dalam satu dekade, penampilan Muenchen dan Barcelona di Liga Champions sangat mencengangkan. Kedua tim penuh gelar ini terus membangun reputasinya dengan prestasi yang baik sekali. Babak final nyaris menjadi langganan keduanya.

Dari tahun 2009 sampai 2014, lima tahun terakhir, Muenchen telah tiga kali tampil di final Liga Champions. Dua kali mereka menjadi runner-up dan satu kali juara.

Tahun 2009/2010, Muenchen jadi runner-up setelah dikalahkan Inter Milan dengan skor 2-0 di Santiago Bernabeu, Madrid. Tahun 2011/2012, di kandang sendiri, Allianz Arena, Muenchen kembali menjadi runner-up setelah dikalahkan Chelsea 4-3 lewat adu pinalti. Sebelumnya kedua tim bermain imbang 1-1. Tahun 2012/2013, Muenchen baru menjadi juara untuk kelima kalinya setelah mengalahkan Borussia Dortmund 2-1 di Wembley, London.

Sementara itu, selama sepuluh tahun terakhir, dari tahun 2004 hingga 2014, Barcelona juga 3 kali tampil di final Liga Champions. Bedanya, ketiga laga final bisa dimenangkan oleh Barcelona.

Tahun 2005/2006, Barcelona menjadi juara setelah mengalahkan Arsenal 2-1 di Stade de France, Saint-Denis. Tahun 2008/2009, Barcelona kembali juara setelah menang 2-0 atas Manchester United di Stadion Olimpiade, Roma. Tahun 2010/2011, Barcelona kembali bertemu Manchester United di Wembley, London. Dan Barcelona menang 3-1.

Khusus Juventus sangat spesial. Juventus terakhir menjuarai Liga Champions untuk kedua kalinya sekitar dua puluh tahun yang lalu, pada musim 1995-1996. Saat itu, lewat drama adu pinalti, Juventus menang 4-2 di Stadion Olimpiade, Roma. Pada waktu normal, kedua tim bermain imbang 1-1.

Sekarang, di empat besar, Juventus dianggap tim terlemah. Mayoritas berpendapat bahwa langkah Juventus cukup sampai semi final. Juventus tidak masuk akal juara Liga Champions. Juventus kalah hebat dibanding Madrid, Barcelona dan Muenchen. Juventus inferior.

Di sinilah kadang saya merasa anu. Anunya tuh di sini.

Semesta akan mencari keseimbangannya. Oleh karena itu dengan mengikuti insting, naluri, bisikan gaib yang berpikir tidak umum alias tidak mengikuti mainstream maka juara Liga Champions 2014/2015 nanti adalah Juventus. Piye?

Foto: uefa.com

sumber