Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

vwgtiAvatar border
TS
vwgti
BENTROK RAIDER DENGAN KAVALERI
Bentrok Rider Dengan Kavaleri

May 30, 2015

9Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Lasksamana Madya Iskandar Sitompul menyatakan, Mabes TNI belum mengetahui kabar bentrok maut antar Batalyon Infanteri Raider dan Batalyon Kavaleri/6 Serbu yang menewaskan Prada Hendro Sunata (20), Minggu dini hari lalu.

“Saya baru dengar ini dari Anda. Nanti kami akan mencari data dulu mengenai informasi ini,” ujar Iskandar di Jakarta. Dia menyarankan, agar informasi lebih akurat, maka sebaiknya masalah ini dimintakan keterangan ke pihak Kodam I/Bukit Barisan, dalam hal ini Kepala Penerangan Kodam (Kapendam). “Sebaiknya ditanya langsung ke Kapendam saja ya. Biar lebih akurat keterangannya,” kilah Iskandar. Sementara di Medan, pertikaian antar prajurit ini membuat sibuk sejumlah petinggi Kodam I/BB. Seluruh Komandan Batalyon (Danyon) dan Komandan Satuan (Dansat), Senin (21/1) pagi mendadak dipanggil Pangdam I/BB, Mayjen TNI Lodewyjk F. Paulus.

“Hasilnya tadi, dua jam sekali setiap hari seluruh batalyon dan satuan harus diapelkan. Pangdam ada di lapangan Gaperta, coba kejar ke sana,” saran sumber internal koran ini di jajaran Pendam I/BB. Sedang menurut, sumber internal di Denpom yang tengah mengusut masalah ini, kemarin merilis 13 inisial nama prajurit Raider yang terlibat bentrok di kawasan Ring Road, Medan Sunggal , berlanjut ke Jl. Gajah Mada, dan berakhir di Jl. Nibung Raya, Medan itu. Sesuai data tertulis yang diterima koran ini, 13 prajurit Raider itu adalah Prada RT, Prada RM, Prada Dl, Prada RN, Pratu BN, Pratu SS, Prada ST, Prada MI, Prada AD, Prada AG, Pratu FD, Pratu DP, dan Sersan FM. Hingga kemarin, bersama sejumlah prajurit Batalyon Kavaleri, 13 anggota Raider itu dilaporkan masih diperiksa.

Kapendam Kodam I/BB Kapten Halilintar Sembiring yang dikonfirmasi terpisah mengaku, untuk saat ini ia belum bisa mengeluarkan statement tentang dua pasukan TNI AD yang terlibat bentrok tersebut. “Kita belum tahu lawan bentrok dari anggota TNI yang tewas itu dari kesatuan mana. Nanti kalau saya menyebutkan satuan lain, malahan nanti dapat mengakibatkan susana semakin panas,”kilah Halilintar. “Kasusnya masih dalam pemeriksaan Pom, dan tak mungkin kita bisa mencampuri wewenang Pom. Terkait pelakunya, kita juga belum tahu dari kesatuan mana,” tambahnya,

Sementara itu, Komandan Raider Lettu Ade Sohali yang mengatakan, kasus bentrokan itu sampai kemarin malam masih dalam pengusutan. “Karena kita belum bisa pastikan siapa sebenarnya pelaku penyerangan yang menyebabkan meninggalnya anggota kita itu,” ujarnya. Soal adanya keterangan dari sumber di lingkungan Kodam I/BB yang menyebutkan status siaga 1, Lettu Ade tertawa kecil namun tidak menampiknya. “Pokoknya kita berusaha untuk menenangkan suasanalah, berbagai upaya kita lakukan. Kita sudah memberikan pengarahan dan penekanan kepada anggota untuk meredam kemungkinan yang tidak diinginkan,” katanya seraya mengamini adanya pemberlakuan apel per dua jam itu.

Sekedar mengingatkan, bentrok antar korps yang diduga bermotif asmara ini menewaskan Prada Hendro. Prajurit Batalyon Infanteri 100/Raider ini tewas disangkur di kawasan hiburan malam Jl. Nibung Raya, Medan. Usai disemayamkan dii Aula Sahlan Siregar Mako Raider, Jl. Jamin Ginting, Namu Ukur, Kec. Sei Bingai, Langkat, jenazah korban kemarin diberangkatkan ke kampung halamannya di Sragen, Jawa Tengah, guna dimakamkan. Selain korban tewas, bentrok juga membuat Prada Bili A Siregar menderita luka bacok di punggung. Prajurit Raider ini juga dilaporkan sempat dirawat di RS Vina Estetica, Jl. Iskandar Muda, Medan. (sam/gus/jhon/deo)

http://www.citizenjurnalism.com/2015...ngan-kavaleri/

ini kejadian beneran nggak ???? ada yang tahu????
0
19K
29
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan