Ada yang pernah denger atau baca tentang legenda Kaldi and The Dancing Goats? Yak, dialah Kaldi, seorang penggembala kambing yang pertama menemukan kopi karena rasa herannya terhadap kambing-kambing gembalaannya yang tetap lincah dan gak tidur pas malam. Kaldi memperhatikan kebiasaan kambingnya itu suka memakan sejenis biji, yang gak lain adalah biji kopi.

Kaldi pun mencoba meminum ramuan dari biji kopi dan merasakan efek yang sama seperti kambing-kambing gembalaannya, kemudian menceritakan kepada biarawan tentang khasiat biji kopi. Sejak saat itu para biarawan mengambil kopi dan memanggangnya untuk dinikmati saat pertemuan doa malam supaya nggak ngantuk.

Saat itu minuman kopi dianggap sebagai stimulan mewah supaya tetap semangat beraktivitas dan kuat melawan ngantuk. Semoga Kaldi masuk surga, kalo gak berkat penemuannya, mungkin takkan pernah ada sore hari yang indah dinikmati dengan secangkir kopi.

Akhirnya kopi pun dikenal kalangan luas dan jadi minuman yang populer banget hingga tersebar ke Arab, India, ke negara-negara Eropa dan penjuru dunia, termasuk Indonesia. Kita boleh berbangga diri karena Indonesia tercatat sebagai produsen biji kopi ketiga di dunia yang mampu memproduksi lebih dari 400 ton kopi per tahun dan diekspor ke berbagai penjuru dunia. Wow!

Soalnya nih ya, kopi di Indonesia itu karakteristiknya baik tekstur, aroma, tingkat keasaman, kekentalan, dan rasanya tuh enak. Cobain aja kopi luwak yang secangkirnya bisa ratusan ribu. Selain itu, negara kita punya berbagai macam biji kopi yang olahannya suegeer tenan. Sebut aja yang paling sering nongol di buku menu kafe-kafe seperti Aceh Gayo, Toraja Kalosi, Sunda Hejo, Papua Wamena, Flowes Bajawa, dll.

Oh iya sejarah kopi di Indonesia sendiri dimulai sekitar tahun 1696 ketika walikota Amsterdam, Nicholas Witsen memerintahkan komandan pasukan belanda di pantai Malabar, Adrian Van Ommen, untuk membawa biji kopi Arabika ke Batavia, kemudian dikembangkan pada sebuah tempat yang kini dikenal dengan Pondok Kopi, di Jakarta Timur.

Berlanjut pada masa penjajahan Belanda era Tanam Paksa atau Cultuurstelsel (1830-1870). Pemerintah Belanda saat itu banyak membuka perkebunan komersial, khususnya pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, Bali dan bagian Timor. Kopi yang dikembangkan saat itu jenis Arabika, Liberika, dan Ekselsa.



Hingga sekarang agan bisa khidmat menikmati kopi, banyak banget berbagai macam minuman kopi olahan yang terpengaruh cita rasa Barat seperti café latte, cappuccino, macchiato, frappuccino, café mocca, Americano, espresso, hazelnut, café au lait, Irish coffee, dan masih banyak lagi yang kalo ane sebutin semua keriting nih jari

Secangkir kopi bisa menjadi pengantar obrolan yang panjang dan mendalam, juga pereda penat kala realita lagi nggak asik. Selain itu khasiat kopi cukup bermanfaat untuk mencegah beberapa macam penyakit kronis seperti diabetes, kanker, alzheimer, parkinson, dan demensia.