Black.Deneb.X4Avatar border
TS
Black.Deneb.X4
Ditantang Perang Oleh OPM, DPR Kecewa TNI dan Polri Hanya Diam
Ditantang Perang Oleh OPM, DPR Kecewa TNI dan Polri Hanya Diam
Kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Puron Wenda dan Enden Wanimbo tebar ancaman. (ist)

Jakarta, HanTer-Anggota Komisi III DPR RI, Aboebakar Al-Habsy mengaku kecewa dengan sikap aparat keamanan, yakni TNI dan Polri yang tak merespon ancaman Kelompok teroris-separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Puron Wenda dan Enden Wanimbo yang menantang perang secara terbuka.

"Saya kecewa kenapa Panglima TNI dan Polri, hanya diam soal ancaman teror dari Kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Puron Wenda dan Enden Wanimbo, yang diberitakan oleh beberapa media baru-baru ini," sesal Aboebakar kepada Harian Terbit, Senin (25/5/2015).

Menurut berita yang ada mereka secara terbuka menebarkan ancaman melancarkan perang terbuka terhadap TNI, Polri dan masyarakat non-Papua.

"Ini adalah bentuk teror yang nyata dan secara terbuka telah disampaikan ke publik. Hal ini seharusnya ditanggapi serius oleh Polri, TNI dan Kepala BNPT," cetus politikus PKS ini.

Dia pun menjelaskan bahwa masyarakat luas banyak menanyakan kepada dirinya selaku mitra kerja dari Polri, kenapa Polri yang didalamnya ada satuan seperti Densus 88 hanya diam saja dengan teror yang terang benerang seperti itu.

Akhirnya Aboebakar pun coba membandingkan persoalan ini dengan penembakan yang dilakukan Polri melalui Densus 88 terhadap Nurdin pada September tahun yang lalu.

Nurdin ditembak saat shalat Ashar karena diduga sebagai teroris, namun rang ini sudah melancarkan ancaman teror secara terbuka, pihak keamanan hanya diam saja. Sebagian orang menyimpulkan, bahwa aparat memiliki standar ganda dalam mengkategorisasikan teroris.

"Menebar ancaman ke publik seperti ini adalah bentuk teror yang nyata. Teror yang nyata seperti ini jangan dibiarkan saja, karena akan membawa keresahan masyarakat. Aparat terkait turun tangan untuk memberantas teroris seperti ini. TNI, Polri, BNPT, serta steakholder lainnya harus segera berkoordinasi dan menjalankan tugasnya dengan baik," pungkasnya.

Kelompok teroris-separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Puron Wenda dan Enden Wanimbo menantang perang secara terbuka terhadap TNI dan Polri dan masyarakat non-Papua. Kelompok teroris ini bermarkas di Lany Jaya, Papua.

"Mulai sekarang kami nyatakan perang revolusi total dari Sorong hingga Merauke, yakni perang secara terbuka terhadap semua orang Indonesia yang ada di tanah Papua," kata Enden pada Jumat (22/5/2015).

Perang terbuka itu, kata Enden, guna menyatakan ketegasan bahwa perjuangan Papua Merdeka tetap menjadi harga mati.

Mereka menolak segala bentuk dialog. "Sekaligus menyikapi pernyataan Presiden Jokowi bahwa Papua sudah aman, itu tidak benar,”ungkapnya.

Menurut Enden, guna mendukung aksi perang terbuka, kelompoknya mengumpulkan berbagai senjata dan amunisi. "Persenjataan sudah kami persiapkan untuk melancarkan perang terbuka," katanya.

Enden juga mengajak wartawan asing untuk masuk ke Papua guna menyaksikan secara langsung aksi yang akan mereka lancarkan. Wartawan internasional dan nasional harus diberi kebebasan untuk melakukan peliputan di Papua.

Hal senada dikatakan Puron Wenda. Menurutnya, pernyataan Jokowi bahwa Papua sudah aman tidak benar. “Komando OPM siap perang. Kami tak mau dialog yang diatur-atur Indonesia, yang suka tipu-tipu," ujarnya.

(Junizar)


http://nasional.harianterbit.com/nas...lri-Hanya-Diam


Imparsial Minta TNI dan Polri Waspada Ancaman Perang Tentara OPM

Pemerintah tak perlu reaktif atas ancaman perang kelompok OPM. (ist)

Jakarta, HanTer-Direktur Eksekutif Imparsial, Poengky Indarti minta kepada pemerintah khususnya aparat keamanan yakni TNI dan Polri, agar tak reaktif terhadap ancaman perang terbuka yang dinyatakan oleh kelompok separatis OPM baru-baru ini.

"Sebagai kelompok perlawanan, wajar jika kelompok OPM pimpinan Puron Wenda dan Enden Wanimbo menantang perang TNI-Polri secara terbuka. Memang di Papua masih banyak kelompok-kelompok perlawanan sejenis. Hal ini harus disikapi bijak oleh Pemerintah. Dan tentunya juga TNI dan Polri harus waspada jangan sampai kecolongan," ujar Poengky kepada Harian Terbit, Senin (25/5/2015).

Hal ini disampaikan Poengky, terkait pernyataan Kelompok teroris-separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Puron Wenda dan Enden Wanimbo yang menantang perang secara terbuka terhadap TNI dan Polri.

Poengky menuturkan perlu dilihat akar masalahnya mengapa mereka melakukan perlawanan. Ketimpangan dan kekerasan terhadap masyarakat Papua adalah salah satu sebabnya. "Oleh karena itu Pemerintah harus serius menyelesaikan konflik di Papua itu," cetusnya.

Terkait seruan tentara OPM yang akan mengusir masyarakat sipil agar keluar dari Papua. Poengky merasa jika mengklaim sebagai kelompok perlawanan bersenjata seharusnya menghormati hukum humaniter, yaitu kombatan hanya akan melawan kombatan.

"Jika kombatan menyerang masyarakat sipil, maka akan dicap sebagai penjahat perang. Tidak hanya Indonesia, internasional juga dapat mengadili penjahat perang di mana saja, berdasarkan yurisdiksi universal," paparnya.

Ditambahkan Poengky, bagi Pemerintah Indonesia yang tak mengakui OPM sebagai kelompok perlawanan, maka pemerintah berhak memproses sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.

"Saya mengusulkan agar Pemerintah pusat dan daerah melakukan pendekatan dialog agar konflik di Papua dapat diselesaikan secara damai," tutupnya.

Seperti diketahui, Kelompok teroris-separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Puron Wenda dan Enden Wanimbo menantang perang secara terbuka terhadap TNI dan Polri dan masyarakat non-Papua.

"Mulai sekarang kami nyatakan perang revolusi total dari Sorong hingga Merauke, yakni perang secara terbuka terhadap semua orang Indonesia yang ada di tanah Papua," kata Enden Wanimbo Jumat, (22/5/2015).

Perang terbuka itu, kata Enden, untuk menyatakan ketegasan bahwa perjuangan Papua Merdeka tetap menjadi harga mati. Mereka menolak segala bentuk dialog. "Sekaligus menyikapi pernyataan Presiden Jokowi bahwa Papua sudah aman, itu tidak benar,”ungkapnya.

(Junizar)












Papua sudah diatasi mas Jokowi emoticon-Cool
0
10.1K
41
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan