- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
720 Pengungsi Bangladesh akan Dipulangkan
TS
eustachy
720 Pengungsi Bangladesh akan Dipulangkan
Quote:
720 Pengungsi Bangladesh akan Dipulangkan
Fajar Nugraha - 24 Mei 2015 16:53 WIB
Pengungsi Bangladesh menanti proses registrasi di tempat pengungsian sementara di Kuala Langsa, Aceh, 17 Mei 2015. AFP / ROMEO GACAD
Metrotvnews.com, Langsa - Penanganan pengungsi Rohingya dan Bangladesh yang ada di Aceh terus dilakukan Pemerintah Indonesia. Dari 1.759 jiwa pengungsi di Aceh, ternyata 720 di antaranya berasal dari Bangladesh, yang datang untuk mencari pekerjaan atau telah menjadi korban perdagangan manusia.
Sementara 1.062 jiwa pengungsi Rohingya terdiri dari 565 laki-laki, 235 jiwa perempuan, dan 225 jiwa anak-anak. Pengungsi Rohingya berasal dari negara bagian di Myanmar yang mengungsi karena konflik dan keamanan.
Masalah ini dibahas dalam rapat yang dipimpin Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, dengan dihadiri pimpinan Pemda Aceh, UNHCR, IOM, Kemensos, Tim Reaksi Cepat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (TRC BNPB), SKPD dan beberapa NGO di Pendopo Kota Langsa pada Minggu (24/5/2015), pukul 10.00 WIB.
Pemerintah berterima kasih kepada Pemda Provinsi Aceh, Pemda Kab/Kota, NGO dan masyarakat yang telah membantu para pengungsi.
Berdasarkan rilis Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, TRC BNPB telah berada di pengungsian di Aceh, untuk memastikan kebutuhan logistik, sanitasi, dan kesehatan pengungsi terus terpenuhi.
Selanjutnya, Pemerintah RI menyiapkan dua langkah terkait nasib pengungsi Rohingya dan Bangladesh.
Pertama, 720 pengungsi Bangladesh akan segera dikembalikan ke negara asal mereka. Duta Besar Bangladesh telah berkunjung ke Aceh Utara dan berencana untuk memulangkan pengungsi secara bertahap. Biaya untuk pemulangan pengungsi datang dari UNHCR dan IOM.
Mulai pekan depan secara bertahap, pengungsi akan dipindahkan ke Medan, sebelum akhirnya diterbangkan ke Bangladesh. Diharapkan proses ini selesai dalam satu bulan.
Kedua, untuk penanganan pengungsi Rohingya, akan dilakukan permukiman kembali (resettlement) dan perlindungan sosial, pemenuhan kebutuhan dasar, trauma healing dan lainnya oleh berbagai kementerian/lembaga.
Rencananya, pada Selasa lusa, akan dilakukan rapat di Kementerian Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Koordinasi yang efektif diperlukan untuk mengatasi masalah pengungsi. Saat ini, pemerintah sedang menyusun Perpres Pengungsi dan Penanganan Pencari Suaka.
Pengungsi Asal Bangladesh
Fajar Nugraha - 24 Mei 2015 16:53 WIB
Pengungsi Bangladesh menanti proses registrasi di tempat pengungsian sementara di Kuala Langsa, Aceh, 17 Mei 2015. AFP / ROMEO GACAD
Metrotvnews.com, Langsa - Penanganan pengungsi Rohingya dan Bangladesh yang ada di Aceh terus dilakukan Pemerintah Indonesia. Dari 1.759 jiwa pengungsi di Aceh, ternyata 720 di antaranya berasal dari Bangladesh, yang datang untuk mencari pekerjaan atau telah menjadi korban perdagangan manusia.
Sementara 1.062 jiwa pengungsi Rohingya terdiri dari 565 laki-laki, 235 jiwa perempuan, dan 225 jiwa anak-anak. Pengungsi Rohingya berasal dari negara bagian di Myanmar yang mengungsi karena konflik dan keamanan.
Masalah ini dibahas dalam rapat yang dipimpin Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, dengan dihadiri pimpinan Pemda Aceh, UNHCR, IOM, Kemensos, Tim Reaksi Cepat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (TRC BNPB), SKPD dan beberapa NGO di Pendopo Kota Langsa pada Minggu (24/5/2015), pukul 10.00 WIB.
Pemerintah berterima kasih kepada Pemda Provinsi Aceh, Pemda Kab/Kota, NGO dan masyarakat yang telah membantu para pengungsi.
Berdasarkan rilis Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, TRC BNPB telah berada di pengungsian di Aceh, untuk memastikan kebutuhan logistik, sanitasi, dan kesehatan pengungsi terus terpenuhi.
Selanjutnya, Pemerintah RI menyiapkan dua langkah terkait nasib pengungsi Rohingya dan Bangladesh.
Pertama, 720 pengungsi Bangladesh akan segera dikembalikan ke negara asal mereka. Duta Besar Bangladesh telah berkunjung ke Aceh Utara dan berencana untuk memulangkan pengungsi secara bertahap. Biaya untuk pemulangan pengungsi datang dari UNHCR dan IOM.
Mulai pekan depan secara bertahap, pengungsi akan dipindahkan ke Medan, sebelum akhirnya diterbangkan ke Bangladesh. Diharapkan proses ini selesai dalam satu bulan.
Kedua, untuk penanganan pengungsi Rohingya, akan dilakukan permukiman kembali (resettlement) dan perlindungan sosial, pemenuhan kebutuhan dasar, trauma healing dan lainnya oleh berbagai kementerian/lembaga.
Rencananya, pada Selasa lusa, akan dilakukan rapat di Kementerian Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Koordinasi yang efektif diperlukan untuk mengatasi masalah pengungsi. Saat ini, pemerintah sedang menyusun Perpres Pengungsi dan Penanganan Pencari Suaka.
Pengungsi Asal Bangladesh
Quote:
Indonesia Harus Pahami Permasalahan Etnis Rohingya
Intan fauzi - 24 Mei 2015 08:04 WIB
Imigran suku Rohingya asal Myanmar memperlihatkan mata uang negaranya di tempat pengungsian sementara di Desa Kuala Cangkoy, Kecamatan Lapang, Aceh Utara, Aceh, Sabtu (23/5). (Foto: Antara/Irwansyah Putra).
Metrotvnews.com, Jakarta: Pro dan kontra muncul terkait sikap pemerintah Indonesia menampung pengungsi Rohingya. Terkait dengan kemanusiaan, sikap pemerintah Indonesia perlu diapresiasi.
"Dengan dasar kemanusiaan, langkah pemerintah sudah tepat, menunjukkan Indonesia bangsa yang memiliki hati nurani," kata Pengamat Hubungan Internasional, Alex Jemadu, di Jakarta, Minggu (24/5/2015).
Namun, pemerintah perlu mengetahui seluk beluk permasalahan pengungsi Rohingya agar mereka tak menjadi beban di negara Indonesia sendiri. "Terobosan kebijakan harus memahami kompleksitas kaum Rohingya, seperti isu kemanusiaan, konflik etnis di Myanmar, ada juga economic immigrant yang mencari penghidupan lebih baik," terang Alex.
Sikap keterbukaan Indonesia, lanjut Alex, jangan sampai memunculkan kesan pemerintah lebih perhatian terhadap kaum Rohingya yang dapat mengakibatkan adanya kecemburuan sosial. Pemerintah harus segera menentukan langkah ke depannya.
"Paling penting pemerintah menentukan ini tujuannya apa dan langkah selanjutnya apa," imbuhnya.
Pemerintah Kudu Paham...
Intan fauzi - 24 Mei 2015 08:04 WIB
Imigran suku Rohingya asal Myanmar memperlihatkan mata uang negaranya di tempat pengungsian sementara di Desa Kuala Cangkoy, Kecamatan Lapang, Aceh Utara, Aceh, Sabtu (23/5). (Foto: Antara/Irwansyah Putra).
Metrotvnews.com, Jakarta: Pro dan kontra muncul terkait sikap pemerintah Indonesia menampung pengungsi Rohingya. Terkait dengan kemanusiaan, sikap pemerintah Indonesia perlu diapresiasi.
"Dengan dasar kemanusiaan, langkah pemerintah sudah tepat, menunjukkan Indonesia bangsa yang memiliki hati nurani," kata Pengamat Hubungan Internasional, Alex Jemadu, di Jakarta, Minggu (24/5/2015).
Namun, pemerintah perlu mengetahui seluk beluk permasalahan pengungsi Rohingya agar mereka tak menjadi beban di negara Indonesia sendiri. "Terobosan kebijakan harus memahami kompleksitas kaum Rohingya, seperti isu kemanusiaan, konflik etnis di Myanmar, ada juga economic immigrant yang mencari penghidupan lebih baik," terang Alex.
Sikap keterbukaan Indonesia, lanjut Alex, jangan sampai memunculkan kesan pemerintah lebih perhatian terhadap kaum Rohingya yang dapat mengakibatkan adanya kecemburuan sosial. Pemerintah harus segera menentukan langkah ke depannya.
"Paling penting pemerintah menentukan ini tujuannya apa dan langkah selanjutnya apa," imbuhnya.
Pemerintah Kudu Paham...
0
2.1K
Kutip
25
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan