Salah satu lembaga pemeringkat internasional yaitu Standard & Poor’s (S&P) meningkatkan prospek peringkat utang Indonesia dari sebelumnya stabil menjadi positif, S&P mengafirmasi peringkat utang Indonesia pada BB+.

Perbaikan peringkat ini mencerminkan kemungkinan Indonesia akan dapat meningkatkan peringkatnya lagi dalam 12 bulan mendatang, namun dengan syarat target peningkatan kualitas pengeluaran pemerintah dapat tercapai. Hal ini mencakup konsistensi penerapan kebijakan harga bahan bakar minyak (BBM) sesuai dengan harga pasar dan pengalokasian anggaran investasi pemerintah secara efisien.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengungkapkan jika perbaikan peringkat Indonesia itu merupakan pangakuan S&P atas ketahanan perekonomian Indonesia. Ketahanan perekonomian itu sebagai hasil koordinasi kebijakan yang telah ditempuh otoritas perekonomian yang ada di Indonesia, walaupun menghadapi tekanan dari domestik maupun global.

Peningkatan peringkat yang dilakukan S&P ini turut memperlihatkan optimisme dunia internasional atas prospek kinerja ekonomi Indonesia. Pandangan masyarakat dunia terhadap fundamental perekonomian Indonesia juga akan semakin membaik, sehingga pemerintah akan mendapatkan kemudahan untuk memperoleh sumber-sumber pembiayaan.

Selain itu peningkatan peringkat ini dapat memberikan dampak yang positif yaitu terbukanya peluang peningkatan investasi di Indonesia. Hal ini didukung dengan perbaikan iklim investasi di dalam negeri yaitu salah satunya dengan menerapkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang akan memberikan kemudahan pelayanan berinvestasi.
Melalui perbaikan peringkat ini, maka akan mendorong pandangan positif dari masyarakat global terhadap surat berharga yang dikeluarkan oleh negara. Hal ini tentunya akan berdampak positif terhadap pemenuhan pembiayaan untuk pembangunan di Indonesia.


Source: Nasional