industrykidAvatar border
TS
industrykid
Indonesia kalah jauh dibanding Timor Leste gans ....
Quote:


Perlu Antisipasi Hasrat Masif Rakyat NTT Gabung Ke Timor Leste

kabar24..com, KUPANG--Anggota Komisi I DPR-RI Agun Gunanjar Sudarsa mengatakan, pemerintah perlu segera mengambil langkah antisipasi terhadap kemungkinan gerakan masif rakyat Nusa Tenggara Timur (NTT) karena merasa lebih bahagia dengan negara tetangga Timor Leste.

"Lima tahun ke depan, bisa terjadi sebuah gerakan masif dari rakyat NTT, yang dia lebih bahagia dengan Timor Leste. Harus ada langkah antisipasi," kata Agun Gunanjar Sudarsa, di Kupang, Senin.

Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan komitmen politik DPR dan pemerintah dalam membangun kawasan perbatasan, khususnya NTT sebagai salah satu wilayah yang berbatasan darat dengan negara Timor Leste.

Pembangunan di wilayah perbatasan ini penting dilakukan mengingat Timor Leste yang baru merdeka melalui referedum 1999 itu, lebih maju dalam menata kawasan perbatasannya.

Menurut dia, Jakarta harus cerdas mengambil langkah-langkah dalam membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja di provinsi kepulauan Nusa Tenggara Timur.

Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dana-dana untuk daerah seperti NTT ini jangan diberikan dalam bentuk bantuan ternak sapi, pupuk, rumah, bibit, traktor dan lainnya.

Lebih baik uang yang ada di kementerian-kementerian itu semua diserahkan ke daerah untuk dikelolah di daerah.

"Tujuannya supaya roda ekonomi berputar, ada muncul usahawan baru, dan itu secara otomatis menciptakan lapangan kerja," kata politisi dari Partai Golkar ini.

"Ini orang lapar. Lapar makan dan lapar lapangan pekerjaan. Kenapa banyak tenaga kerja dari NTT ke luar negeri, karena negara salah. tidak mampu menciptakan lapangan kerja," katanya.

Lapangan kerja ada kalau alokasi anggaran itu ada. Sehingga ada usaha-usaha baru dan tercipta lapangan kerja baru, katanya.

Mengenai pengawasan, dia mengatakan jika pemerintah pusat takut dana-dana itu disalahgunakan maka tinggal dibuatkan pengawasan yang lebih ketat dan terapkan sanksi yang berat, katanya.


sumur

Infrastruktur di Perbatasan NTT-Timor Leste Memprihatinkan

JAKARTA - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengakui kondisi infrastruktur di wilayahnya yang berbatasan langsung dengan Timor Leste cukup memprihatinkan. Dari sisi infrastruktur, Indonesia jauh tertinggal dari negara tetangga.

"Kalau dari infrastruktur sebagai negara yang berdaulat, bangunan fisik Timor Leste jauh lebih baik dari Indonesia. Pos jaga saja jauh berbeda. Jauh sekali," ujar Karo Humas Pemprov NTT, Lambertus L Ibi Riti, saat berkunjung ke redaksi Sindo Weekly belum lama ini.

Dia menjelaskan, ada lima kabupaten di NTT yang berbatasan langsung dengan Timor Leste, yakni Alor, Kupang, Timor Tengah Utara, Belu, dan Malaka. Sedangkan wilayah Rote dan Sabu berbatasan dengan Australia.

Tidak memadainya infrastruktur tentunya berpengaruh pada kehidupan masyarakat di perbatasan. Lambertus mengungkapkan, kesejahteraan masyarakat Indonesia juga kalah jauh dari mereka warga negara Timor Leste.

"Di kita (Indonesia) listrik, jalan, dan air bersih saja susah. Belum lagi kalau kita liat kehidupan masyarakat perbatasan itu sangat-sangat memprihatinkan karena tingkat kesejahteraannya terbatas," ungkapnya.

Lambatnya pembangunan di wilayah perbatasan, karena area itu merupakan wewenang pemerintah pusat. Pemerintah daerah, menurutnya, tidak dalam konteks membangun daerah perbatasan melainkan membantu masyarakat di sana dengan program pro-rakyat.

"Dalam konteks ini kami tidak mengatakan bahwa ada intervensi pemerintah daerah ke pusat. Kami tetap usulkan ke pemerintah pusat, itu kewenangan pemerintah pusat," pungkasnya.


sumur

Mengapa 20 KK Warga Kupang Eksodus ke Timor Leste?

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Sekitar 20 kepala keluarga yang selama ini menetap di zona netral, sedikit masuk ke wilayah Desa Naktuka, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah memilih menjadi warga Negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL). Akses transportasi dan infrastruktur penunjang kehidupan warga di RDTL lebih maju daripada di Indonesia, menjadi alasannya.
"Di perbatasan Kupang dan Distrik Oekusi Timor Leste itu, wilayah Timor Leste malah lebih maju. Baru-baru ini mereka sudah meresmikan pelabuhan laut internasional, sementara di pihak kita, transportasinya sudah susah, kemudian di daerah Amfoang Timur itu komunikasi selalu kena roaming telepon selulernya Timor Leste yang
mendominasi," jelas Bupati Kupang, Ayub Titu Eki, kepada Kompas.com, Minggu (27/10/2013) malam.
Menurut Ayub, dia sudah berulang kali mengusulkan kepada pemerintah pusat dan provinsi untuk membangun jalan poros tengah di wilayah itu. Namun hingga kini belum juga ada tanggapan yang positif.
Sebelumnya diberitakan puluhan warga Desa Naktuka, Kecamatan Amfoang, Kabupaten Kupang memilih menjadi warga negara Timor Leste. Ayub mengonfirmasi kabar tersebut.
"Mereka itu asal-usulnya adalah orang kita, yang sebagian dari Kabupaten Kupang dan sebagiannya lagi dari Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Namun karena selama ini mereka tinggal di zona bebas sehingga belum bisa menentukan negara mana yang akan mereka pilih," jelas Ayub.
"Pada 2009 lalu, waktu saya bertemu mereka, saya anggap mereka itu masih bebas dengan posisi tidak memilih Indonesia maupun Timor Leste," lanjut Ayub.
Selain masalah infrastruktur, sebelumnya dia pun menengarai keputusan warga bergabung ke Timor Leste itu terkait dengan sengketa batas negara yang berlarut.
"Sebenarnya menurut kita, warga tersebut berada di wilayah kita yakni di Sungai Besar, namun karena penyelesaian batas wilayah yang berkepanjangan sehingga mereka keburu masuk Timor Leste," ujar dia.


sumur

Timor Leste Maju Pesat, Warga Timor Barat Jangan Tergoda

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Warga lima Kabupaten di wilayah Timor Barat, Nusa Tenggara Timur, yakni Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan (TTS), Timor Tengah Utara (TTU), Malaka dan Belu diminta jangan tergoda dengan kemajuan Timor Leste saat ini.

"Kita tidak boleh silau dengan kemajuan ekonomi, infrastruktur dan lainnya yang dimiliki oleh Timor Leste. Jangan kerena mereka lebih maju, lantas kita yang berada di lima Kabupaten kemudian memilih untuk hijrah atau pindah ke sana," kata Wakil Sekretaris Jenderal organisasi massa Persatuan Indonesia (Perindo) Nicolaus Uskono.

Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara seminar sehari bersama 1.000 orang mahasiswa Universitas Timor (Unimor) di aula serbaguna Unimor Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Sabtu (9/11/2013).

Menurut Nicolaus, Timor Leste saat ini gencar melakukan pembangunan di segala lini, khususnya di daerah mereka yang berbatasan langsung dengan Indonesia. "Apalagi, menurut informasi yang beredar, pihak Amerika Serikat berencana membangun pangkalan militernya di Timor Leste, tentunya akan berdampak pada kemajuan semua sektor," jelas Nicolaus, yang merupakan putra asli TTU, yang masuk dalam jajaran kepengurusan inti Perindo Pusat.

Karena itu Nicolaus berharap warga yang tinggal di perbatasan, khususnya mahasiswa sebagai generasi muda penerus bangsa, harus bangga sebagai bangsa Indonesia. Mereka diharap menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila serta terus belajar lebih giat sehingga kualitas sumber daya manusia bisa bersaing dengan negara lain.

sumur

Quote:
Diubah oleh industrykid 22-05-2015 01:39
anasabilaAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan anasabila memberi reputasi
2
6.8K
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan